***
Motor sport milik Damar melesat dengan sangat cepat. Dari balik helm full facenya, Damar terus melemparkan seutas senyum getir kala dia mengingat hampir saja dirinya masuk ke dalam perangkap seorang gadis bernama Andini Putri.
Damar menghentikan mesin motornya tepat di depan pintu kontrakan. Setelah mengunci motor, Damar segera masuk ke dalam. Dia melempar kasar tas yang tersampir di samping pundaknya. Damar berjalan menuju kamar tidur dan langsung menempati dirinya di atas kursi yang di depannya terdapat satu bilah meja dan laptop di atasnya.
Damar menyalakan laptop tersebut. Dia mengetik sesuatu hingga keluar foto dan data diri dari seorang Andini Putri. Senyum miris kembali terukir dari wajah seorang Damar yang sejak semalam sudah merasakan kekecewaan terhadap Dini. Gadis cantik yang wajahnya mampu membangkitkan rangsangan untuk Damar.
Damar mendorong keras kursi yang dia duduki. Lalu dia berdiri dan berjalan menuju lemari kaca yang berada tidak jauh dari letak meja belajar Damar. Damar membuka kaos berwarna hitam dan terlihatlah bentuk tubuh Mesomorph miliknya.
Namun, sangat di sayangkan. Di balik tubuh impian para laki-laki dan dambaan para wanita, terdapat goresan-goresan yang sudah mengering dan ada yang masih berwarna merah keunguan. Kemudian Damar mengangkat kedua tangan dan melihat dua pergelangan tangannya, lingkaran merah yang masih terlihat. Lingkaran yang sebelumnya pernah dilihat oleh Dini.
Semuanya adalah bukti betapa kejamnya para wanita-wanita gila itu memperlakukan Damar sebagai budak seks dan bahan fantasi liar mereka. Cambukan, lilitan rantai, tetesan lilin dan semua alat yang membuat Damar mengeluarkan suara erangan dan rintihan seolah menjadi pemuas bagi hasrat mereka. Semakin Damar mengeluarkan desahan dicampur dengan suara kesakitan yang menyayat indera pendengaran, semakin membuat mawar-mawar berduri tajam itu tertawa puas dan mencapai orgasme mereka sendiri.
Tangan Damar mengusap pelan bagian perutnya. Kembali bayangan wajah Dini yang menggeliyat pasrah di bawah dirinya, terlintas di dalam pikirannya.
Damar segera melepaskan celana jeans dan celana dalamnya. Dia mengambil Vibrator di balik laci meja belajarnya. Damar membaringkan tubuhnya seraya tangannya memegang ujung vibrator yang kemudian dia arahkan pada penis dan buah zakarnya. Sementara tangan satunya lagi dia mainkan di atas tubuhnya sendiri.
"Aaaakkhhh ... gadis sialan, bisa-bisanya lo mau menjebak gue. Brengsek!" maki Damar sembari memejamkan kedua matanya dan terus merasakan getaran-getaran dari alat itu.
Tubuh Damar menggeliyat ke kanan dan ke kiri, dia menambah volume getaran dari vibrator tersebut. Berulang kali Damar mendesah dan membayangkan wajah Dini yang terbaring lemah di bawah kungkungannya.
Vibrator itu terus bermain di penis Damar. Damar terus menggerak-gerakkan dan memutar-mutar nya.
"Aaaaahhh ...." Damar menelungkupkan tubuhnya dengan masih terus menggerakkan vibrator di bawah tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA BUNGA RAYA (END) (Revisi)
RomanceWARNING ONLY 21+ 🔞🚫 DI BAWAH 21 TOLONG DI SKIP Bukan tanpa alasan dia menjatuhkan dirinya ke dalam rengkuhan para mawar-mawar berduri itu. Mawar-mawar gila yang senang mendengar erangan kesakitan dari dirinya. Hidupnya sudah terlalu jatuh dan hin...