26

8.8K 670 90
                                    

Nona Livy tersenyum licik, "mulai sekarang lu jadi assisten pribadi gue."

Assisten? jadi karyawan biasa saja banyak drama hidup apa lagi jadi assisten pribadi seorang artis.

"Tapi kalau lu mau jadi assisten pribadi gue, lu harus berhenti kerja di cafe kak Vanness, gimana? gue tetap bayar kok."

Aduhh, aku gak mau punya boss kayak nona Livy, seenggaknya Vanness udah baik banget sama aku.

Aku menggelengkan kepalaku, "maaf.. saya.. tetap berkerja dicafe buk Vanness.."

"Yakin? setelah lu ngelihat kelakuannya, lu yakin tetap kerja disitu?"

"Maksudnya nona..?"

Nona Livy hanya berpangku tangan sambil tersenyum miring kearah ku.

Astaga.. malah main teka-teki gini.

"Lihat aja nanti, seru kok," ucap nona Livy sambil terkekeh.

Kok kayak lagi berada didekat psikopat ya?

********

Aku sontak langsung melihat keluar jendela saat mobil terhenti di pantai.

Eh kok pantai nya sepi? jangan-jangan aku mau dibunuh dipantai ini?

"Keluar," ucap nona Livy yang sudah yg turun terlebih dahulu.

Aku langsung turun dari mobil dan ku lirik pintu mobil ditutup oleh bodyguard nya nona Livy.

"Ikut gue atau lu gue tinggal disini."

Aduh, mau gak mau aku harus ikutin psikopat ini.

Aku mengikuti nona Livy dari belakang dan ditemani oleh 2 bodyguard nya dari belakang ku juga.

"Emm.. nona Livy, kita mau ke-"

"Diem lu kampungan."

Bibir ku langsung terbungkam rapat.

Emang paling benar itu jadi bisu saja deh dari pada aku dapat masalah.

Kami berjalan sekitar 6 menitan dari pantai, sinar matahari terlalu panas sampai membuat ku berkeringat.

Dipantai gini enaknya sambil berenang gak sih.

Lama kelamaan aku melihat ada sebuah villa berdekatan dengan laut.

Lho? itu villa dia? tapi kok kayak ada orang ya disitu.

Tiba-tiba nona Livy berhenti dan aku juga ikut berhenti.

"Sini, lihat tuh baik-baik."

"Hm?"

Aku menyipitkan mataku untuk melihat siapa yang berada didekat villa itu.

Ah ternyata itu dua pasangan yang berciuman, mesra banget kelihatan nya.

"Udah liat belum?"

Aku mengangguk, "udah."

"Tau siapa?"

"Engga nona.."

"Goblok, buta banget sih mata lu."

Aduh, siapa sih? emang aku kenal?

Ceklek

Nona Livy memotret dua pasangan itu sambil tersenyum licik yang membuat ku kebingungan.

"Yuk samperin, muak gue ngeliat dua sejoli mesra-mesraan dipantai."

Aku mengikuti nona Livy dari belakang lagi. Kok nona Livy kayak sensi ya lihat orang pacaran? jangan-jangan karena dia jomblo?

ArrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang