40 »« Apology Date at The Crowbar

182 14 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



The Crowbar.

Hari ini, bar yang terletak di pinggiran Kota Revia tersebut tampak sepi pada siang hari itu. Hanya ada dua pengunjung. Seorang pria tua dengan kumis tebal, dan seorang pria dewasa dengan kertas koran yang tengah dibacanya.

Kieran memerhatikan sang pria dewasa sejak sepuluh menit yang lalu dari balik meja bartender untuk menghilangkan rasa bosan. Dari saat pria itu datang, duduk, memesan anggur, sampai membaca koran. Kieran memerhatikan semuanya dalam diam.

Sesekali, netra hitam Kieran akan bergulir ke arah jam dinding yang terletak di dinding belakangnya. Menanti kapan jarum jam akan mengarah ke angka tiga. Ia memang mendapat shift pagi. Berangkat pukul tujuh pagi, dan pulang pada pukul tiga sore.

Itu pun biasanya Kieran tidak langsung pulang, melainkan pergi ke Perpustakaan Kota Revia untuk membaca dan mencari tahu hal-hal yang belum ia ketahui tentang dunia lewat buku-buku yang dibacanya. Ya, Kieran memang gemar membaca buku. Itulah kenapa laki-laki dengan luka jahit di dagunya itu menjadi sangat pandai dan licik.

Sedari kecil, Kieran sudah melihat dunia dari apa yang dibacanya dan orang-orang di sekitarnya. Terlahir tanpa mengetahui siapa orang tua kandungnya membuat kakak angkat para Pangeran Hoover itu harus melakukan semua hal seorang diri. Kieran haus akan dunia dan ilmu pengetahuan. Dalam dirinya terdapat banyak ambisi, dan Kieran ingin mewujudkannya satu per satu.

Kling!

Netra Kieran bergulir ke arah pintu bar, dan seorang gadis yang menjadi targetnya muncul bersama Pangeran Raven.

Rafellia Reeves.

Kieran mengeja nama itu dalam hati. Diam-diam mengamati interaksi kedua saudara sepupu yang tengah menggunakan baju penyamaran tersebut dari balik meja. Menunggu salah satu dari mereka berjalan ke arahnya untuk memesan minuman ...

... dan Kieran bersyukur karena Rafellia yang datang.

"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya Kieran saat gadis dengan netra merah delima itu berdiri tepat di depannya dengan ekspresi datar andalannya. "Ada banyak sekali menu yang bisa Anda pesan di sini."

"Ah! Bisakah Anda merekomendasikan anggur terenak dengan kadar alkohol terendah?"

"Tentu saja." Kieran berbalik badan dan mengambil satu botol anggur berwarna merah di rak belakangnya. "Menurut saya, anggur merah adalah anggur terenak yang selalu saya rekomendasikan bagi para pengunjung baru seperti Anda, Nona. Anggur ini memiliki kadar alkohol terendah, jadi tidak akan membuat peminumnya mabuk."

"Baiklah. Berikan saya itu. Dua gelas, ya." Rafellia tidak tahu anggur seperti apa yang biasa diminum oleh Raven. Ia juga lupa tidak bertanya pada sepupunya itu tadi. Jadi ya sudah, ia samakan saja. Tidak apa-apa, 'kan?

BLUE BLOODLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang