Pada saat Keena datang ke sekolah dan masuk ke dalam kelas,semua nya tampak baik-baik saja.
Namun,perasaan yang di rasakan nya sedari semalam tidak berhenti bahkan sekarang detak jantung Keena berdetak lebih kencang dari biasa nya.
Ia pun melihat sekeliling nya dan merasakan bahwa semua nya akan baik baik saja.Tetapi, entah kenapa perasaan yang di rasakan oleh Keena sangat takut dan khawatir.
Padahal di sekeliling nya baik-baik saja.
"Duh, kenapa sih. Ribet banget ini rasa!bakal ada kejadian apa sih!"Khawatir Keena.Keena tidak memperdulikan perasaan itu lagi, ia berusaha untuk terus tenang dan terus berpikiran positif.
Pada saat pembelajaran pada jam pertama. Hari ini ibu Patmi telat untuk masuk dan semua nya di buat menunggu oleh Patmi.
Patmi Iryanti Elsham merupakan guru yang mengajar di mata pelajaran bahasa Sunda.
Sebentar lagi di adakan nya Penilaian Tengah Semester.Beberapa lama kemudian akhirnya Patmi masuk ke dalam kelas memberikan pembelajaran.
.....
"Nak, Ibu lupa kisi-kisi nya ada di kelas 9D. Keena, boleh tolong ambilin deh kisi kisi nya bilang aja ibu yang minta" Ucap Patmi.
"Oh, baik Bu tunggu sebentar"Jawab Keena.Keena berjalan ke depan kelas nya dan langsung menatap ujung kelas. Ia harus melewati kelas Abian sebelum ia memasuki kelas 9D.
Keena harus melewati kelas Abian terlebih dahulu, jika tidak ia akan memutar lebih jauh dari arah yang berbeda.
Kelas Abian yang berada di tengah-tengah antara kelas Keena dan Sherly.
Perasaan khawatir serta takut terus menghantui Keena sebelum ia masuk ke dalam kelas Sherly. Ia tidak tahu maksud dari rasa ini.
Dengan rasa keberanian, Keena melangkahkan kaki nya dan berjalan melewati kelas Abian dan menghampiri kelas Sherly untuk mengambil selembar kertas.
Keena, berusaha untuk tersenyum.
Telinga Keena mendengar di saat ia melewati kelas Abian. Suara kegaduhan yang di ciptakan dari dalam kelas.
"HAHA ABIAN!"
"ITU AYANG! EA NENGOK! HAHA"
"ITU AYANG TUH LEWAT"
Teriakan yang begitu jelas terdengar sehingga Keena memejamkan mata serta mengkepal erat tangan nya.Sesekali Keena menoleh ke dalam kelas Abian, ternyata kelas itu sedang ada jam bersama Tami.
"Kenapa pada kayak gitu ya?ngomongin apa mereka?ngapain bilang ayang?apa banget?"Geram Keena merasa terpojoki.
Keena segera masuk ke dalam kelas 9D meminta kisi kisi yang telah di perintahkan oleh Patmi.
"Assalamu'alaikum permisi, mau minta kisi kisi bahasa Sunda ada ga?Bu Patmi bilang kisi kisi nya di kelas ini"Tanya Keena.
"Waalaikumsalam, iya nih ada"Jawab Giel.
"Oke!gua ambil dulu ya. Assalamu'alaikum"Ucap Keena sembari tersenyum.
"Waalaikumsalam"Jawab nya.Tidak ada guru di dalam kelas itu, Keena hanya berbicara bersama Giel.
Keena kembali bergetar dan ia bingung harus bagaimana kedua kali nya akan melewati kelas Abian, apalagi ketika mengingat kelas yang sedang gaduh terdengar."Apa gua muter aja ya, tapi nambah jauh anjirt"Gerutu Keena dalam hati nya.
Melangkah kan kaki nya memutuskan untuk mengambil arah yang berbeda, namun Keena kembali membalikkan badan nya dan meneruskan jalan yang sama, melewati kelas Abian.
Keena sadar, Tami berdiri di depan pintu kelas Abian. Namun, Keena seolah tidak melihat dan fokus melihat kertas kisi kisi.
"Ih! ngapain di depan kelas coba" Panik Keena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lain
Novela JuvenilGadis cantik yang memiliki wajah yang sangat manis nan indah bertubuh mungil dengan alis yang sangat tebal kedua mata yang sipit bibir yang tipis memiliki suara yang lembut serta sangat menyukai bolu coklat lumer, dengan usia nya yang masih sangat m...