33 »« Influence from Rafellia Reeves

171 14 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ayden juga tidak tahu, hal apa yang membawanya sampai rela menyamar dan berbaur di antara para makhluk pengisap darah ini. Apakah benar karena kakak angkatnya, Kieran? Atau justru karena gadis itu?

"Maaf atas keterlambatan saya."

Deg!

"Semoga Anda semua menikmati pesta yang kami adakan."

Ayden mengenal jelas siapa pemilik suara itu. Meskipun mereka hanya bertemu beberapa kali, tapi Ayden sudah bisa mengenali suara itu dengan baik.

Rafellia Reeves.

Gadis itu tampak sangat menawan dengan gaun merah bergradasi hitam yang dipakainya. Apalagi saat tanpa sengaja tatapannya bersirobok dengan netra merah delima milik gadis vampir itu. Ayden jadi semakin merasakan gejolak gairah yang menggebu-gebu dalam dirinya. Ayolah, kenapa Rafellia Reeves terlihat sangat menggoda dengan bibir merah dan riasan setipis itu? Apa yang salah dengan dirinya?

Ayden Hoover mencoba meredam gejolak gairah yang ditimbulkan karena keberadaan Rafellia Reeves dengan netra yang terus bergerak ke sembarang arah untuk mencari sosok Kieran Hartwell di antara para tamu yang hadir.

Ia yakin, kalau Kieran memang berada di wilayah Kerajaan Revia, dia pasti akan hadir di pesta ulang tahun Rafellia.

Puk!

Ayden sedikit tersentak saat ada seseorang yang menepuk bahunya. Laki-laki itu menoleh dengan pandangan bertanya pada seorang pria paruh baya dengan cravat merah di lehernya.

"Permisi, apakah Anda tahu di mana letak kamar mandi di kastil ini?"

Ayden spontan menggeleng dan membuat sang pria paruh baya itu menghela napas.

"Hah ... saya kira Anda tahu. Maaf, saya adalah seorang bangsawan pendatang yang kebetulan mendapat undangan khusus untuk hadir di pesta ini," kata pria tersebut. "Ini juga pertama kalinya saya datang ke Kastil Revia, jadi saya tidak tahu di mana letak kamar mandinya."

Jangankan pria itu, ia saja tidak tahu di mana letak kamar mandi di kastil sebesar ini. Sama, ia pun juga pendatang di pesta ini. Lebih tepatnya, pendatang yang menyamar dan datang tanpa diundang. Tujuannya datang kemari hanya untuk menemukan keberadaan Kieran.

"Maaf, tapi saya juga tidak mengetahui di mana letak kamar mandi di istana ini, Tuan. Mungkin Anda bisa meminta tolong pada salah satu prajurit yang berjaga di luar untuk mengantarkan Anda." Ayden memberikan saran yang paling cerdas di situasi saat ini. Dari pada ia yang repot, akan lebih baik kalau ia langsung melemparkannya saja kepada para prajurit yang berjaga. Lagipula, ia juga harus berhati-hati dalam bertindak sekarang. Karena ia tengah berada di dalam kandang musuh.

"Baiklah. Terima kasih atas sarannya. Saya permisi dulu."

Ayden hanya memberikan senyum tipisnya sebelum kembali berdiri tegak dan berjalan cepat menuju pojok ruangan. Ia tidak ingin terlihat mencolok di pesta ini. Apalagi, ia juga belum menemukan keberadaan Kieran di antara puluhan makhluk pengisap darah tersebut.

BLUE BLOODLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang