35 »« Three Werewolf in the Throne Room

173 16 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ayden menghela napas sembari membenarkan topinya yang sedikit miring. Sial bagi Ayden yang terpaksa harus menjauh sebentar dari keramaian pesta karena keberadaannya yang hampir disadari oleh Rafellia Reeves. Bisa gawat kalau gadis itu sampai menyadari kehadirannya yang tidak diundang di pesta ini. Lagipula, salahnya juga yang malah terus memerhatikan gadis itu tanpa ia sadari.

Keberadaan Rafellia Reeves memang bisa menghambat dirinya.

"Tidak ada waktu lagi. Aku harus segera mencari Kieran."

Ayden merapatkan jubah yang ia pakai sebelum berjalan cepat menyusuri lorong kastil yang entah akan membawanya ke mana. Selama pesta diadakan, Revia Castle memang dibuka untuk umum. Para tamu juga dibebaskan untuk berjalan-jalan dan menikmati pemandangan serta memakai fasilitas yang ada di kastil.

Tentunya ada batasan-batasan tidak tertulis yang harus dipatuhi oleh semua tamu. Seperti, tidak boleh memasuki wilayah pribadi anggota kerajaan misalnya. Termasuk kamar pribadi, ruang kerja, ruang rapat, dan ruang tahta. Sang raja bahkan sudah menempatkan dua orang penjaga di setiap ruangan itu agar tidak ada siapapun yang bisa seenaknya memasukinya.

Namun sepertinya, itu tidak berlaku bagi Ayden Hoover yang dengan mudah menyelinap ke suatu ruangan yang ia yakini sebagai ruang tahta. Karena terdapat satu kursi kebesaran beserta empat kursi lain di samping kanan dan kirinya. Ayden bisa dengan mudah masuk ke ruangan itu setelah mengalihkan perhatian dua penjaga di depan pintu.

"Penjagaan di kastil ini memang kuat, tapi para penjaganya masih mudah untuk dikelabuhi," gumam Ayden sembari menutup dan mengunci ruang tahta itu dengan kekuatannya.

Jubah hitam Ayden Hoover ikut berayun lembut saat sang empunya berjalan memasuki ruang tahta tanpa melepaskan tatapan dari kelima kursi kebesaran yang ada di sana. Selama 24 tahun ia hidup, mungkin ini pertama kalinya bagi Ayden melihat keseluruhan Kastil Revia secara langsung. Karena selama ini, ia hanya mendengarnya dari berita yang beredar di masyarakat.

Seandainya pengkhianatan itu tidak terjadi ... mungkinkah aku bisa menjalin kerja sama dengan kerajaan ini?

Ayden terkekeh sendiri saat pemikiran konyol itu memasuki kepalanya. "Tidak ada gunanya menjalin kerja sama dengan kerajaan ini. Pengkhianat tetaplah pengkhianat."

Tentu saja Ayden sangat tahu tentang kisah sejarah peperangan antara kedua ras pada tujuh belas tahun silam. Peperangan yang terjadi antara kerajaannya, Heamore Kingdom. Juga kerajaan vampir ini, Revia Kingdom. Ia juga tahu penyebab di balik peperangan besar tersebut. Yang tidak lain adalah pengkhianatan Raja Revia yang berusaha memiliki permata Sharpened Insignia untuk dirinya sendiri.

Sampai sekarang, Ayden masih bertanya-tanya. Sehebat apa permata Sharpened Insignia sampai-sampai membuat kedua kerajaan dari ras terkuat seperti Heamore dan Revia memperebutkannya? Ayden penasaran, tapi ia sendiri juga tidak tahu di mana keberadaan permata itu sekarang.

BLUE BLOODLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang