Dua Minggu berlalu freen sudah kembali beraktivitas seperti semula begitupun dengan becky.
Di sisi lain, di sebuah ruangan terdapat dua penjaga dan dua lainnya sedang berbincang.
"Maaf paman. Ada hal yang ingin saya sampaikan"ucap seorang laki-laki
"Ada apa"jawabnya
"Paman ke dua ingin mengadakan pertemuan penting besok malam. Paman ke dua juga meminta agar paman hadir"ucap pengawal tersebut.
"Baik. Siapkan pesawat kita akan berangkat malam ini juga dan tolong beritahu istri saya"ujarnya.
"Baik paman"balasnya lalu sang pengawal pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Ke esok malamnya di sebuah rumah yang tampak biasa saja dari luar namun berbeda jika kita masuk ke dalamnya. Rumah yang penuh dengan senjata-senjata api dan banyak macam pedang maupun pisau di dalamnya. Itu lah markas tersembunyi sekumpulan orang sebut saja mereka seorang mafia.
Beberapa orang sudah berkumpul di dalam rumah tersebut.
"Baiklah, apa paman tertua sudah sampai"tanya paman ke dua kepada pengawalnya.
"Mereka sudah berada di depan baru saja sampai"jawabnya
Ya benar, tidak berlangsung lama suara pintu terbuka. Seorang pria paruh baya berjalan dengan tongkatnya di ikuti oleh bodyguard di belakangnya dan semua orang berdiri memberikan hormat padanya.
Beliau pun langsung duduk di kursinya lalu di ikuti oleh semua anggotanya."Apa ada hal serius sampai mengumpulkan semua anggota"ucapnya dengan nada tegas.
"Saya membutuhkan bantuan paman"jawab paman ke dua
"Bantuan? Apa terjadi sesuatu padamu"ucapannya
"Bukan saya. Namun saya membutuhkan bantuan untuk menemukan pelaku penusukan terhadap kolega kerja saya paman. Jika paman bersedia, saya membutuhkan beberapa anak buah untuk ikut menyelidiki kasus ini"jawab paman ke dua
"Siapa orang itu"ucapnya
"Nona sarocha freen paman. Paman pasti sudah mengenal nama itu bukan, dia seorang wanita muda yang berhasil dalam dunia bisnis dan sekarang kami sedang menjalin kerja sama. Dia korban penusukan beberapa bulan lalu namun karena minimnya petunjuk mereka kesulitan untuk menemukan sang pelaku"jelasnya
Seketika wajah beliau terlihat terkejut namun sebisa mungkin untuk bersikap seperti biasa.
"Biarkan saya yang langsung turun tangan membantumu untuk kasus ini"ucapnya yang membuat se isi ruangan terkejut. Pasalnya beliau tidak pernah bertindak sebelumnya namun ini kali pertamanya beliau mau iku bertindak.
"Tumben sekali paman mau ikut campur"batinnya.
"Berikan semua bukti pada saya. Saya akan segera menyelesaikannya. Kamu hanya perlu memberi saya informasi sekecil apapun itu"pungkasnya.
"Baik paman"jawabnya.
.
.
.
.
.Di sisi lain freen sedang memeriksa kondisi pembangunan perusahaannya yang akan segera selesai dalam waktu dekat ini. Karena memang perusahaan masih dalam pembangunan maka dia lebih sering bekerja di rumah dia akan keluar jika akan menghadiri meeting dengan klien selebihnya dia akan di rumah.
"Sepertinya satu bulan lagi bangunan ini sudah sepenuhnya siap freen"ucap nam
"Gue juga ga sabar menunggu hari itu tiba nam"ujr freen dengan senyuman penuh artinya.
"Kalo gitu gue cabut dulu. Lagian ga ada jadwal meeting hari ini"ucap nam
"Oke"jawab freen.
"Eh tunggu nanti malam jangan lupa dinner di resto gue kabari noey, irin dan juga bily jangan lupa willo juga"lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Milikku 'freenbecky'
RandomAku mencintainya, cinta yang berusaha kusembunyikan di balik banyaknya kata yang ku ucap.