Dimana kesadaran itu?

9 2 0
                                    

Keena terburu buru menuju kelas nya. Kesadaran Keena mendadak hilang sampai ia di perhatikan oleh Patmi dan teman teman nya yang lain.

"E-e Assalamualaikum,ibu ini kisi kisi nya"Ucap Keena gugup.
"Lho? Kamu kenapa Kin?lama banget ngambil nya?"Tanya heran Patmi.
"E-e gapapa ibu, Keena duduk ya bu"Jawab Keena.

Patmi merasa ada yang jangkal pada Keena. Apalagi melihat nya bertingkah aneh seperti itu.

"Keena?lu gapapa?"Tanya Anas sembari menepuk pundak Keena.
"E-e nanti deh gua cerita" Jawab Keena.

Keena hanya membayangkan perasaan yang semalam ia rasakan.Ternyata perasaan itu akan menjadi seperti ini.

Berhadapan dengan Tami dan teman-teman nya. Menyaksikan Keena berdiri di hadapan mereka dengan menjawab pertanyaan Tami, sendirian.

Sungguh malang.....

Dengan rasa harga diri nya dijatuhkan pada saat itu juga.

Keena berusaha untuk selalu jujur, mengaku bahwa ia sedang menjalin hubungan dengan Abian.

Namun,perasaan yang terus membuat nya memikirkan hal yang aneh itu lah yang membuat Tami dan berpikir bahwa Keena sedang melakukan kebohongan. Nyata nya tidak.

Terbayang dengan mengingat kejadian itu, dimana harga diri Keena?

Tuhan,, Keena malu...

Keena sempat berpikir untuk tidak menceritakan hal yang baru saja terjadi. Tetapi, teman-teman Keena sudah menyaksikan Keena masuk ke dalam kelas dengan perasaan grogi dan terburu-buru dengan berlari kecil sembari menengok ke sana kemari.

Ia tidak mungkin jika tidak bercerita kepada Anas dan teman teman lainnya.

Keena sembari menunggu waktu yang tepat untuk bercerita. Karena saat ini masih melakukan pembelajaran.

Keena berpikir, bagaimana keadaan Abian sekarang.
"Mereka lanjut bahas apa ya? kasian Abian" Gerutu Keena.

Apa yang akan mereka bicarakan di kelas, apa yang akan mereka bahas, apa yang akan mereka katakan, apa yang akan mereka ceritakan tentang Keena dan Abian?.

"Semoga temen temen ada yang bantu"Gerutu Keena dalam hati nya.

Sampai tidak ada fokus yang datang pada Keena saat pembelajaran sedang terlaksana. Bagaimana posisi di sana? bagaimana Abian menghadapi nya?pikiran yang terlintas dalam benak Keena.

Sejak kejadian itu pikiran Keena selalu teralihkan, mengingat kejadian itu.

Jika merasa ini adalah hal yang kecil dan sepele, maaf. Bagi Keena tidak. Ini adalah yang besar. Di permalukan dan di pertanyaan harga diri Keena di hadapan teman teman nya.

Beberapa kali Keena berkata pada diri nya sendiri.
"Lebih ikhlas dan ridho jika hanya berbicara empat mata di ruang BK".

Keena pun berpikir, banyak teman teman yang tidak tahu foto bersama itu, namun saat ini mereka mengetahui semua nya.

Hal yang tidak disukai oleh Keena, di bicarakan, merasa di urusi, tindakan yang di tampilkan di hadapan orang banyak?apapun di bicarakan, di lebihkan. Keena benci itu.

Hal seperti ini membuat Keena perlahan lahan gila.
.....

Jam istirahat telah tiba..............

"Tadi gua di tarik buat masuk kelas Abian sama Bu Tami"Ucap Keena.
"HAH!? ANJ KOK BISA!? WAH GILA LU MALU BANGET DONG?PANTES TADI LU LAMA"Teriak Anas.
"KOK BISA BU TAMI LAKUIN ITU SAMA LU?" Tanya Aileen.
"Siapa sih yang ga malu Nas kalau di gituin? malu banget gua,tadi tuh gua banyak di tanya tanya di suruh jujur pacaran terus juga di omongin gitu lah, enek kuping gua denger nya mana gua berdiri di depan temen temen. GILA! KENAPA YA! SUMPAH KE REKAM JELAS DI OTAK GUA! GUA GAMAU INGET ITU!"Geram Keena sembari memejamkan mata dan menyentuh erat kepala nya.
"Gua kalau jadi lu, gua bakal nolak buat masuk" Ucap Umetya.

Keena menoleh terkejut kepada Umetya, bisa bisa nya ia berkata seperti itu. Padahal Keena sudah berusaha menolak keras.

"EDAN! gua udah nolak ya njirt! tarikan nya Bu Tami kenceng banget gua ga bisa ngapa ngapain!"Jawab Keena.
"Terus terus! Abian nya gimana?"Tanya Anas.
"Diem aja ngeliatin" Ucap Keena.
"WAH ANJ! di kira gua dia ngelindungin lu"Jawab Umetya.

Keena menggelengkan kepala nya, Umetya sangat peka ia segera memeluk hangat tubuh Keena.

"Kata gua juga apa Kin, hati hati sama postingan lu"Ucap Jena.
"Gua mau tanya, lu kan sekelas sama Abian, gimana si awal nya?kok bisa bahas gua sama dia? sampe bahas fotbar pula"Tanya Keena terheran kepada Jena.
"Inti nya sih ada yang bilang gitu kalau Abian posting fotbar terus rangkul rangkulan, Bu Tami tanya kok postingan nya gada di ibu ,gitu" Jawab Jena.
"WHAT?? ADA YANG BILANG?cepu amat"Ucap Keena.
"Ini yang gua ga suka, cepu cepuan berkedok bahas, udah di percayain buat mereka liat postingan ini tapi malah kayak gitu, ember"Jawab Keena dengan kesal.

Memang, semua tidak akan terjadi jika tidak ada yang memberitahukan sesuatu, apalagi kepada Tami. Namun, Keena dan Abian yang merasakan dampak nya.

"Lu semua ngerti kan?rasa malu yang gua alamin? gua prihatin sama diri gua sendiri, gua kasian sama Abian. Ebian juga, walaupun gua berhadap di depan kelas dan itu semua temen temen gua juga, mereka emang ngebantuin gua cuma sekedar bu udah bu emang ada? gaada, gua pelanga pelango tau ga sih kayak orang bego, gua ga suka di giniin,gua lebih rela kalau gua di panggil ke bk kalaupun emang gara gara pacaran dan fotbar, gua rasa bukan cuma gua doang kok tapi banyak yang lain? panggil gua ke bk! gua sama Abian pun pasti siap buat di panggil ke bk cuma buat kayak gini doang ,kita bakal jujur kita bakal jelasin. Ini beda, di luar ekspektasi gua ,di panggil? di tarik? dan di tanya tanya di depan temen temen gua. ga cuma 1,2,3 orang tapi hampir 30 orang, satu kelas!emang ga malu?emang ga bingung? gua lebih siap dan mau di panggil ke bk, daripada sekarang temen temen gua nyaksiin dan seolah olah di situ gua gada harga diri nya"Ucap Keena.

Mengeluarkan kata seperti itu sembari merasakan pelukan hangat dari Umetya dan Anas.

Keena segera melepaskan pelukan itu dan meninggalkan teman teman nya. Ia butuh waktu.
Perlahan, Keena sudah merasa tenang dan memberanikan diri nya untuk masuk kembali ke dalam kelas.

Ia berjalan dan menunduk. Tiba tiba Keena tertabrak seorang lelaki yang berdiri di hadapan Keena.

"AWW!"Ucap Keena.
"Eeumh pelan pelan jalan nya"Jawab Abian.
"Ee-eh Kamu, Iya"Ucap Keena.

Keena dan Abian mencari aman untuk tidak berkomunikasi di sekolah dan menghindari hal hal yang tidak diinginkan, seperti tadi di tarik untuk masuk ke dalam kelas Abian.

Keena menjawab singkat seperti itu saja, Keena masih takut jika siswa siswi melihat Keena dan Abian berbincang tepat di depan kamar mandi perempuan.

Khawatir, menimbulkan fitnahan yang kejam.

Keena segera berjalan menuju kelas.
"EH ITU RAMBUT NYA KELIATAN"Teriak Abian.

Ia segera menoleh ke arah Abian dan segera meraba belakang punggung nya, banyak sekali rambut Keena yang tidak tertutup di balik jilbab nya.

Keena hanya tersenyum kepada Abian dan segera meninggalkan nya untuk menuju kelas.

Terima kasih sayang, sudah menegur helaian rambut ini

Takdir Lain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang