53 »« First Meeting of Two Firstborns

172 13 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Apa maumu?" Ayden bertanya dengan nada cukup dingin pada gadis yang entah sudah berapa lama telah berdiri di sampingnya itu. Keberadaan Putri Lucianne membuat Ayden merasa kesal saat mengingat kejadian di ruang makan tadi. Rasa nikmat dari rokok yang sedari tadi disesapnya jadi terasa tidak enak bagi lidah Ayden sekarang.

"Maafkan atas sikap lancang saya di ruang makan tadi, Pangeran."

Ayden tertawa dan menyeringai remeh. "Kau kira aku akan dengan mudah memaafkan kelancanganmu?" Tidak ada lagi panggilan formal yang diucapkan Ayden seperti biasanya. Ia memang menghormati perempuan itu, setidaknya sebelum Lucianne sendiri yang membuat ia jadi muak dengan perempuan tersebut. "Dengar, Putri. Meskipun kau adalah calon lunaku, tapi kau tidak berhak mencampuri urusan pribadiku. Ingatlah batasanmu."

Ayden Hoover menegakkan tubuh, membuang puntung rokok yang masih tersisa setengah itu, dan melenggang pergi dari atap mansion. Meninggalkan Lucianne Zamora yang mematung di sana dengan kedua tangan mengepal kuat. Amarah sang putri terlihat jelas dari pancaran netra keemasan tersebut.

Tidak ada yang tahu dengan apa yang tengah dipikirkan oleh perempuan dengan surai cokelat tersebut. Akan tetapi ketika melihat garis bibir sang putri tertarik ke atas membentuk sebuah seringaian, rasanya seluruh dunia harus waspada sekarang.

"Jadi, Rafellia Reeves, ya?"

• • »« • •

The Crowbar.

Tidak biasanya, bar yang terletak di pinggiran Kota Revia itu terlihat sepi. Papan kayu bertuliskan 'open' sudah dipajang di pintu masuk. Semua jendela telah dibuka, dan halaman juga sudah disapu berikut dengan kaca-kaca etalase juga sudah dibersihkan. Botol-botol wine dan sampanye juga telah ditata dengan rapi di tempatnya.

Satu jam berlalu semenjak papan kayu sebagai penanda buka-tutupnya bar dipajang, dan sejak itu pula, Kieran belum mendapatkan pelanggan. Siang itu, memang hanya Kieran seorang bartender penjaganya. Beserta seorang koki dan dua pelayan-yang saat ini tengah sibuk di dapur.

Anak angkat dari Raja dan Ratu Heamore itu jelas merasa heran. Karena sesepi-sepinya The Crowbar, biasanya masih ada satu sampai tiga pelanggan yang datang. Akan tetapi, ini tidak ada sama sekali. Bukannya sok peduli. Kieran hanya bosan berdiam diri di balik meja bar tanpa melakukan apapun.

Ngomong-ngomong, sudah lama Kieran Hartwell tidak melihat Ravendale Ratliff datang ke bar ini. Terakhir sejak pergi bersama Rafellia Reeves dalam keadaan menyamar. Setelah itu, ia sudah tidak pernah mendapati Pangeran Raven datang ke The Crowbar. Menurut desas-desus yang berseliweran di masyarakat, para Putri dan Pangeran Revia tengah dikirim untuk menjalankan misi pelatihan rahasia yang memang dibuat khusus mereka.

BLUE BLOODLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang