Cobaan awal

113 3 0
                                    

يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
Dengan kemampuan nya.
( QS. Al Baqarah :286 )

.....

Setelah penjengukan kemarin, Keena menangis sendirian. Terkadang di kamar mandi dan dimana pun ia menangis, bahkan saat Keena sedang murajaah di masjid putri ia menangis. Rasa nya ingin pulang saja, Ia tidak kuat menahan rasa rindu kepada keluarga serta orang terdekat nya.

Dan Keena tiba tiba mengingat saudara nya yang telah tiada.

Keena banyak menyendiri walaupun ia sedang menjalankan
aktivitas, Keena terlihat tidak peduli dengan orang di sekitar nya, pikiran yang sedang ia pikirkan hanya "pulang ,pulang dan pulang"

Rasanya tidak mungkin jika ia pulang saat ini. Keena mencoba bertahan dan mencari suasana baru agar ingatan buruk yang di pikirkan nya hilang.

Berjalan nya waktu Keena berdamai dengan diri nya sendiri nya. Saat ini pikiran itu hilang dengan sendiri nya.
.....

3 bulan kemudian....................

Hari demi hari Keena mendapatkan cobaan yang sangat berat untuk di pikul nya sendirian. Keena mendapatkan masalah yang ia tidak mau menanggapi nya sedikit pun.

Sampai tidak ada yang ingin berteman dengan nya, terkecuali Keena banyak memiliki makanan.
Entah apa yang membuat nya seperti itu.

Ternyata? salah satu teman Keena yang membuat ia tidak di temani. Entah apa yang di lontarkan oleh nya sampai membuat Keena tidak memiliki teman.

Keena menjalani hari nya masih dengan santai dan tidak terlalu di pikirkan. Tetapi dengan ada nya kesendirian itu, Keena tidak nyaman dan hampir setiap hari Keena menangis.

Merasa hanya hidup seorang diri.

Keena mendapatkan surat bertuliskan panjang, kata yang paling ia ingat sampai saat ini "jangan harap lu tenang di pondok!gua bakal bikin hidup lu kayak di neraka!".
.....

Pada saat selesai Shalat Maghrib, seperti biasa Keena murajaah di masjid putri.Akan tetapi, air mata yang mengalir di pipi Keena dan terjatuh membasahi ayat suci al qur'an.

"Kenapa ini sendirian?" Perkataan yang ia katakan di dalam hati nya.

Tidak lama kemudian Adiba datang menghampiri Keena yang sedang menangis dan segera memerintah kan nya untuk masuk saja ke dalam kamar.
"Kamu kenapa nangis sih!cepet masuk ke kamar!"Ucap Adiba.

Saat berjalan dari masjid menuju kamar Keena hanya bisa menahan air mata nya untuk tidak jatuh.

Sesampai nya di kamar, Adiba membawa Keena ke pojok lemari dan memerintahkan nya untuk bercerita.

"Kamu kenapa segala nangis!cepetan cerita!" Paksa Adiba."m-ma-mau pulang" Jawab Keena terbata bata.
"Kenapa sih pulang pulang, kamu tuh baru di sini main pulang pulang aja" Emosi Adiba.

Keena hanya terdiam ketika Adiba berbicara seperti itu pada nya.

"Kalau pulang gimana perasaan Bunda?Bunda cari uang mati matian buat masukin Kamu ke Pesantren tapi Kamu malah pengen pulang ,gimana coba perasaan Bunda. Kamu udah gede. Mikir!gausah ngambil keputusan kayak gitu!"Ucap Adiba.

Keena semakin terdiam, rasanya ingin cepat keluar dari sini dan pergi jauh.

"Gamau,pokoknya Keena mau pulang Kak!"Paksa Keena.
"Ga!ga akan pulang"Tegas Adiba.

Adiba, tidak tahu apa yang Keena rasakan. Apalagi Adiba sibuk dengan urusan nya sendiri tanpa memikirkan perasaan Keena yang sebenarnya.

Keena tidak tau lagi mau kemana ,tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan.

Adiba meninggalkan Keena sendirian. Mungkin, adiba membiarkan Keena untuk berpikir.
.....

Hingga pada saat nya Ketua Asrama putri tiba tiba mengumpulkan semua santriwati.
Memberitahu tentang pertemanan,seolah olah itu menuju pada Keena?apa ini pengaduan dari nya?seperti nya benar.

"Pembahasan yang tadi sudah selesai saat nya saya memberikan kabar untuk kalian semua, karena virus covid sedang meningkat maka Pondok Pesantren memutuskan esok hari santri dan santriwati akan di pulang kan sampai waktu yang tidak di tentukan!"Ucap Ketua Asrama putri.

Semua berteriak histeris menangis terharu karena sangat senang esok hari akan kembali ke kediaman masing masing dan bertemu dengan kerabat nya.

Seketika santriwati pun semua berpelukan. Hanya Keena yang tidak, karena tidak ada yang ingin memeluk nya.

Ia memandang semua teman teman nya berpelukan, Keena hanya terdiam saja sendirian.

Keena berpikir ,baru saja ia meminta pulang kepada Adiba. Sampai saat ini di berikan kabar bahwa semua santri akan di pulang kan sampai waktu yang tidak di tentukan.

Keena terdiam kebingungan ."ini beneran kah?" , "besok pulang" , "berarti gausah mikirin yang aneh aneh deh"Ucap dalam hati nya.

Perkumpulan santriwati telah di bubarkan.Kini,semua santri/wati sedang mempersiapkan barang barang untuk pulang esok hari.

Virus covid pada saat itu sedang meningkat sangat parah sehingga membuat semua santri/wati di pulangkan agar tidak terpapar oleh virus menyakitkan tersebut.

Keesokan hari nya....................

Hari yang di nantikan oleh semua santri/wati telah tiba,semua santri sudah pulang ke kediaman masing masing.

Sedangkan Keena dan Adiba sampai sore hari ini belum kembali ke rumah.Ternyata, Anna tidak mengetahui bahwa hari ini santri/wati akan di pulangkan.

Setelah Shalat Ashar dan menunggu lama sedari pagi akhirnya Keena dan Adiba kembali ke rumah dan bertemu dengan keluarga serta kerabat lain nya.

Alhamdulillah.....

Takdir Lain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang