Sudah 3 hari aku berada dirumah Freya dan Winter terus menerus menelpon ku, aku tidak mengangkat sama sekali panggilan nya tapi semalam ibu menelponku untuk pulang.
Tiba-tiba banget, apa mungkin Winter menyuruh orang tua ku untuk menelpon ku agar pulang? tapi kata ibu ada hal penting juga sih.
Ah masa sih? paling juga udah kelar, mereka kan suka memutuskan sesuatu sendiri seenaknya.
Tapi aku memutuskan untuk pulang dan Freya mengantarkanku ke rumah dengan mobil pinjaman nya.
Lagian engga enak juga sama Freya, udah numpang dirumahnya.
"Lu yakin mau pulang kerumah Winter? kenapa engga kerumah orang tua lu aja?" tanya Freya sambil menyetir.
"Engga perlu, ibu nyuruh pulang kerumah Winter soalnya," jawabku.
"Oh."
Freya kembali fokus menyetir.
"Ntar kalau ada apa apa, kabarin gue ya."
"Iya iya," sahutku.
Aku memilih menatap luar jendela, melihat pemandangan jalanan.
Semoga saja tidak terjadi sesuatu saat aku sudah berada dirumah.
Aku menaiki sebelah alis ku saat mobil tiba-tiba berhenti.
Aku langsung menoleh kearah Freya, "lho kok berhenti?"
"Udah sampai kocak."
Hah? cepat banget, kok aku bisa engga sadar ya.
Freya kemudian membuka pintu mobil dan keluar, aku pun langsung ikut keluar dari mobil.
"Mau gue temanin sampai ke dalam?" tanya Freya.
"Engga usah, gue bukan anak kecil," sahutku.
"Iya iya, yasudah sana pergi."
Aku mengangguk, "makasih ya Frey, udah mau bantu gue, makasih banyak."
Freya tersenyum tipis, "iya santai aja, gue senang kok bantuin lu."
"Tapi gue ngerasa engga enak udah numpang terus engga tau diri karena gak pulang-pulang."
"Tapikan lu emang engga tau diri," sahut Freya.
Sialan.
"Dahh, hati-hati sha."
Aku mengangguk dan melambaikan tanganku sebelum aku berbalik masuk kedalam rumah.
Tiba-tiba pintu terbuka dan kulihat Tante Garcia menatapku dengan datar.
"Dari mana aja kamu?" tanya Tante Garcia.
"K-Kaesha habis nginap dirumah teman tan.." ucapku sedikit gugup.
"Kenapa engga jawab telpon?"
Aku terdiam saat Tante menanyakan hal itu.
Lagian sih, aku kan engga mau ganggu Abang dan Winter makanya engga mau pulang apa lagi angkat telpon.
Ku dengar Tante Garcia menghela nafas kasar.
"Masuk, ada yang ingin saya bicarakan."
Aku mengangguk dan mengikuti Tante Garcia.
Saat kami menuju ke ruangan tamu, kedua mataku membulat sempurna saat melihat bang Karl duduk disebelah Winter.
"Nak Kaesha.. mulai hari ini Abang mu bakal tinggal disini."
Deg
Hah? aku engga salah dengar nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrange
RomanceKaesha Ryana terpaksa menikahin seorang perempuan lumpuh akibat ulah Abang nya, Namun beriringnya waktu ia menaruh hati kepada perempuan tersebut. Akankah Kaesha terus mengejar cinta seseorang perempuan yang tidak pernah menghargai nya? Atau ia akan...