Para mayat hidup itu lebih aktif di siang hari, jadi para ksatria selalu melakukan perburuan dari jam sepuluh hingga jam tiga sore, mereka selalu menyisir area yang dekat dengan tembok pembatas, selain memusnahkan para mayat hidup mereka juga harus memastikan kalau tidak ada monster yang mencoba menghancurkan tembok dan hari ini Leopold bersama yang lainnya mendapatkan masalah besar karena ada tiga monster kalajengking raksasa yang sangat kuat.
Tubuh mereka sekeras besi, sangat sulit untuk dihancurkan bahkan beberapa pedang milik ksatria hancur berkeping-keping saat mencoba menghancurkan mereka, selain itu sengat mereka sangat beracun dan gerakannya sangat cepat.
"Ah, apa yang harus kita lakukan? Mereka sangat kuat!"
"Bertahanlah, kita tidak bisa menyerah! Mereka semua mengincar tembok pembatas. Jika mereka berhasil melewati kita, mereka akan menghancurkan tembok dan masuk ke kota."
"Tapi kalau kita tetap bertahan, kita yang akan mati disini!"
"Loui jangan sampai terkena sengatan kalajengking itu. Gigit dan hancurkan kaki mereka!"
Loui menggeram, dengan bentuk raksasanya dia melompat dan menerkam salah satu dari kalajengking dan dengan cepat melompat lagi saat sengat kalajengking itu hampir mengenai tubuhnya dan hasilnya serangan Loui bahkan tidak berdampak apapun, malah yang terjadi justru Loui berubah menjadi anjing kecil dan melompat ke dalam pelukan Leopold mengeluhkan giginya yang sakit.
Leopold tidak bisa memaksa Loui untuk bertarung lagi, tapi sekarang mereka terpojok. Tiga kalajengking raksasa berwarna hitam itu mendekati kelompoknya.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Bagaimana ini?"
Leopold menggenggam erat pedang miliknya. Dia buta bahkan sekarang untuk menutupi kebutaannya dia mengikatkan kain di matanya, namun begitu indra pendengarannya menjadi sangat tajam dan dia bisa bertarung dengan sangat baik, tapi tetap saja dia sudah tidak sebaik seperti sebelumnya saat dia masih bisa melihat.
Di saat mereka semua terpojok dan monster kalajengking itu akan menyerang dengan sengat mereka, hawa dingin tiba-tiba terasa sangat jelas dan tiga monster itu membeku bersama daratan yang ada di sekitarnya. Para kesatria yang melihat hal itu senang bukan main tapi Leopold justru merasa takut dan menyuruh Loui untuk merubah ukurannya menjadi besar dan membawanya melarikan diri. Sayangnya, serigala itu sudah terlalu lama merindukan Sky hingga tidak mendengarnya sama sekali dan malah melarikan diri pada Sky yang muncul disana.
"Loui." Sky menangkapnya, memeluknya dan membiarkan serigala itu menjilati wajahnya. "Hahaha, sebentar sudah cukup Loui!"
Loui tidak bisa berhenti dan hanya berhenti setelah wajah Sky basah karena air liurnya, dan serigala itu masih menatapnya dengan wajah bahagia sampai-sampai ekornya tidak berhenti bergoyang kesana kemari.
"Nona Sky, oh syukurlah Anda datang."
"Benar, kalau Anda tidak datang entah apa yang akan terjadi pada kami."
Para kesatria mendekatinya, mengucapkan terima kasih karena nyawa mereka masih bisa terselamatkan setelah tidak bisa menghadapi monster kalajengking itu.
"Anda benar-benar sangat hebat, bisa mengalahkan mereka dengan begitu mudah."
Sky tidak tahu harus berkata apa, dia baru tahu kalau fakta yang membuatnya dirinya menjadi kuat karena dia memiliki separuh inti kekuatan, Duke Peterson, Leopold dan Elena.
"Sama-sama, maaf tapi aku harus bertemu dengan Leopold."
"Oh, kapten Leopold dia ada disini … loh kemana dia? Tadi dia ada disini bersama kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN PUTRIMU! YA KAMU PUTRIKU :) [TAMAT]
FantasiaRe-Birth. Bapak dan anak ini dilahirkan kembali setelah kejadian kelam di masa lalu. Sky Peterson adalah anak angkat dari keluarga Duke Peterson. Sky diadopsi sejak dia masih bayi jadi saat tumbuh dewasa, dia selalu mengira bahwa dirinya adalah put...