🏠 - Tiga Puluh Delapan

853 74 19
                                    

sebelum mulai, tekan tombol vote dan komen sebanyak-banyaknya🌷

baca bismillah dulu, ya. siapkan juga tisu kalo mungkin butuh:)

***

Motor ninja hitam dan pengendara dengan helm full face juga jaket kulit hitam itu melaju di jalanan kota yang tampak ramai. Sejenak berbelok ke toko dengan desain lucu untuk menarik perhatian konsumen yang kebanyakan adalah anak-anak perempuan.

Chandra memarkirkan motornya di tempat yang telah disediakan oleh toko boneka tersebut. Dirinya kemudian masuk. Toko boneka ini diberi desain serba pink luar dan dalamnya.

Chandra masih mencari boneka yang ditargetkan dirinya. Disana terdapat banyak boneka, baik yang besar, kecil, sedang, juga memiliki berbagai bentuk dan warna. Hingga netra hitam pekat miliknya menemukan sesuatu yang sedari tadi dirinya cari.

Boneka rubah berwarna orange dan bercampur putih itu yang membawa kaki Chandra melangkah. Tangan panjangnya mengambil boneka tersebut yang berada di barisan tengah rak, depan dadanya. Boneka rubah ini berukuran tidak terlalu besar, juga tidak kecil. Sangat pas untuk kakaknya yang menyukai binatang rubah.

Selepas melakukan transaksi dan urusannya di toko boneka, Chandra akhirnya keluar dan berniat mencari stand martabak telor langganannya.

Lampu-lampu di pinggiran menerangi jalanan kota yang senantiasa padat itu. Deru klakson dan suara bising dari motor pula masih terdengar. Chandra berkendara dengan kecepatan diatas rata-rata, membelah jalanan kota yang sibuk.

Chandra fokus pada jalanan didepannya. Dan entah kenapa, atmosfer di sekitar dirinya terasa sempit. Nafasnya sedikit sesak dan matanya yang mengarah ke spedometer perlahan mengabur.

Chandra masih berusaha fokus. Mengingat dirinya saat ini masih berada di jalanan lebar. Dia masih harus membelikan adik bungsunya martabak telor. Ya, Chandra harus bertahan sebentar lagi.

Namun, tubuhnya tak sejalan dengan otaknya. Tangan yang semula menarik gas dengan lumayan kencang, kini perlahan mengendur. Nafasnya terengah, juga dirinya masih berusaha mengumpulkan oksigen sebanyak mungkin.

Mata Chandra mengabur. Sesak dirasakan tubuhnya, terasa seperti terhimpit oleh banyak batu besar dan terus dipukuli oleh benda yang tajam.

Chandra sudah tidak kuat.

Tidak dirinya sadari, satu truk berhasil melaju kencang kearah Chandra. Juga akibat posisi Chandra dan motornya yang agak menengah. Chandra tersentak, buru-buru menghempaskan stang motor untuk menghindari tabrakan hebat terjadi.

Tetapi, motornya hilang kendali dan menabrak kuat pembatas jalan didekatnya berada.

Chandra terpental jauh, tubuhnya terasa remuk redam dan sakit menjalar dimana-mana. Ponselnya berbunyi, tetapi Chandra tidak mempunyai tenaga yang cukup untuk sekedar mengambilnya dari saku celana.

Kerumunan mulai datang. Banyak orang yang sadar akan kecelakaan terjadi. Namun, banyaknya manusia itu tak lain hanya sekedar untuk melihat. Tanpa berniat membantu Chandra yang bertarung di ambang kematian.

Mata Chandra belum tertutup. Namun di kepala yang tertutup helm full face itu, darah jelas tercetak melalui sela di area mata. Tak hanya di bagian situ, jaket dan celana Chandra juga robek. Dan motornya rusak parah.

Netranya yang sayu, menatap sendu kearah boneka rubah didalam papperbag besar yang menjadi sedikit kusut karena turut terjatuh. Chandra berusaha menggapai, tetapi jaraknya terlalu jauh untuk tangannya bisa mengambil.

Argana || NCT Dream [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang