•
•
•Cuaca dingin yang kian memburuk, tak menurunkan semangat para anggota Red Moon Pack untuk berpatroli di sekitar perbatasan wilayah mereka. Dalam wujud serigalanya, kelima anggota pack beserta seorang pemimpin tersebut berlari menelusuri hutan. Langkah kaki mereka bahkan berhasil meninggalkan jejak di atas tumpukan salju yang mulai memenuhi jalanan.
Satu per satu dari keenam serigala itu berlari memasuki hutan secara berurutan. Serigala berbulu abu-abu dengan tinggi 8 inci yang berada di posisi paling depan adalah pemimpin mereka. Dia adalah sang alpha.
Aeric Hoover.
Ya. Pemimpin kawanan serigala yang tengah berpatroli di perbatasan Barat itu adalah Aeric, sang pangeran kedua dari Klan Hoover. Red Moon Pack adalah nama kelompok serigala yang Aeric pimpin selama tiga tahun terakhir. Ia diperintahkan untuk bertugas di wilayah Barat, dan berpatroli seperti ini selalu ia lakukan rutin selama sebulan sekali.
Aeric kira, patroli kali ini akan berjalan lancar seperti bulan-bulan sebelumnya. Namun siapa sangka, bila ia menemukan seseorang yang teronggok pingsan di perbatasan kerajaan mereka.
Serigala Aeric melolong singkat guna memberi kode pada kawanannya untuk berhenti dan memeriksa siapa gerangan orang tersebut. Akan tetapi jika dilihat dari jubah hitamnya, pastilah dia adalah seorang vampir. Mengingat Aeric juga tidak mencium adanya aroma serigala dari tubuh yang teronggok pingsan dengan posisi tengkurap itu.
"Seorang perempuan," kata salah satu anggota dengan surai abu-abu gelapnya.
Aeric pun mendekati posisi perempuan yang dimaksud, dan alangkah terkejutnya sang pangeran saat melihat siapa sosok dibalik jubah hitam tersebut.
Putri Rafellia?
Kenapa dia bisa pingsan di sini?
"Apa yang harus kita lakukan dengannya?"
"Kita tidak mungkin membawanya masuk ke wilayah kita, 'kan? Dia seorang vampir."
"Aku juga tidak tahu."
"Ketua, kita harus bagaimana? Apa kita biarkan saja dia di sini?"
Aeric menghela napas. Laki-laki yang merupakan ketua dari Red Moon Pack itu mendekat dan berjongkok untuk memeriksa keadaan sang dara. Aeric melepas sarung tangan hitam yang ia pakai dan mendapati suhu tubuh Rafellia yang sangat dingin begitu Aeric menyentuh kening serta leher gadis itu.
"Kita harus membawanya ke markas," ujar Aeric yang kini sudah mengangkat Rafellia Reeves dalam gendongannya.
"Tapi, Ketua-"
"Ini perintah."
Kelima laki-laki serigala yang merupakan anggota Red Moon Pack itu saling pandang, sebelum menghela napas pasrah bersamaan. Jika ketua mereka telah mengatakan perintahnya, maka mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menurut. Lagipula, mereka sudah sangat mengenal ketua mereka dengan baik.
Aeric pasti tidak tega dan ingin menolong gadis vampir itu. Makanya sang ketua memutuskan untuk membawa gadis itu ke markas mereka. Namun belum sempat para anggota Red Moon Pack beranjak dengan Rafellia yang berada di gendongan Aeric, suara seseorang berhasil menghentikan langkah mereka.
"Tidak secepat itu, Aeric. Gadis itu milikku."
Tatapan Aeric seketika menajam saat melihat Kieran Hartwell beserta kawanannya sudah berjajar di belakang mereka. "Apa maksudmu, Kak? Gadis ini seorang vampir."
"Ya, dan dia adalah milikku." Kieran kembali berkata dengan penuh penekanan sembari menatap pada Rafellia yang masih berada di gendongan Aeric.
Kening Aeric semakin mengerut tak mengerti. Sekilas ia melihat ke arah wajah Putri Rafellia dan Kieran secara bergantian. Lantas mencoba memahami situasi yang tengah terjadi saat ini.
Namun, nihil.
Aeric tidak menemukan adanya kemungkinan hubungan yang terjadi di antara Putri Rafellia dan sang kakak angkat. Terlebih lagi, Aeric juga dibuat heran oleh keberadaan Kieran yang muncul secara tiba-tiba di perbatasan, dan mengatakan kalau Putri Rafellia adalah miliknya. Ya, ia memang sudah tahu kalau Kieran dan kelompoknya saat ini tengah bersembunyi di wilayah Kerajaan Revia untuk menghindari kejaran mereka.
Akan tetapi, ada hubungan apa Kieran dan Rafellia?
"Tidak, Kak. Aku tidak bisa menyerahkan dia padamu begitu saja. Aku yang menemukannya pingsan di sini, jadi aku jugalah yang akan merawatnya."
Kieran mengepalkan tangannya di balik mantel cokelat yang ia kenakan. Diam-diam, laki-laki itu mengumpat pelan karena ternyata Aeric tidak mudah untuk diajak berkompromi. Tidak mungkin juga kan kalau ia mengaku pada sang adik kalau ia ingin menculik Putri Rafellia demi mendapatkan permata Sharpened Insignia?
"Dengar, Aeric. Aku akan menyerahkan diriku secara suka rela untuk dihukum jika kau membiarkanku membawa gadis itu."
Kegigihan Kieran saat ini membuat Aeric Hoover semakin berpikir kalau ia tidak boleh membiarkan Putri Rafellia sampai berada digenggaman sang kakak angkat. Entah kenapa, insting serigala Aeric mengatakan kalau ia menyerahkan sang putri, maka bencana besar akan terjadi. Kieran adalah orang yang sangat licik, dan Aeric semakin yakin kalau keputusannya untuk mempertahankan sang putri adalah keputusan terbaik untuk saat ini. "Tidak, Kak. Aku akan membawanya pergi bersamaku," kata Aeric.
"Kalian berlima! Serang dan tahan mereka di sini! Jangan biarkan Kieran dan pack-nya melewati perbatasan!"
Perintah yang sedari tadi sudah ditunggu-tunggu oleh kelima anggota Red Moon Pack akhirnya keluar dari bibir sang alpha. Semenjak kedatangan Kieran yang cukup tiba-tiba dan sikap laki-laki itu yang terlihat mencurigakan, kelima anggota Red Moon Pack tersebut sudah waspada. Kalau-kalau pertarungan akan terjadi, maka mereka sudah siap untuk mendedikasikan diri demi keselamatan ketua mereka.
Usai memberikan perintah pada sang anggota, Aeric langsung berbalik pergi dan berlari cepat membawa serta Rafellia yang masih pingsan ke dalam wilayah Kerajaan Heamore. Sementara itu, Aeric juga bisa mendengar suara pukulan demi pukulan di belakangnya. Pertarungan antara anggotanya dan anggota kelompok Kieran sudah pasti terjadi, dan Aeric tidak punya pilihan lain saat ini. Ia harus mengamankan Putri Rafellia dari Kieran terlebih dahulu.
Setidaknya ...
... sampai ia tahu apa tujuan sang kakak angkat pada putri bangsawan vampir dari Kerajaan Revia tersebut.
Hm, haruskah aku membawa sang putri ke mansion utama?
•
•
•Bawa aja, Aeric. Bawa aja nggak apa-apa. Rela kok aku.
🤣🤣🤣Kiw!
Gimana part ini menurut kalian? Jujurly, gatau kenapa aku bikin POV-nya Aeric di sini. Iseng aja. Mengingat dia juga yang paling menentang takdirnya Ayden dan Rafellia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE BLOODLUST
FantasíaGenre : Fantasy - Romance Tema : Vampire & Werewolf Hate to Love ⚠ [𝗢𝗡 𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚] ⚠ Follow dulu, dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Ayden Hoover, seorang Alpha dari W...