Hari ini adalah peresmian gedung perusahaan milik freen yang akan di adakan nanti malam.
Setelah kejadian beberapa hari lalu freen memutuskan untuk pulang ke rumah bundanya. Namun pagi ini dia memutuskan untuk kembali kerumah karena becky yang terus menghubunginya dan memintanya untuk pulang.
Dia pun akhirnya sampai di rumahnya. Saat masuk ke dalam rumah terlihat sepi lalu dia melangkah ke arah kamarnya. Betapa kagetnya dia saat melihat kamarnya berantakan bnyk tissue dimana-mana dan melihat sosok yang sedang meringkuk di atas kasur.
Dia mendekati ranjangnya dan melihat tubuh mungil dengan matanya yang sembab sedang tertidur."Gadis bodoh menyiksa diri seperti ini"gumam freen sambil merapikan rambut becky yang menutupi wajahnya.
"Apa yang ada di otakmu by. Kenapa menyiksa diri sampai seperti ini. Maaf karena membuatku seperti ini seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendiri di rumah"gumamnya yang masih menatap lekat wajah teduh Becky.
"Aku hanya pergi ke rumah bunda kamu sudab seperti ini apalagi kalau aku pergi selamanya dari dunia akan seperti apa hidupmu kelak"lanjutnya."Maka aku pastikan bahwa duniaku tak lagi cerah seperti sekarang"sahut becky yang perlahan membuka mata lalu menatap wajah freen di hadapannya. Setelah beberapa detik dia kemudian bangun dan memeluk freen dengan erat.
"Maaf aku minta maaf. Aku salah, aku udah nyakitin kamu lagi aku buat luka baru untuk kamu. Maaf aku benar-benar minta maaf. Jangan pernah berfikir buat pergi lagi jangn tinggalkan aku lagi. Hidupku akan benar-benar hancur jika tidak ada kamu"ujar Becky yang masih berada di pelukan freen.
"Astaga by kamu berat by. Aku ga bisa nahan kita bisa jatuh nanti kalo kamu peluk aku kaya gini by"keluh freen yang mulai kehilangan keseimbangannya namun masih menahannya.
"Ihhh aku serius kamu malah bercanda"omel becky melepas pelukannya dan memukul pelan bahu freen, freen tertawa melihat wajah becky yang ngomel-ngomel padanya.
"Apa yang perlu aku maafkan. Kamu ga salah jangan meminta maaf padaku"ucap freen yang sudah duduk di atas ranjang sambil mengacak rambut becky.
"Aku tahu malam itu kamu juga ada di sana. Di saat fian menyatakan perasaannya padaku dan itu juga alasan kamu ga pulang ke rumah kan"Becky dengan nada bersalahnya.
"Kamu terlalu banyak pikiran. Aku hanya kerumah bunda, aku kangen sama mereka makanya aku ke sana dan sudah lama juga aku tidak menemui al"ujar freen lembut.
"Bohong. Aku tahu perasaanmu terluka be makanya kamu menghindar dari aku. Kalau emang itu alasan kamu kenapa setelah hari itu pesanku ga pernah kamu bales teleponku juga ga pernah kamu angkat"becky
"Aku lupa di mana ponselku by. Setelah ponselku ketemu dan membaca semua pesan kamu aku langsung pulang kerumah buat ketemu kamu"jelas freen.
"Aku tahu kamu bohong freen. Kamu ga akan pernah mengizinkan orang lain tahu tentang lukanya dirimu. Bahkan aku sebagai tunanganmu saja kamu menutupinya. Kamu hanya memikirkan bagaimana menjaga perasaan orang lain dan tidak ingin berbagi derita dengan orang lain"batin becky.
"Hey kok diam. Udah ga perlu di ambil pusing kan yang penting aku udah pulang dan ketemu kamu"ujar freen sambil mengelus lembut pipi becky.
"Emm btw gimana? Perkembangan hubungan kamu dengan fian. Apa kalian sudah jadian"lanjutnya"Gila. Pertanyaan macam apa itu!! Kamu pikir aku cewe apaan. Terus kamu pikir hubungan kita ini apa jika aku masih menginginkan orang lain di hidupku"ucap becky
"Lah kok marah. Kan aku cuma nanya by jadi kita bisa ambil keputusan buat hubungan kita"ujar freen
"Iya aku tahu kemarin aku salah. Seharusnya aku dengerin kamu buat ga dekat sama fian. Aku pikir karena dia yang nyelamatin aku jadi aku ga enak buat ngejahui dia tapi siapa yang tahu kalo dia punya perasaan sama aku. Ini juga salah aku yang dari awal ga ngomong sama dia soal hubungan kita. Aku minta maaf sama kamu dan ijinkan aku hari ini buat jujur sama dia soal kita dan aku mau dia tahu kebenarannya agar bisa melupakan perasaannya sama aku"ucap becky serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Milikku 'freenbecky'
RandomAku mencintainya, cinta yang berusaha kusembunyikan di balik banyaknya kata yang ku ucap.