🏠 - Tiga Puluh Satu

993 65 7
                                    

Lorong sekolah yang gelap itu dilalui oleh Andy. Dia ditugaskan kepada guru lewat salah satu kakak kelas tadi untuk ke gudang, mencari beberapa alat replika yang nantinya akan digunakan untuk praktek.

Andy sebenarnya agak ngeri. Namun, karena memang ini juga untuk kepentingan, dia mengalihkan sejenak ketakutannya itu. Leon sedang rapat mengusulkan rancangan lomba cerdas cermat tingkat Sekolah Menengah Atas yang kemungkinan akan menjadikan Leon sebagai perwakilan.

Kembali pada Andy, dia tadinya ditugaskan mencari replika tubuh manusia. Tapi tak sama sekali Andy menemukan benda itu. Ruangan ini hanya dipenuhi sesak dan debu, juga kekurangan ventilasi.

Andy terus mencari disekitaran rak-rak menjulang tinggi itu, sembari menutup hidungnya sebab debu yang sangat banyak berada disitu.

"Dimana sih?!" dengus Andy saat dia sudah mulai kesal. Tangannya sudah penuh debu, nafasnya juga agak sesak berada di ruangan yang nyaris tidak ada oksigen ini.

"Hai, Jianggara Argana."

Andy menoleh, dibersamai dengan pintu gudang yang tertutup kencang. Andy berjalan mundur, matanya menyipit menerawang siapa orang itu. Akibat pencahayaan yang kurang, tidak terlalu terlihat bagaimana wajah ataupun postur tubuhnya. Yang Andy dapati hanya seorang itu memakai baju serba hitam.

"Kamu sebodoh itu? Kukira keluargamu itu seluruhnya berotak emas. Ternyata bungsunya ini mudah dijadikan boneka." Dia berjalan mendekat, tertawa kencang membuat atmosfer sekitar semakin terasa engap. "Mari kita ulang kembali, trauma yang dulu pernah kamu rasakan."

Andy tidak dapat melihat siluet orang itu lagi. Tubuhnya tenggelam dilelap kegelapan di gudang besar itu. Andy merasa kepalanya sedikit pening, mencoba mencari celah udara karena debu semakin mencekik.

BUGH

Tanpa aba-aba sama sekali. Kepala bagian belakang Andy terasa perih, pening, sangat sakit. Dia merintih pelan merasakannya, sambil terus memegangi karena nyeri itu menyebar.

BUGH

Dilanjutkan dengan perut Andy, sepertinya benda itu semacam kayu balok yang sangat kuat. Terpukul kuat dibagian perut, membuat Andy semakin kesulitan mengambil oksigen.

Kepalanya tiba-tiba ditarik, rambutnya dijambak hingga membentur ke rak tinggi dibelakangnya. Andy memegangi kepalanya yang terasa amat sangat perih. Terdapat cairan merah itu menempel sempurna di kepalanya.

Andy tidak dapat melakukan perlawanan, tidak ada celah baginya untuk menyerang balik.

Seolah tidak sama sekali memberikan Andy kesempatan, dia menarik kembali rambut Andy dengan kencang, hingga Andy tertidur telentang di lantai penuh debu gudang yang jarang digunakan itu.

Dia menginjak perut Andy dengan ringannya. Tak sama sekali mengindahkan Andy yang terus meraung kesakitan. Berkali-kali. Andy hanya bisa diam merasakan rasa sakit yang menjalar.

"Gue-salah-apa?" tuturnya terbata. Andy sudah sangat kesakitan. Andy yakin, jika orang itu tidak akan berhenti disini.

"Lo nggak salah, tapi keluarga lo itu penghancur."

Telinga Andy menangkap suara itu berbeda dari yang tadi. Awalnya lebih berat, namun ini seperti dia pernah mendengar suara ini.

Dia menarik kerah seragam Andy dengan kasar. Mencekiknya hingga Andy sedikit merintih. Orang itu membanting tubuh jangkung Andy, sakit semakin menyeruak didalam tubuhnya.

Dan baru dirinya sadari, orang itu tidak sendirian.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Argana || NCT Dream [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang