CH. 25 MELEPAS RINDU SENDIRI 🔞(Re-Pub)

861 28 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Damar menatap takjub akan perubahan yang terjadi di rumah kontrakannya dulu.

Kini rumah yang sebelumnya hanya memiliki satu kamar, ternyata sekarang sudah memiliki dua kamar.

"Dini memberitahu Ibu kalau ini adalah kamar kamu." Sulastri membuka pintu kamar untuk Damar.

Damar melihat sekeliling isi kamarnya. Tidak ada yang berubah dalam penataannya. Hanya warna cat-nya saja yang lebih cerah.

"Semua barang-barang pribadimu, diletakkan di lemari itu oleh Dini," sambung Sulastri seraya memperhatikan gestur wajah Damar setiap kali nama Dini disebut.

"Apa lagi yang Dini katakan, Bu?" tanya Damar melangkahkan kakinya menuju lemari yang dimaksud oleh Sulastri.

"Dia hanya mengatakan, kalau pemilik dari kamar ini sampai kapan pun ngga akan pernah berganti," ungkap Sulastri penuh makna.

Damar melihat mata ibunya, tapi kosong. Tidak dapat Damar membaca apa yang ada di sana. Mata merah kecokelatan yang mirip dengannya  itu nyatanya sangat pandai menyembunyikan pikiran.

Sulastri menepuk pundak Damar.

"Istirahatlah. Tubuh dan hati kamu pasti lelah. Ibu akan memasak untukmu. Nanti sore kamu pergi cukur rambutmu," tutur
Sulastri sembari memainkan ujung rambut Damar yang sudah melebihi leher.

"Iya, Bu." Damar mengangguk patuh.

***

Selepas kepergian Sulastri dari dalam kamar, Damar membuka apa isi lemari itu. Barang apa saja yang Dini simpan di sana.

Satu buah kotak berukuran sedang tersimpan di antara tumpukan-tumpukan bajunya yang lama. Damar pun menarik kotak itu keluar.

Rasa penasaran Damar semakin tinggi. Apa mungkin isi di dalamnya adalah barang-barang masa lalu Damar?

Satu per satu isi dari kotak Damar keluarkan. Benar saja, semuanya adalah barang-barang pribadi gelap Damar. Mulai dari vibrator, borgol tangan, minyak pelumas, penutup mata, dan obat-obatan untuk mengobati luka Damar saat itu.

Selain itu, laptop pribadinya juga ada di dalam sana.

Damar segera mengambil laptop tersebut. Damar berharap kalau benda elektronik itu masih bisa digunakan setelah 5 tahun tidak terpakai.

Matanya menatap lebar pada layar laptopnya. Terdapat wallpaper berupa tulisan di sana.

Damar menyunggingkan senyum.

"Ternyata kamu bisa membuka password-nya, Nona Muda," gumam Damar sembari membaca isi tulisan di sana.

Damar, jika kamu membaca wallpaper ini berarti kamu sudah bebas. Maaf kalau aku lancang meretas password laptop mu. Aku mencintaimu, Damar. Selalu dan selamanya.

PRIA BUNGA RAYA (END) (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang