Pagi itu para pelayan di kediaman Duke Peterson sibuk menyiapkan pesta minum teh yang akan diadakan Luisa.
Gadis itu mengundang banyak tamu dari golongan bangsawan dan anak-anak orang kaya, para saudagar, seniman, seperti dulu anak itu sangat terkenal di kalangan orang-orang mengingat statusnya sebagai putri Duke yang telah lama hilang dan tiba-tiba pulang ke rumah.
Sky melihat keluar jendela, masih mengenakan pakaiannya yang sederhana di kamarnya menikmati secangkir teh bersama Loui yang bermalas-malasan di lantai, serigala itu bahagia sekali mengingat hari ini latihannya diliburkan karena Tuan Rumah mengadakan sebuah pesta.
"Nona Muda." Lizzy memanggilnya pelan.
"Kenapa Lizzy?"
"Apa Anda tidak akan bersiap-siap? Air hangat sudah disiapkan dan gaun-gaun …"
"Aku tidak akan bergabung dengan mereka, Lizzy." Sky memotong ucapan Lizzy dengan suara rendah. Dia tersenyum. "Terima kasih untuk perhatianmu, maaf membuatmu sibuk dengan semuanya tapi aku sudah mengatakannya, aku tidak akan pergi."
"Tapi Nona …"
"Aku tidak seperti Luisa." Sky kembali memotong ucapan Lizzy. "Beberapa hari ini aku dan Loui menjalani latihan yang berat, aku ingin tinggal di kamar dan beristirahat." Sky mengakhiri ucapannya dengan senyum. Sepertinya lebih mudah mengatakan dirinya lelah karena latihan menolak undangan itu daripada membuat alasan lain karena dia benar-benar tidak ingin datang.
Meskipun masa kelam itu sudah berakhir, hari dimana dia mati di kehidupan sebelumnya telah dilewati, tapi dia tidak akan pernah lupa saat Luisa mengadakan pesta minum teh semua hal buruk itu terjadi, lagi pula Tuan Cassis memintanya untuk waspada, curiga pada siapapun termasuk Luisa.
Lizzy terdiam sejenak memperhatikan Sky yang kini kembali menatap keluar jendela. Gadis itu terlihat sangat tenang, tidak seperti dulu yang selalu menggebu-gebu penuh amarah setiap kali menolak ajakan Duke.
Lizzy membungkuk mengerti. "Baiklah, Nona. Aku akan memberitahu Yang Mulia tentang ini."
"Terima kasih, Lizzy."
Lizzy tersenyum, lalu undur diri meninggalkan kamar Sky, sementara waktu terus berjalan, satu persatu orang datang menjadi tamu di kediaman Duke Peterson, mereka semua terlihat muda dan menawan tapi tidak ada yang lebih menawan dari tuan rumah itu sendiri.
Luisa terlihat cantik dengan gaun kuning yang dia kenakan, sangat anggun dan ramah saat menerima tamu-tamunya. Leopold juga sangat menarik perhatian, penampilannya yang tampan penuh kharismatik menarik perhatian begitu banyak gadis yang datang, tidak sedikit dari mereka yang bertanya-tanya kapan putra satu-satunya dari keluarga Duke Peterson itu akan menikah, bahkan jangankan menikah mereka belum pernah mendengar Leopold dekat dengan wanita manapun sebelumnya, padahal di usianya yang sudah dua puluhan seharusnya pemuda seperti Leopold memiliki lusinan kekasih.
Wajahnya yang tampan cocok jika dia menjadi playboy dan banyak wanita yang berharap setidaknya beberapa waktu bisa menjadi kekasihnya, tapi sepertinya sama seperti Duke Peterson, Leopold adalah pria yang setia yang tidak mudah jatuh cinta dan tidak mudah juga untuk didekati.
"Aku merasa terhormat bisa diundang ke kediaman Duke Peterson." Salah satu gadis melirik Leopold, dia sengaja berdandan cukup lama hanya untuk terlihat istimewa di depan pria itu, tapi Leopold bahkan tidak tersenyum padanya. Ini membuatnya sedikit berkecil hati, sepertinya rumor yang beredar itu benar. Leopold adalah pria yang berhati dingin pada wanita, bahkan ada rumor yang mengatakan kalau dia itu gay karena tidak pernah berinteraksi dengan para gadis.
"Terima kasih sudah mengundangku, Nona Luisa."
Luisa tersenyum ramah. "Jangan sungkan, nikmati pestanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN PUTRIMU! YA KAMU PUTRIKU :) [TAMAT]
FantasiRe-Birth. Bapak dan anak ini dilahirkan kembali setelah kejadian kelam di masa lalu. Sky Peterson adalah anak angkat dari keluarga Duke Peterson. Sky diadopsi sejak dia masih bayi jadi saat tumbuh dewasa, dia selalu mengira bahwa dirinya adalah put...