***
Bukan pernikahan mewah yang diimpikan oleh Damar. Bukan pula pesta megah yang diharapkan oleh Dini. Hanya sebuah upacara sederhana yang pernah mereka lakukan dulu. Janji suci terucap dengan pasti. Seluruh keluarga pun memberikan restunya, dirasa sudah lebih dari cukup bagi Damar dan Dini.
Hari ini, semua sudah menjadi nyata. Kebahagiaan yang sempat hilang dari hidup mereka, kini telah kembali lagi. Damar tanpa Dini bagai berdiri tanpa kaki. Dini tanpa Damar bagai berjalan tanpa tujuan.
Keduanya sama-sama limbung dengan cara mereka sendiri. Namun, keseimbangan itu sudah kembali pada tempatnya. Kembali pada posisi semestinya.
Senyumnya Dini merupakan angin sejuk untuk Damar. Belum pernah sebelumnya dia merasakan cinta sedalam ini kepada seorang perempuan. Pun hal yang sama juga dirasakan Dini.
Meskipun Damar bukan pria pertama yang berstatus pacar, tapi Damar satu-satunya pria yang bisa menaklukan keegoisan Dini.
Diawali dengan rasa penasaran dan diakhiri dengan rasa percaya.
***
Setelah menyelesaikan acara sakral pernikahan, Damar dibawa oleh Dini kembali ke apartemennya dulu. Sementara untuk Dani, sepertinya untuk beberapa waktu belakangan ini, bocah laki-laki itu akan menginap di rumah Sulastri.
Damar menatap menerawang di setiap sudut apartemen. Terakhir kali dia berada di sini ketika dia memeluk Dini sebelum berangkat ke tempat jahanam itu dan tidak pernah kembali lagi.
Dini yang baru saja mengganti pakaiannya dari kebaya putih menjadi piyama tidur, menatap heran pada Damar karena masih termangu di depan kaca balkon.
"Sedang apa?" tanyanya seraya memeluk Damar dari belakang.
"Memandang masa lalu sebelum menutupnya hari ini," jawab Damar sembari menggenggam jemari Dini yang melingkar di pinggangnya.
"Ganti dulu baju kamu. Biarkan pintu masa lalu itu tertutup dengan sendirinya." Dini memutar tubuh Damar.
Kedua mata mereka saling bertemu.
Damar sangat merindukan wanita ini. Sungguh, siksaan terberat dalam hidup Damar bukanlah saat dia menjadi seorang gigolo. Melainkan ketika dia harus menceraikan Dini dan beberapa bulan kemudian dia justru mendengar Dini telah menikah lagi.
"Aku merindukanmu, Nona Muda." Damar memeluk tubuh Dini. "Sangat merindukanmu," lanjut Damar.
"Apa selama menjadi janda, kamu pernah mengajak pria lain untuk menikahi kamu agar bisa bersetubuh?" goda Damar dan langsung mendapatkan satu pukulan keras pada punggungnya.
"Sembarangan, memang kamu mau kalau aku menikah lagi?" hardik Dini.
Damar menggeleng keras.
"Ngga ... aku ngga mau. Mengetahui kamu menikah dengan Sandy saja membuat 5 tahunku terasa bagai di neraka."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIA BUNGA RAYA (END) (Revisi)
RomanceWARNING ONLY 21+ 🔞🚫 DI BAWAH 21 TOLONG DI SKIP Bukan tanpa alasan dia menjatuhkan dirinya ke dalam rengkuhan para mawar-mawar berduri itu. Mawar-mawar gila yang senang mendengar erangan kesakitan dari dirinya. Hidupnya sudah terlalu jatuh dan hin...