Hari Rabu adalah jadwal kontrol ku dan disinilah aku berada di dalam mobil bersama mama, mama sedang fokus menyetir kedepan.
Aku menghela nafas dan membuka ponselku sekedar mengecek pesan.
Gadis sial : "kak, maaf ya aku agak pulang terlambat nanti, kalau kakak mau nitip sesuatu dicafe, bilang aja."
Sial, sok baik banget sih, mau datang terlambat kek, datang cepat kek, bodo amat, kalau bisa jangan pulang lagi deh.
Aku mematikan ponsel ku dan tidak menjawab pesan gadis brengsek itu.
"Ada apa sayang? hum?"
"Gapapa ma."
"Wajah kamu kayak kesal gitu."
Aku memilih menatap luar mobil, "anak kesayangan mama tuh, ngeselin, sok baik."
"Anak kesayangan mama? kan anak mama cuma kamu."
Nih mama pura-pura lupa apa gimana sih?
"ih bukan, Kaesha anak kesayangan mama, mama bahkan milih dia buat nikah sama aku, kayak gak ada cowok lain didunia ini apa."
Mama tertawa, "astaga sayang.. kamu tuh punya dendam apa sih sama Kaesha? seharusnya kamu tuh dendam sama Karl, bukan Kaesha."
"Tapi kan dia adik nya Karl..."
"Tapi Kaesha gak salah."
Aku menyilangkan kedua tanganku. Bangsat, mama malah ngebelain gadis sialan itu, gak mood banget rasanya.
"Mama gak suka ya kalau kamu jahat sama Kaesha, Kaesha tuh udah baik lho sama kamu dan dia sabar banget ngehadapin kamu yang tantrum gini."
Tantrum? parah banget ngatain anak sendiri tantrum, makin gak mood kan nih.
Mama kemudian tertawa.
Aku menatap mama dengan tajam, "gak lucu."
"Haha, lagian kamu sih, suka marah-marah gak jelas, jangan dipikir mama gak tau ya dengan kelakuan mu, kamu bahkan sengaja menjatuhkan piring dan jus buatan Kaesha, lalu kamu sengaja mengacak-acak kamar mu agar Kaesha membersihkan nya."
Kedua mataku membulat sempurna.
"Kamu bahkan beberapa kali melempar make up make up mu kearah Kaesha, dan kamu juga mengusir nya dari rumah, tahu gak sih kamu? dia bahkan rela lho tidur di teras gitu sampai kedinginan ditambah hari itu lagi hujan."
Mama kok tau? tau dari mana sih? apa mama punya mata batin? atau.. Kaesha ngadu?
"Tahu dari mana? Kaesha ngadu sama mama ya?"
"Mama juga gak suka ya kamu nuduh-nuduh Kaesha kayak gitu, mama gak ada ngajarin kamu kayak gitu."
Aku menghela nafas kasar dan memilih untuk diam. Pasti mama sembunyiin kamera dirumah.
Mama masih fokus menyetir kedepan, "pikirin perasaan dia juga sayang.. mama nikahin kalian itu karena dia pasti bisa ngerawat kamu sampai sembuh, setelah kamu sembuh total, kamu bebas mau ceraikan dia atau apapun itu karena itu hak kamu. Cuma saat ini, mama mau Kaesha ngerawat dan jagain kamu karena mama percaya sama dia."
"Kamu juga harus baik baik sama dia, kalau gak, mama gak bakal kasih kamu duit jajan, beliin kamu make up baru."
Gak bakal ngasih duit jajan? Ah sial, aku juga gak mau baik baik sama gadis brengsek itu tapi demi mama aja lah dan demi duit jajan.
Aku mengangguk pelan, "ya, okay."
Kulirik mama tersenyum. Biarlah, sing penting mama senang meski aku yang gak senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arrange
RomanceKaesha Ryana terpaksa menikahin seorang perempuan lumpuh akibat ulah Abang nya, Namun beriringnya waktu ia menaruh hati kepada perempuan tersebut. Akankah Kaesha terus mengejar cinta seseorang perempuan yang tidak pernah menghargai nya? Atau ia akan...