Keena berpikir kembali bahwa ia akan kembali ke pondok lagi atau tidak?.
Jika ia kembali ke pondok, Keena akan menjalankan aktivitas yang biasa nya di lakukan di sana. Jika tidak? Anna pasti sangat kecewa dengan keputusan Keena. karena tidak melanjutkan apa yang beliau harapkan.
Tetapi, di sisi lain Keena sangat kebingungan dengan keputusan apa yang harus di buat nya.
.....Sudah beberapa minggu melewati hari hari nya di rumah. Keena selalu mengurung diri di kamar sendirian.
Jendela yang di tutup, gorden yang tertutup rapat ,badan yang di selimuti oleh selimut tebal,pintu kamar yang tertutup rapat,Keena yang menyender di pojok kamar nya.
Segelap apa ruangan itu? namun, itulah suasana yang di dapatkan Keena setiap hari nya.
Keena sudah lupa melaksanakan kewajiban shalat 5 waktu, tidak pernah lagi berdzikir , tidak pernah lagi ingat dengan agama.
Adzan berkumandang pun, ia hiraukan. Ia sibuk dengan ponsel nya.
Entah apa yang membuat nya seperti itu, sampai dimana Anna sangat bingung serta khawatir oleh sikap Keena yang setiap hari nya seperti itu.
Keena sudah sangat jarang makan, sehingga membuat berat badan nya sangat turun drastis.
Sepulang Anna bekerja, perlahan Anna mengajak Keena untuk berbincang.
"Kamu mau nya gimana? pihak pondok nunggu keputusan kamu"Tanya Anna.
"Keena gatau bunda"Jawab Keena.
"Terus aja kamu jawab gatau, mau sampe kapan?ini semua bukan buat bunda!buat diri kamu!"Tegas Anna.Keena hanya bisa terdiam dan menatap Anna dengan rasa bersalah, di sisi lain Keena bingung harus berbuat seperti apa. Padahal, ia ingin sekolah biasa saja tidak pesantren.
Tetapi, dengan ada nya kondisi saat ini seperti memaksa nya agar terus menuntut ilmu di pondok pesantren.
"Kalau sekarang berenti dari pondok, gimana gua sekolah nya ya"Keluh Keena dalam hati nya.
Keesokan hari nya....................
Anna segera bergegas pergi menuju pondok pesantren untuk memberikan kabar serta keputusan sementara tentang Keena kepada Ustazah.
Keena tidak ikut, Keena berpikir ketika Keena ikut dengan Anna pasti ia akan kembali di pondok pesantren.
"Assalamualaikum,bu"Salam Anna. "Waalaikumsalam, bagaimana ibu sehat?"Jawab Ustazah. "Alhamdulilah saya sehat" Ucap Anna. "Bagaimana kabar Keena?sudah ada keputusan atau belum?"Tanya Ustazah.
Keena yakin, ketika Anna menerima pertanyaan tersebut ia pasti bingung menjawab nya. Keena saja bingung ia harus membuat keputusan seperti apa.
"Alhamdulillah Keena sehat, Keena belum juga menemukan keputusan nya, bu. Saya sendiri pun bingung dengan Keena" Jawab Anna. "Tidak apa apa, bu. Sudah biasa jika perpulangan santri ada yang tidak mau balik lagi. Jadi, bukan hanya Keena saja, tapi banyak.Jikalau Keena masih ingin di rumah tidak apa apa. Tapi usahakan jangan terlalu lama ya, bu."Jawab Ustazah.
"Saya kira Keena akan betah seperti Adiba, ternyata tidak"Keluh Anna.
"Setiap anak memang berbeda, bu. Kita doakan saja yang terbaik"Ucap Ustazah.Obrolan Anna tidak hanya sampai di situ saja, Anna melanjutkan obrolan lain nya bersama dengan Ustazah.
Keena tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Tetapi, sangat terlihat jelas pada kedua mata Anna yang membengkak ketika pulang dari pondok pesantren akibat air mata yang terlalu banyak di keluarkan.
Sesampai nya Anna di rumah, Keena masih saja mengurung di kamar.
Anna sudah tidak mengajak Keena berbicara. Bagi Anna sangat percuma jika Anna mengajak nya berbicara tetapi Keena tidak menanggapi dan hanya menjawab "tidak tahu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lain
Teen FictionGadis cantik yang memiliki wajah yang sangat manis nan indah bertubuh mungil dengan alis yang sangat tebal kedua mata yang sipit bibir yang tipis memiliki suara yang lembut serta sangat menyukai bolu coklat lumer, dengan usia nya yang masih sangat m...