11

5.7K 530 11
                                    

Dipagi hari yang lumayan cerah, aku sempatkan diriku untuk menonton Doraemon movie di TV ruang tamu.

Aku juga tadi bangun subuh-subuh untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk membuatkan Winter sarapan.

Semoga sekarang aku bisa bersantai sehari aja sambil nonton Doraemon.

"Kaesha."

Ah sial, baru saja dibilangin.

Aku menoleh kearah suara yang memanggil ku, "ya kak Winter?"

Ekspresi Winter menunjukkan kalau dia lagi kesal. Lagian ngapain deh pagi-pagi udah marah-marah gini

"Enak banget lu ya santai santai disini? bersihin kamar gue."

Rusak sudah rencana ku untuk bersantai.

"Iya kak, nanti aku bersihin."

"Awas aja kalau masih belum."

Aku mengangguk mantap dan kembali menatap layar TV.

Eh iya, aku belum tau siapa cowok yang Freya lihat hari itu, apa aku tanya aja kali ya ke Winter?

Aku kembali menatap Winter, "Um.. kak Winter.."

Winter yang masih duduk dikursi rodanya dan belum pergi sama sekali.

"Apa?"

Duh kok aku jadi takut gini ya??

"Aku mau nanya.."

Winter menaiki sebelah alis nya.

"Kan waktu kakak pergi kontrol hari Rabu itu kan.. apa kakak pergi sama cowok?"

Aku bersusah payah menelan saliva ku. Langsung to the point aja dari pada ribet, yang ada aku makin gugup.

"Terus?"

"Hah?"

"Terus hubungan Ama lu apa anjr?"

Ah benar juga, meski aku istrinya Winter tapi bagi Winter aku bukanlah siapa siapa nya.

"Aku-"

"Istri gue? mimpi, gue Straight dan gue gak akan pernah suka sama cewek apa lagi modelan kayak lu."

Wow, sakit dikit, gak banyak kok.

"Ohya tentang cowok itu, itu bukan urusan lu, mau gue pacaran kek, nikah sirih kek, atau ngedugem juga bukan urusan lu."

Aku menghela nafas kasar dan pasrah, "maaf kak."

"Sini."

"Hah?"

"Sini lu anjir."

Aku langsung bangkit dari sofa dan berjalan kearah Winter.

Entah apa yang akan terjadi.

Aku berdiri didepan Winter.

"Bungkuk."

Aku langsung menuruti nya dan membungkuk.

Slapp!

Rasa panas dan sakit disaat bersamaan dipipi kiri ku, jujur ini pertama kalinya aku ditampar seseorang seumur hidup ku.

Nangis? Gak lah, aku gak bakal nangis didepan makhluk ini, meski aku lagi nahan air mata sih biar ga keluar sekarang.

"Lu gak berhak buat ikut campur urusan gue," ucap Winter.

"Mama bodoh banget mau jodohin gue sama cewek lesbi kek lu, kayak ga ada cowok lain apa," tambah nya.

Aku hanya diam setelah dia menghina ku seperti ini. Ayolah Kaesha.. jangan dibawa kehati.

ArrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang