05 »« First Meet : Ayden & Rafellia

401 32 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pagi ini, Ayden berencana ingin menelusuri langsung jejak sekumpulan serigala yang memasuki wilayah bangsa vampir di perbatasan Virfield Grove kemarin. Ia pikir akan lebih mudah mencari mereka jika ke Tempat Kejadian Perkara secara langsung untuk memeriksa. Dengan hanya bermodalkan pisau buah dalam saku celana, anak sulung dalam Keluarga Hoover itu meninggalkan mansion dan menuju Virfield Grove.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk ke sana bagi Ayden yang tengah dalam wujud serigalanya. Hewan besar berbulu hitam yang tingginya hampir mencapai 90 cm itu berlari cepat menelusuri jalan dan pohon demi pohon untuk sampai ke wilayah Virfield Grove. Netra kuning keemasannya tampak bersinar ketika terkena cahaya matahari di atas sana. Membuat Ayden jadi terlihat semakin gagah dalam wujud serigalanya.

Srek, srek!

Drap, drap, drap!

Hanya suara langkah kaki Ayden saja yang terdengar di luasnya hutan tersebut. Birunya langit pagi itu membuat suasana hati sang alpha jadi menghangat. Karena sangat jarang sekali ia bisa menikmati waktu pagi hari seperti ini. Apalagi semakin dewasa usianya, semakin banyak pula tanggung jawab yang harus ia emban demi kesejahteraan bangsa serigala terutama rakyat Heamore Kingdom.

Setelah berlari sekitar 3 km jauhnya, sampailah Ayden di lokasi kejadian. Tidak sulit untuk menemukan tempat yang dimaksud, karena informan-nya bekerja lebih cepat daripada yang bisa kalian kira. Wujud serigala Ayden mulai mengendus-endus area tersebut dengan penciumannya yang tajam, dan Ayden bisa memperkirakan ada sekitar 20 serigala saat itu. Lalu ada bau khas dari para vampir, tapi ini lebih kuat.

Ayden segera kembali mengubah wujudnya menjadi manusia. Netra yang semula berwarna kuning keemasan, kini berubah menjadi hitam pekat dalam sekejap. Laki-laki itu membuka tudung yang ada di kepalanya, lantas kemudian terdiam kala mendapati sepasang kaki yang terbalut sepatu boots berdiri di depannya.

"Ah, pantas saja aku merasa kalau ada orang lain di sekitar sini. Ternyata memang benar," kata sang pemilik sepatu boots seraya tersenyum miring pada sosok Ayden yang masih membeku di tempat. "Ada keperluan mendesak apa yang membuat seorang alpha sepertimu berjalan-jalan sendirian di perbatasan Virfield Grove seperti ini?"

"Bukan urusanmu."

"Ohh, tentu saja ini akan jadi urusanku karena posisimu sangat dekat dengan wilayah bangsa kami."

Perkataan dan seringai mengejek dari sosok gadis vampir di depannya membuat rahang Ayden mengeras. Ya, Ayden sudah tahu dalam sekali tatap, kalau gadis angkuh yang sialnya sangat cantik itu adalah seorang vampir.

Vampir origin, vampir berdarah murni.

"Lantas? Haruskah kau mempermasalahkan hal itu?" tanya Ayden yang mulai merasa terganggu saat mencium aroma manis yang menguar dari tubuh gadis di depannya.

BLUE BLOODLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang