10 »« Various Morning Craziness

289 25 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kita sudah tahu kalau Kak Kieran adalah dalangnya, tapi pertanyaanku ... di mana keberadaannya sekarang?" tanya Arion sembari menatap bergantian pada Ayden dan Aeric yang masih setia pada posisi duduk mereka di sofa kamar milik Ayden.

"Justru itulah kita harus mencarinya," sahut Aeric cepat.

"Tidak." Ayden menggeleng, lalu menutup kedua kelopak matanya sejenak. "Kita tidak perlu mencarinya."

"Lohh?!"

"Kenapa begitu?"

Aeric dan Arion benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran kakak mereka. Bukannya sedari kemarin Ayden yang meminta mereka agar segera menemukan pelakunya? Lantas sekarang, kenapa laki-laki itu malah meminta mereka berhenti mencari saat sang pelaku sudah diketahui?

"Jangan bilang karena pelakunya Kak Kieran, kau jadi berbelas kasihan padanya." Aeric memicingkan matanya tidak suka. Jika benar dugaannya tersebut, maka ia tidak akan ragu-ragu. Ia akan mencari Kieran Hartwell sendiri. Dengan atau tanpa perintah langsung dari Ayden.

"Kali ini aku setuju dengan Aeric." Arion pun turut membuka suara dan menyuarakan protesnya. "Dia dan pack-nya telah melanggar aturan kita. Maka mereka harus ditangkap dan dihukum dengan sepantasnya, Kak."

Lagi-lagi, hanya helaan napas berat dari Ayden yang dapat Aeric dan Arion tangkap. Mereka paham kalau ini pasti berat bagi Ayden. Akan tetapi, keadilan harus tetap ditegakkan. Karena peraturannya sudah jelas. Siapapun yang berani melewati batas wilayah Virfield Grove harus dihukum guna memberikan efek jera.

"Baiklah, tapi beri aku waktu. Aku ingin melihat, apakah akan ada masalah lagi yang Kieran buat guna melancarkan sikap protes dan rencana balas dendamnya."

"Tap-"

"Keputusanku sudah bulat," lanjut Ayden dengan cepat saat melihat Arion sudah berdiri dan ingin melayangkan protesnya.

"Ck!"

"Sudahlah, Arion. Kak Ayden ada benarnya. Untuk menangkap serigala liar, kita harus masuk dan mengikuti alur permainannya juga." Sudut bibir Aeric terangkat membentuk seringaian lebar. Dalam kepalanya sudah tersusun rapi tentang rencana apa yang akan ia lakukan untuk menangkap sang kakak angkat. Karena jujur saja, sedari dulu Aeric memang tidak pernah menyukai sosok Kieran Hartwell.

"Kau benar-benar terlihat mengerikan dengan senyumanmu itu," komentar Arion sembari bergidik ngeri menatap Aeric di depannya. Posisi duduk mereka memang berhadapan.

"Itu namanya seringaian, bodoh!"

"Apa bedanya?!"

"Tentu saja beda!"

"Apa-apaan?! Sama saja tahu!"

Yahh, beginilah jika si anak tengah Aeric dan si anak bungsu Arion sudah bertemu. Pasti tidak akan jauh-jauh dari yang namanya perdebatan, dan sekali lagi ... Ayden hanya menjadi penonton perdebatan tidak berguna mereka.

BLUE BLOODLUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang