•
•
•Heamore Kingdom adalah salah satu kerajaan werewolf yang memiliki wilayah cukup luas di bagian Barat. Ada banyak hal bisa ditemukan di sini. Baik yang terpampang nyata, maupun yang tersembunyi di balik mata. Sama seperti Telaga Jingga yang keberadaannya hanya terlihat pada sore hari.
Ayden memiliki alasan yang kuat kenapa ia membawa Raven dan Rafellia ke telaga ini. Selain karena tempatnya yang cukup tersembunyi, ia juga ingin menunjukkan keindahan negerinya pada mereka berdua. Lagipula, entah kenapa perasaannya jadi menghangat saat melihat binar kagum dari manik semerah delima di depannya.
"Kau suka?" bisik Ayden yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Rafellia. Perbedaan tinggi keduanya membuat Ayden sedikit membungkuk untuk bisa berbisik di telinga sang gadis.
Rafellia tidak menjawab. Gadis itu sibuk menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba saja jadi menggila saat bisikan Ayden terasa menggelitik di telinganya. Apa-apaan sih, dia? Tidakkah Ayden ingat kalau masih ada Raven di sini? Eh?! Bukan berarti ia berharap lebih, ya!
Berbeda dengan Rafellia yang merasa gugup, Ayden justru menarik sudut bibirnya saat melihat rona merah mulai menjalar di pipi pucat Fellia. Hah ... seandainya mereka hanya berdua, mungkin sudah sedari tadi ia menggigit gemas pipi sang dara.
"Hei! Tempat aneh apa ini? Kenapa kau membawa kami kemari?"
Seruan Raven membuat suasana romantis di antara keduanya lenyap seketika. Ayden berdecak sebelum menjauhkan dirinya dari Rafellia ketika Raven menoleh ke arah mereka.
"Ini tempat teraman yang bisa kupikirkan untuk sekarang."
"Apa?"
"Nama tempat ini adalah Telaga Jingga. Telaga yang kalian lihat sekarang tidak akan berada di sana untuk waktu yang lama." Ayden berkata sembari mendekat ke perairan murni tersebut dan mencelupkan ujung pedang yang dibawanya ke dalam air. "Telaga ini hanya muncul pada sore hari, dan sebab kemunculannya pun masih menjadi rahasia sampai sekarang."
"Kami tidak-"
"Pangeran Raven."
Raven spontan membungkam mulutnya saat melihat tatapan tenang Ayden yang seolah menyimpan banyak rahasia.
"Ketahuilah, kalau aku hanya ingin membantu. Kieran Hartwell bukanlah lawan yang mudah. Dia adalah pria licik."
"Tapi tetap saja-"
Puk!
Raven menoleh ke arah Rafellia yang baru saja memberikannya satu tepukan pada bahu. Rafellia tersenyum tipis. Sangat tipis, hingga hanya Raven seorang yang bisa melihatnya dalam jarak sedekat ini.
"Aku percaya padanya, Raven. Jadi kumohon, dengarkan dia," bisik Fellia.
Jikalau sang sepupu sudah berkata demikian? Lantas, ia bisa apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE BLOODLUST
FantasíaGenre : Fantasy - Romance Tema : Vampire & Werewolf Hate to Love ⚠ [𝗢𝗡 𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚] ⚠ Follow dulu, dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Ayden Hoover, seorang Alpha dari W...