30 »« Curiosity and Missing Invitation Letter

247 14 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Informasi apa yang sudah kamu dapatkan terkait keberadaan permata Sharpened Insignia?"

Seorang pria dewasa dengan tatto berlambang petir di pipi kanannya menundukkan wajah. Tak berani menatap pada sang lawan bicara yang tengah duduk di kursi kebesarannya tersebut. Begitupun dengan keringat dingin yang mengalir dari dahi ketika teringat bahwa ia sama sekali belum menemukan informasi apapun yang bisa memuaskan rasa haus sang atasan terkait keberadaan Sharpened Insignia.

Hei! Lagipula siapa lagi orang yang tergila-gila ingin mendapatkan permata langka itu jika bukan Kieran Hartwell?

"Maaf, Boss. Saya masih belum mendapatkan informasi terbaru terkait keberadaan permata tersebut."

Kieran Hartwell tampak berdecak. Membuat pria bertatto petir itu kian menundukkan kepala.

Kepalan tangan Kieran pada kursi mengerat tanpa disadari. Laki-laki itu menggeram kesal sebelum beranjak berdiri dan meninggalkan ruangan. Meninggalkan sang anak buah yang akhirnya bisa bernapas lega karena terbebas dari suasana mencekam yang ditimbulkan bosnya.

Sementara itu di tempat lain ...

Arion baru saja menginjakkan kakinya di daerah Exlin Hill. Bukan apa, ia hanya penasaran. Kenapa kakak sulungnya beserta sang tangan kanan mengunjungi tempat ini jika bukan karena memiliki tujuan tertentu? Ia ingin menyelidikinya secara langsung, tanpa diketahui oleh siapapun.

Ia tahu benar kalau ini adalah wilayah tempat tinggal sang penyihir terkenal, Creigren Brec. Maka dari itu ia penasaran. Kenapa sang kakak sulung datang kemari dan menemui sang penyihir?

Tok, tok, tok!

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Arion untuk sampai ke rumah Creigren Brec. Karena ia sudah membuntuti Ayden dan Edge sejak kemarin, jadi ia sudah tahu pasti letak rumah sang penyihir.

Tok, tok, tok!

Kemudian untuk kesekian kalinya, Arion kembali mengetuk pintu kayu di depannya. Berharap bahwa sang pemilik rumah segera muncul dan menjawab seluruh rasa penasarannya.

Namun sayang, Arion kurang beruntung. Karena Creigren Brec sedang tidak ada di tempat. Arion mengetahuinya dari papan pemberitahuan yang terletak tepat di samping pintu. Ia baru menyadari papan itu saat menoleh ke arah kanan tadi. Di situ tertuliskan bahwa sang pemilik rumah tengah pergi ke suatu tempat, dan tidak tahu kapan akan kembali. Sayang beribu sayang bagi Arion yang kini sudah berdecak kesal sembari menendang pintu kayu tak berdosa di depannya.

"Ck! Sebenarnya apa yang dilakukan Kak Ayden di tempat ini?"

• • »« • •

Kamar bernuansa gelap itu terasa semakin mencekam saat sang pemilik menghambur-hamburkan kertas yang berada di meja kerjanya. Kedua alis yang menekuk tajam, kening yang mengerut dalam, membuat laki-laki bernama Ayden Hoover itu berkali-kali lipat lebih menyeramkan daripada biasanya. Entah apa yang membuat sang Alpha sampai berlaku demikian.

BLUE BLOODLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang