4

8.6K 603 5
                                    

Saat ini aku sedang duduk sambil bersandar disofa ruang tamu dengan ditemani Doraemon yang sedari tadi kutonton di TV dan juga bersama Mie sedap. Makan Mie sedap sambil nonton Doraemon di Minggu pagi bikin balik ke masa kecil meski Vibes nya agak beda sih.

Rasanya agak membosankan karena sudah 1 jam lebih aku hanya menonton Doraemon terus tapi mau bagaimana pun Doraemon tetap dihati!!

Ku lirik jam dinding yang menunjukkan pukul 08:23, aku hampir lupa untuk membangunkan Winter tapi apa ku bangunin aja kali ya? Toh bangun pagi tuh juga bikin sehat.

Ku taruh semangku Mie sedap diatas meja dan aku pun beranjak dari sofa menuju kamar Winter.

Saat aku berada diambang pintu kamar Winter, aku menghela nafas dan mulai mengetuk pintu, "kak.. udah bangun..?"

Beberapa saat dan masih belum ada jawaban dan akhirnya aku mengetuk lagi, "kak Winter??"

Tetap saja masih belum ada jawaban, apa aku langsung masuk aja kali ya? tapi akhirnya aku pun mengetuk sekali lagi.

Hasilnya tetap sama saja, tidak ada jawaban. Aku pun langsung membuka pintu kamar Winter pelan-pelan, pintu kamar Winter selalu tidak dikunci karena alasan takut dia kenapa-kenapa.

Hal pertama yang kulihat setelah membuka pintu kamarnya adalah Winter. Ya dia sedang duduk bersandar dikasur sambil bermain dengan ponselnya, ternyata dia sudah bangun sedari tadi namun enggan menjawab panggil ku tadi, entah kenapa, tapi aku tetap positif thinking aja mungkin pendengarannya bermasalah.

"Kakak udah bangun? kenapa gak jawab aku tadi?"

Winter hanya mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh, sialan padahal aku sudah berusaha untuk bersikap baik. Tapi gapapa untung kesabaran ku tidak setipis tisu.

"Ayo kak sarapan, sini biar ku bantu dudukin ke-"

"Gak usah banyak bacot, langsung aja."

Aku hanya tersenyum tipis dan langsung membantu Winter untuk duduk dikursi rodanya, aku berusaha sangat hati-hati karena jika tidak, bisa bisa aku akan dibakar hidup-hidup.

Setelah selesai ku bantu Winter, ku dorong kursi rodanya keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu.

"Kakak mau sarapan apa?" tanyaku.

"Telur mata sapi dan sayuran."

Aku mengangguk dan kuhentikan dorongan saat aku sampai di ruang tamu, aku sengaja membuat Winter menghadap ke arah TV agar dia bisa menonton TV.

"Gue gak suka Doraemon," ucapnya datar.

Ternyata ada ya yang gak suka Doraemon? padahal Doraemon itu paling the best lah, paling mantap juga, ah mungkin masa kecil Winter kurang bahagia aja. Ku ambil remot TV dan ku ganti channel nya ke Spongebob.

"Gue juga gak suka Spongebob."

Ku ganti lagi ke channel pokemon.

"Enggak."

Aku menghela nafas dan aku pun mengganti ke channel Ninja Hatori, ini sih kartun favorit aku juga setelah Doraemon.

Tiba-tiba Winter menatapku dengan tatapan tajam, "lu pikir gue masih bocah nonton beginian?"

"E-enggak sih kak," ucapku sambil mengganti-ganti channel dan akhirnya nemu kartun Gumball. Wahh udah lama banget gak nonton Gumball tapi pasti Winter gak suka juga nih sekilas kan dia gak suka kartun.

Kulirik Winter yang menatap layar TV dengan diam, mungkinkah..?

"Kakak suka Gumball?" tanyaku sambil tersenyum manis.

Sedangkan dia hanya diam, mungkin saja dia suka Cartoon Network? entahlah.

"Yasudah kalau begitu aku buat sarapan dulu ya?" tanpa menunggu jawaban dari Winter aku pun beranjak ke dapur.

Setelah kurang lebih beberapa menit, hidangan telur mata sapi pun sudah jadi dan tak lupa dengan sayuran. Aku pun membawa hidangan ke ruang tamu dan kulihat Winter sekarang menonton acara TV makan enak, sudah ku duga sih dia enggak bakal mau nonton kartun-kartun gitu. Apa karena dia sudah dewasa ya? entahlah.

"Kak Winter nih udah siap," ucapku sambil memberikan hidangan kepada nya. Dia langsung mengambil hidangan tersebut tanpa mengatakan sepatah kata pun, aku menghela nafas dan duduk disofa Sebelah kirinya. Mau gak mau aku harus tetap ikut nonton deh meski acara ini membosankan ngevlog makan-makanan gitu, kok bisa sih Winter suka acara ginian? mungkin gak ada acara bagus lagi deh.

Ku alihkan pandangan ku dari layar TV karena bosan dan aku melirik kearah Winter.

Deg

Dilihat-lihat dari dekat begini.. Winter sangat cantik, apa lagi saat dia sedang fokus menonton cantik banget, kenapa aku baru sadar ya kalau Winter itu bisa secantik ini? duh Abang kenapa sih, bisa-bisanya dia ninggalin perempuan secantik seperti Winter ini, kurang apa coba? bahkan Winter rela nikah muda demi Abang, awas aja nanti kalau Abang pulang, aku bakal potong penisnya biar dia tau rasanya.

"Ngapain lu lihat-lihat?"

Tiba-tiba aku kembali sadar setelah mendengar suara Winter, astaga.. berapa lama aku melirik kearah nya hingga dia sadar ya?

"Emm.. nggak kok kak," sahutku sedikit gugup.

"Mendingan lu pergi deh, ngeliat lu jadi keingat cowok brengsek itu," ucapnya sambil memasukkan sesendok makanan kedalam mulutnya.

"Maaf kak, kalau ada apa apa panggil aja ya?" ucapku sambil tersenyum manis. Winter hanya diam dan kembali fokus menonton acara TV makan enak.

Aku menghela nafas dan beranjak menuju kamarku namun tiba-tiba aku merasa ada notif pesan diponsel ku, aku pun mengeluarkan ponsel ku dari saku celanaku dan membaca pesan tersebut.

  Message :

Fre-yah : "Ayo ketemuan besok sore."

ArrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang