Supermarket

3 1 0
                                    

Keesokan hari nya...............

Setelah selesai melakukan pembelajaran, Keena akan kembali pulang ke rumah.

Tetapi sebelum itu, ia menerima informasi bahwa akan di laksanakan nya Market Day beberapa minggu lagi.
Keena turut serta menjadi tokoh utama yang membantu pergerakan acara Market Day ini bersama dengan Lavanya Siancha, wali kelas Keena.

"Keena kamu jangan lupa data apa yang kita butuhin, ya"Ucap Siancha. "Baik bu, untuk makanan yang akan kita jual sudah Keena dan teman teman diskusikan bu, tinggal membicarakan apa saja yang harus di beli" Jawab Keena.

Tidak heran jika Keena terus menginformasikan serta membantu apapun itu.

"Tolong bantu ibu ya, Keena".
Keena tersenyum lebar membalas Siancha.

Beberapa hari kemudian...............

H-2 menjelang acara, untung saja Keena dan teman teman lainnya sudah tahu apa saja yang harus mereka beli untuk keperluan yang di inginkan.

"Assalamu'alaikum, Ka Keena. Maaf, di panggil ke ruang guru sama Bu Siancha"Ucap nya.
"Waalaikumsalam, iya makasih ya Dek" Jawab Keena.

Ia segera turun menghampiri Siancha.
"Kayak nya mau ngobrolin tentang Market day" Ucap nya sembari menuruni anak tangga.

Sesampainya Keena di ruang guru, ternyata banyak sekali murid yang lain nya sedang membicarakan hal yang sama.
"Assalamu'alaikum"Ucap Keena.
"Waalaikumsalam, ayo Keena kita berangkat hari ini beli bahan bahan nya ajak temen temen yang lain" Jawab Siancha.

Keena terkejut mendengarnya.
"H-hari ini B-Bu?".
"Iya Keena, ayo"Jawab Siancha.
Ia mengangguk dan segera bergegas menemui teman teman nya yang lain untuk membeli bahan yang di butuhkan.

"Assalamu'alaikum! Bu Siancha minta bahan bahan di beli hari ini! ayo siapa yang mau ikut!"Ucap Keena.
"HAH HARI INI? e buset"Terkejut Verrel.
"Ayo cepet! yang mau aja!"Panik Keena.

Ia mengajak teman teman nya untuk cepat. Sangat lambat mereka mempersiapkan diri.
"Gua naik apa!"Panik Anas.
"GAMPANG! kendaraan ada!"Jawab Keena.

Hanya beberapa saja yang ikut membeli bahan. Sangat repot jika semua ikut serta.
Keena menaiki sepeda motor bersama dengan teman teman lainnya.
Dan Siancha, Ia bersama dengan Dero, Masderro Luma.

"Kita beli di supermarket aja ya"Ucap Siancha.
"BU? SUPERMARKET BU? di warung juga bisa bu!" Terkejut Sena.
"Lho kan biar hasil yang kita jual lebih berkualitas, nak"Jawab Siancha.

Memang, Siancha merupakan wali kelas royal yang pernah Keena temukan. Barang barang yang terpajang serta tersusun rapih, ialah barang yang Siancha berikan untuk kelas Keena.

Sesampainya di salah satu Mall, mereka segera bergegas menuju Supermarket.
"Ambil keranjang nya nak, satu cukup kan? ayo! cari barang barang nya" Ucap Siancha.

Aluna segera mengambil keranjang itu dan sangat senang membawa nya dengan tubuh yang melenggok lenggok.
Bahagia memang terpancar saat itu pada Aluna.

Keena membagikan di setiap moment ini, ia  sesekali memotret mereka yang sedang asik berbelanja. Sampai akhirnya keranjang telah terisi penuh oleh barang barang yang di perlukan.

Tidak lupa pula Siancha memastikan barang sudah lengkap.
"Barang barang nya udah lengkap? silahkan kalian ambil yang kalian mau, mau itu minuman atau makanan" Ucap Siancha.

Semua tercengang mendengar Siancha berkata seperti itu.
"HAH? yang bener bu? ah jadi mau kan"Ucap Dero.
"Yeuuu dasar, bener bu?" Ketus Aluna.
"Ibu mau titip apa?"Tanya Keena.
"Iya betul, ibu ga titip nanti ibu yang ambil aja, ayo cepet ibu tunggu di kasir".

Sesekali mereka meloncat gembira di setiap lorong makanan dan minuman itu. Seketika mendadak bingung jari jemari mereka akan mengambil sebanyak apa?.
Bercanda gurau di setiap lorong membuat sangat sejuk dan hangat nya pertemanan di masa SMP.

"NIH!tolong bawa Kin ke kasir"Girang Dero.
"EH APAAN! KOK GUA?bawa aja lah makanan minuman nya sendiri"Jawab Keena.
"Kin, ga mungkin kita ke kasir semua, jadi kita minta tolong sama lu hehe"Saut Aluna.
"Yaudah! Hima! masa lu ga nemenin gua? ikut sama gua Him ke kasir" Jawab Keena sembari menerima barang belanjaan mereka.

Keena dan Hina segera bergegas menghampiri Siancha.
Mereka tersenyum tidak bersalah kepada Siancha.
"Huft, segini doang?" Tanya Siancha.
"E-e iya bu ini udah semua kok" Jawab Keena.

Padahal, uang sudah mereka sisihkan dan terkumpul untuk membeli bahan. Namun, Siancha tetap mengeluarkan kartu ATM nya.
"H-h-ha.. Kin.. Pake ATM?"Bisik Hima.
"Iya kali, udah diem!"Jawab Keena.

Pembayaran sudah Siancha tuntaskan, mereka segera mengembalikan keranjang dan duduk di teras tangga sebuah Mall, sembari memikirkan akan kemana setelah ini?.
"Kalian laper? sebelum pulang kita makan dulu ya, ayo mau makan dimana?"Tanya Siancha.
"Bakso mie ayam enak bu"Jawab Derro.

Ada ada saja, Derro memang sangat memiliki lidah makanan khas Indonesia. Yang murah tapi sangat begitu nikmat.

"Kita makan di Restoran aja ya nak, mau kan?".
"Hah, b-bu? nanti aja kita bisa makan di rumah kok jadi sekarang langsung pulang aja"Jawab Hima.
"Masalah nya Ibu udah nawarin dan aku gabisa nolak"Saut Aluna.

Siancha sontak tertawa dan segera membawa anak murid itu menuju sebuah restoran.
Keena selalu mengabadikan moment itu, melalui potret ataupun video.

Sesampainya mereka di restoran, Siancha segera memesan makanan yang di inginkan. Tidak lupa pula menanyakan kepada anak murid nya.
"Eh samain aja deh makanan nya, gausah di bedain" Ucap Aluna.
"Iya boleh" Jawab Derro.
"Mau di samakan saja, nak?" Tanya Siancha.

Nampak nya Siancha tidak percaya.
"Iya Bu di samakan saja" Jawab Keena.

Beberapa menit kemudian...............
Makanan yang mereka pesan telah di hidangkan. Dan mereka sangat merasakan kebahagiaan hari ini. Menikmati sembari tertawa serta sedikit candaan.

Kebahagiaan yang di ciptakan Siancha, untuk mereka.

Terimakasih, Siancha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Lain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang