xxix

1.7K 133 6
                                    

Di sisi lain setelah makan siang.

"Freen lo beneran gapapa. Wajah Lo semakin pucat freen. Sebaiknya kita tunda saja meeting yang terakhir ini gue ga mau lo kenapa-kenapa"ucap nam sambil fokus menyetir.

"Santay aja gue gapapa. Udah sebaiknya kita lebih baik segera sampai agar meeting juga lebih cepat selesai"freen. Tapi sebenarnya dia sudah merasa sedikit pusing dan suhu badannya semakin naik.

Detik kemudian tibalah mereka di tempat bertemunya dengan kliennya.

"Maaf kami sedikit terlambat. Jalanan sedikit macet tadi"ucap nam

"Tidak masalah. Kami juga baru sampai"ucap sang klien.
"Apa sebaiknya kita mulai saja. Ini beberapa proposal yang kami ajukan semoga anda mau memberi kami kesempatan untuk bergabung dalam perusahaan anda"lanjutnya

Nam pun mengambil proposal tersebut dan memberikannya kepada freen.
Pihak klien mencoba menjelaskan secara detail tentang proposal yang di ajukannya. Freen menyimak sesekali memijit kepala.

"Maaf sebelumnya. Apa anda baik-baik saja nona freen"tanya klien tersebut yang sudah selesai menjelaskan proposalnya.

"Saya baik-baik saja"
"Baiklah saya pikir proposal yang anda ajukan cukup menarik jadi kami bersedia bekerja sama dengan perusahaan anda tuan beni"ucap freen

"Terimakasih atas kesempatannya nona freen"ucap beni

"Dengan senang hati"ucap freen kemudian menandatangani kontrak kerja sama tersebut.
"Saya sudah menandatanganinya sisanya biar sekertaris saya yang mengurusnya. Saya akan pergi ke toilet sebentar"ucap freen. Namun setelah melangkah beberapa jangka tubuhnya menjadi lepas dan detik kemudian dia pingsan.

"Freeeen"teriak nam.

"Nona freen"ucap pak beni
"Cepat siapkan mobil kita bawa nona freen kerumah sakit segera"lanjutnya pada sang sekertaris.

Beni segera menggendong freen menuju mobilnya.

"Nona nam temani nona freen di mobil saya saja. Biar mobil kalian sekertaris saya yang bawa"ucap pak beni

"Baiklah. Terimakasih pak. Ini kunci mobilnya"ucap nam.

Mobilpun segera melaju ke arah rumah sakit terdekat. Nam terlihat sangat khawatir melihat kondisi freen semakin mengkhawatirkan.

"Maaf sebelumnya. Kalo boleh tau ada apa dengan nona freen? Apa sebelumnya memang sudah sakit"tanya pak beni

"Sebenarnya beberapa Minggu yang lalu dia mengalami kecelakaan. Ada seseorang yang sengaja menusuknya dan lukanya belum sembuh total"jelas nam

"Apa? Siapa yang sudah berani mencelakainya. Apa dalangnya sudah ketemu? Apa mereka sudah di hukum"pak beni

"Sayangnya sampai saat ini kami belum bisa menemukan pelakunya"kata nam

"Bagaimana jika saya menawarkan bantuan agar pelaku segera ketemu"ujar pak beni

"Itu akan sangat berguna pak, jika bapak tidak keberatan namun masalahnya kami tidak mempunyai pentunjuk apapun bahkan pisau yang di gunakan di temukan tidak jauh dari tkp"jelas nam.

"Keliatannya itu sangat sulit dengan kondisi minimnya petunjuk"ujar pak beni
"Tapi apa ada seorang yang mungkin kalian curigai"lanjutnya.

"Kami belum yakin soal itu"ucap nam.

Mobil pun sampai di rumah sakit dengan cepat freen pun segera di larikan ke dalam UGD agar segera mendapatkan penanganan.

"Pak terimakasih sekali lagi atas bantuannya. Maaf telah merepotkan pak beni"ucap nam

Dia Milikku 'freenbecky'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang