"Kaesha?"
Kurasakan tepukan lembut dibahu ku, aku sontak menoleh sebelah kiri dan kulihat kak Andre tersenyum tipis.
"Eh? iya kak?"
"Shift kamu udah selesai ya? aku antarin pulang ya?"
"Gak perlu kak.. gak enak juga sama kak Andre."
"Udah gapapaa, ku anterin, tunggu disini ya?"
Kak Andre langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban ku.
Aduh kak Andre ada ada saja sih pake anterin pulang segara, nanti Winter bakal ngatain aku cewek gatel lagi cuman karena di anterin.
Tapi aku nolak juga gak enak jadi serba salah deh.
"Hey Kaesha."
Aku menghela nafas, kenapa sih nih buk bos selalu ngeikutin aku mulu dah? atau cuman perasaan ku aja yang ke geeran?
Soalnya buk Vanness jadi semakin nempel ke aku entah kenapa.
Aku menoleh kearah Vanness yang tersenyum kearahku.
"Shift kamu udah selesai kan?" tanya nya.
"Iya buk," jawabku.
"Jangan buk lagi dongg, kan kita udah sepakat."
"Tapi.. buk, ini masih dicafe."
"Gapapa, aku gak peduli."
Tapi aku yang perduli anjer, nanti digosipin gimana coba? seorang karyawan memanggil bos nya sendiri dengan nama asli nya, kan ga sopan banget terus nanti malah jadi viral.
"Saya antar pulang ya?"
Aku dengan cepat menggelengkan kepalaku, "Gapapa Vanness.. gak usah, ada kak Andre yang anterin."
Ku lihat senyuman Vannes memudar.
Aduh, kayaknya aku salah ngomong nih.
"Kamu gak tahu?"
Aku menaiki sebelah alis ku, "hum? tahu apa?"
Vannes tiba-tiba menatap ku dengan datar, "Andre itu udah punya tunangan lho, jangan terlalu dekat sama dia, nanti kamu dikira pelakor."
Hah? Kak Andre punya tunangan? tapi apa hubungannya sama aku coba.
"Jadi biar gak terjadi salah paham, kamu pulang bareng aku aja ya?" Vanness tersenyum tipis.
Udahlah pasrah aja, sing penting gak terjadi keributan apa apa.
"Iya iya, okey deh."
"Nah gitu dongg, yuk."
Aku mengangguk dan mengikuti nya pergi.
Aku merasa Vanness itu gak seperti yang Freya bayangkan deh, dia gak kayak angkuh sih malahan dia punya senyuman yang manis.
Satu hal yang aku suka dari Vanness yaitu senyumannya.
Aku juga yakin pasti banyak pria yang ingin bersama Vannes, apa lagi dia itu tajir terus cantik banget pula. Kalau aku bisa dapatin Vanness bakal beruntung banget sih.
Tapi Winter gak kalah cantik juga kayak Vanness, cuman minusnya itu suka emosian.
Orang mana yang tahan sama yang suka marah-marah setiap hari coba.
Sekarang aku berada dimobil Vanness dan Vanness sekarang sedang fokus menyetir.
Bahkan dia diam gitu aja cantik lho, ugghh..
"Ada sesuatu ya dimuka aku?"
"Hah?"
"Itu, kamu liatin aku mulu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Arrange
RomanceKaesha Ryana terpaksa menikahin seorang perempuan lumpuh akibat ulah Abang nya, Namun beriringnya waktu ia menaruh hati kepada perempuan tersebut. Akankah Kaesha terus mengejar cinta seseorang perempuan yang tidak pernah menghargai nya? Atau ia akan...