***
Damar sudah menapaki kakinya masuk ke dalam club. Pemandangan tidak senonoh sudah menjadi santapan rutin setiap kali Damar mendapatkan klien.
Pengunjung dengan gerakan sensual saling menyatukan tubuh mereka tidak perduli di tengah keramaian. Pria dan Wanita saling menjamah dan memasukkan alat kelamin mereka bahkan ditonton oleh orang-orang. Bukan tontonan yang tabu lagi bagi Damar.
Pertunjukan BDSM atau Fetish Show seperti Rope Show, menancapkan jarum ke kulit, menuangkan tetesan cairan lilin ke atas tubuh, mengaitkan tali sling di punggung, dan pertunjukan bondage bdsm lainnya. Menjadi hiburan sendiri untuk mereka.
Komunitas di Club Night Crown ini memang khusus orang-orang yang menyimpang dan memiliki kelainan hasrat mau pun seks. Namun, di luaran mereka tetap terlihat seperti orang normal pada umumnya.
Kehidupan bersosial mereka tetap sama bahkan tidak sedikit yang memiliki pekerjaan sebagai pejabat pemerintah dan tidak jarang juga mereka memiliki pasangan normal seperti lainnya serta kehidupan rumah tangga yang harmonis bersama dengan anak-anak mereka.
Sialnya seorang Damar, dia bisa terjebak masuk ke dalam komunitas tak berpintu keluar itu.
Pergerakan kaki Damar sudah sampai ke depan pintu Red Room. Dia segera membuka pintu neraka dunia itu dan di dalam sana sudah menunggu wanita dewasa tapi tidak terlalu tua.
Wanita itu sudah membawa satu setel pakaian latex lengkap dengan straight jacket berwarna putih. Hanya melihat matanya saja, Damar sudah tahu apa yang selanjutnya wanita itu inginkan.
"Damon, kemarilah."
Damar melangkah pasrah menuju wanita bertubuh ramping. Kemudian, dengan penuh kelembutan tangan-tangan lincahnya membuka kemeja Damar sampai dengan celana jeans yang Damar kenakan.
"Damon, apa kamu sudah siap berfantasi dengan saya?" tanyanya sembari mengambil pakaian latex berwarna hitam dari atas kasur.
Damar mengangguk. "Sesuai keinginan Anda, Nyonya."
"Bagus, sekarang saya akan membantu kamu memakai ini, karena ini akan menjadi malam yang panjang dan melelahkan. Kamu akan membutuhkan banyak tenaga dan akan membuang waktu jika kamu memakainya sendiri."
Lagi-lagi Damar hanya mengangguk pasrah.
Kemudian, wanita berpakaian merah itu segera memakaikan baju latex pada tubuh Damar. Jujur saja, pakaian itu membuat nafasnya sangat sesak karena terlalu ketat. Setelah memasangkan baju latex, langkah berikutnya adalah memakaikan straight jacket yang juga terbuat dari bahan kulit, sama seperti pakaian latex tadi.
Damar memasukkan kedua tangannya ke dalam lubang khusus tangan di mana terdapat tali menyerupai tali gesper di bagian dua sisinya. Setelah Damar memasukkan penuh kedua tangannya, wanita itu lalu menarik kuat tali yang ada di ujungnya ke belakang tubuh Damar. Jadi, saat ini kedua tangan Damar menempel di atas dadanya dengan keadaan terikat menyilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA BUNGA RAYA (END) (Revisi)
RomanceWARNING ONLY 21+ 🔞🚫 DI BAWAH 21 TOLONG DI SKIP Bukan tanpa alasan dia menjatuhkan dirinya ke dalam rengkuhan para mawar-mawar berduri itu. Mawar-mawar gila yang senang mendengar erangan kesakitan dari dirinya. Hidupnya sudah terlalu jatuh dan hin...