Sangat canggung.
Kenapa canggung? karena aku berada dimobil bersama Winter dan aku duduk disampingnya.
Aku gak bisa mengemudi mobil jadi ya dia memesan maxim. Kami bakal menunju kerumah sakit buat dia terapi, suasana didalam mobil sangat sunyi itu membuat ku jadi gugup padahal bukan aku yang terapi.
Aku mengernyitkan dahi ku saat aku merasa sentuhan tangan seseorang.
Aku melirik kearah tangan ku dan benar saja.. Winter memegang tangan ku.
Deg
Winter memegang tangan ku sangat erat, dia juga menatap tajam ke arah Bapak-bapak maxim yang sedang menyetir.
Ada apa sih? kok dia kayak kesal gitu?
"Neng asli orang mana?"
Aku sedikit bingung, apa dia bicara sama aku? atau sama Winter? tapi aku ngerasa bapak-bapak itu ngelirik ke arahku deh.
"Asli orang Jawa Barat om," jawabku.
"Ohh," bapak-bapak itu mengangguk pelan.
Aku menghela nafas, ya Tuhan.. tangan ku sakit dipegang terlalu erat sama dia.
"Neng cantik banget, neng udah punya pacar?"
Gak punya pacar, punya nya beban hidup.
"Saya engg-"
"Dia istri saya."
Deg
Kedua mataku membulat sempurna saat Winter memotong kalimat ku.
Istri? WTF?
Kulihat dahi bapak itu mengernyit.
"Neng berdua lesbian?" tanya nya.
"Kalau iya kenapa ya pak? ini juga bukan masalah bapak," jawab Winter dengan sinis.
Astaga.. Winter.. kesurupan apa sih, gak sopan banget sama orang tua.
"Tapi neng, neng berdua cantik lho, kenapa gak mau sama laki-laki?" tanya bapak itu.
"Saya lebih milih bersama perempuan dari pada laki-laki kayak brengsek," jawab Winter dengan ketus.
Bapak itu hanya diam sambil menyetir, seperti nya dia tidak berani berkata apa apa lagi.
Tapi tunggu dulu.. bukan nya Winter pernah bilang dia gak lesbian ya? tapi kenapa dia bilang dia lesbian sama orang lain? aneh banget.
Aku ingin mengucapkan sesuatu tapi aku memilih diam karena Winter masih memegang tangan ku sangat erat bahkan dia juga sedikit menusuk kulit tangan ku dengan kuku nya.
*******
Aku membantu Winter untuk duduk dikursi rodanya, karena kami akhirnya sudah sampai ditujuan, mobil Maxim itu juga sudah mulai hilang dari pandangan ku.
"Sange banget bapak-bapak nya ngeliatin lu mulu, benci bet gue sama tatapannya," ucapnya ngomel.
Aku menghela nafas panjang.
"Gue bakal kasih rating 1."
Astaga.. yang ditatap kan aku bukan dia, kenapa dia yang marah?
"Jangan kak, kasihan, om itu kan juga nyari nafkah buat keluarga nya."
Winter menoleh kearah ku, "gue benci ama modelan kek gitu."
"Tapi kak, aku gak marah kok."
"Gue gak perduli, udah cepatan dorong, gue mau terapi."
![](https://img.wattpad.com/cover/355645158-288-k211645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrange
RomanceKaesha Ryana terpaksa menikahin seorang perempuan lumpuh akibat ulah Abang nya, Namun beriringnya waktu ia menaruh hati kepada perempuan tersebut. Akankah Kaesha terus mengejar cinta seseorang perempuan yang tidak pernah menghargai nya? Atau ia akan...