CH. 28 MENAGIH JANJI (Re-Pub)

480 24 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Damar Ilham rupanya sudah tidak ingin berlama-lama membiarkan Dini menyandang gelar janda. Setelah mengetahui kalau berita tentang pernikahan antara Dini dengan Sandy hanya settingan untuk menutupi kehamilan Dini, Damar pun mencoba untuk memahaminya. Memang tidak mudah karena saat itu juga pernikahannya dengan Dini tidak ada satu pun yang tahu, dan rasanya akan sangat buruk untuk citra seorang Sony Samudera sebagai Hakim Agung dan Andara Putera sebagai Ketua Parlemen ketika tiba-tiba Andini Putri diketahui hamil tanpa menikah.

Seperti apa yang pernah Damar katakan dulu, bahwa semua hanya kedok. Mungkin itu juga berlaku untuk hidup yang dijalani oleh Dini bersama dengan Sandy.

Pagi ini, Damar bersama dengan Sulastri sudah bersiap untuk mengunjungi kediaman pribadi milik Andara. Setelah pertemuan haru biru kemarin yang meninggalkan sejuta rasa lega di dalam hati Damar, sekaligus rasa bahagia karena bisa memeluk dan menciumi buah hatinya, Dani, Dani Putra Ilham. Nama bagus yang diberikan Dini untuk putra mereka.

Damar dan Sulastri dijemput oleh Bastian, orang kepercayaan Dini yang dulu selalu membantunya dalam melacak informasi apa pun itu yang dia butuhkan.

Mereka pun tiba di rumah Andara yang besarnya tidak kalah megah dengan rumah milik Sony Samudera. Jakun Damar bahkan terlihat terus naik turun, mengamati kondisi rumah yang super megah itu.

"Ilham, apa kamu yakin akan menikahi Dini lagi? Apa ngga sebaiknya, biarkan Dini tetap menjadi istri Sandy dan Dani masih bisa berjumpa denganmu," saran Sulastri yang merasa ciut jika harus menjadi besan orang atas seperti keluarga Dini.

"Ngga, Bu. Ilham ngga akan mundur. Apa pun itu, Ilham akan menagih janji mereka." Mata Damar berkilat tajam dan terlihat sangat yakin.

Sulastri sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Dia pun hanya mengikuti langkah Damar dan Bastian yang menuntun mereka hingga masuk ke dalam ruang tengah keluarga.

Di sana sudah ada Andara - Claudia, Sony Samudera, Heri Barata, Sandy - istrinya, dan terakhir Dini bersama Dani. Tanpa rasa canggung, Damar terus melangkah pasti mendekati mereka. Di antara semuanya, hanya Dini, Sandy, dan Claudia yang melempar senyum pada Damar. Sementara Dani, bocah itu justru turun dari pangkuan Dini dan berlari memeluk kaki Damar.

"Ayah, datang!" seru Dani senang.

Hati Damar kembali hangat mendengar perkataan putranya. Meskipun hanya dua kata yang terlontar, tapi sudah cukup membuat semangat Damar berkobar-kobar dalam mendapatkan kembali Dini menjadi istrinya lagi.

Setelah dipersilahkan duduk oleh si empunya rumah, barulah Damar dan Sulastri  mendaratkan bokong mereka duduk tepat berhadapan dengan para pejabat besar negara itu. 

Sulastri melemparkan senyum sungkan kepada mereka yang sudah membantunya selama ini. Walaupun semua kebutuhan hidupnya berasal dari Dini dan keluarganya, tapi sangat jarang mereka bertemu. Hanya Dini, Sandy, dan Dani sajalah yang rutin mengunjunginya.

PRIA BUNGA RAYA (END) (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang