xix

1.4K 103 5
                                    

Di sisi lain di dalam pesawat yang sudah berada di atas awan selama sembilan jam yang artinya satu jam lagi mereka akan mendarat.

"Huuoooaam"
"Tu mata kaga lo kasih istirahat. Kasian lo"ucapnya sambil mengucek matanya

"Ga ngantuk mana bisa di paksa"sahutnya

"Heran gue. Makan apa sih lo bisa tahan padahal ini kan perjalanan jauh. Gue aja udah bangun yang kesekian kalinya"ucapnya

"Apaan emang dasarnya lo aja yang kebo nam"sahutnya

"Dih malah ngatain kebo dasar kulkas"
"Gue jadi curiga sama lo"ucap nam

"Curiga apaan. Orang gue dari tadi diem"sahutnya

"Biasanya kalo gini pasti ada yang ganggu pikiran lo kan. Ada apa? Pasti soal becky"ucap nam

"Suudzon mulu hidup lo heran gue. Mikirin becky mah pasti apalagi saat ini daddy juga lagi di luar kota"jelasnya

"Iya juga ya. Tapi kan udah ada irin yang lo suruh nemenin"ucap nam

"I know but. Aa sudahlah, gue hanya bosen karena ga bisa ngerokok sempet banget ni mulut"sahutnya

"Alasan aja lo. Terserah lo dah mau tidur apa nggak. Gue mau lanjut tidur sayang kalo satu jam gue terbuang sia-sia"ucap nam yang kembali memejamkan matanya

"Siapa suruh lo bangun juga. Dasar aneh"sahutnya

Entah apa yang menggangu pikirannya yang jelas dia tidak bisa memejamkan matanya meski 1 detik pun.

Satu jam telah berlalu akhirnya mereka tiba di Bandara Heathrow (LHR) london. Mereka pun segera menuju ke arah mobil yang memang sudah di siapkan oleh mateo untuk menjemputnya. Perjalanan pun di lanjutkan menuju ke apartemen dimana dulu ia tinggal.

Cukup memakan waktu karena jarak antara apartemen miliknya dengan bandara cukup jauh. Hampir satu jam lebih tepatnya sekarang pukul enam pagi yang artinya di Indonesia saat ini kurang lebih pukul sebelas siang.

"Lo ga kabarin si becky dulu. Siap tau dia nungguin kabar lo"ucap nam saat mereka sudah berada di dalam apartemen menuju kamarnya.

"Iya bentar lagi kalo udah sampe kamar gue bakal telpon dia kok"jawabnya

Klick. Suara pintu apartemen terbuka.

Kakinya melangkah masuk kedalam rasanya sudah sangat lama dia tidak datang ke sini. Sekilas kisah sang kakak terlintas di benaknya. Banyak kenangan yang terjadi di dalam ruangan ini.

"Heh. Cailah malah bengong. Buruan anjir berat ni barang-barang"sela nam membuyarkan lamunannya

"Ckk. Bisa pelanin ga suara lo. Berisik adek gue masih tidur jam segini"ucapnya kemudian melanjutkan langkahnya.
Dia memutuskan untuk duduk di sofa dan berniat untuk menghubungi sang tunangan namun samar-samar dia mendengar langkah kaki menuruni anak tangga.

"Kaaaakkkkkkk"teriaknya lalu berlari dan berhambur kedalam dekapannya.

"Akhirnya kak freen sampai juga. Kuangen pake banget aku tu"ucapanya

"Kangen kulkas doang ni. Sama aku nggak"sahut nam yang baru selesai naruh barang bawaannya.

"Hehehe. Kangen juga dong"ucapnya sambil melepas pelukannya dan memeluk nam. Mereka pun duduk bersama

"Bentar aku ambil minum. Tadi aku sudah siapin sarapan juga buat kalian"pamitnya lalu bergegas menuju ke arah dapur.
Setelah beberapa saat dia pun kembali dengan sebuah nampan dengan 2 gelas teh hangat dan juga sandwich.

"Kenapa harus repot-repot nyiapain semua ini. Lagian ini masih terlalu pagi buat sarapan"ucap freen

"Apaan sih kak ini tu sebagai sambutan aku buat kalian. Bukannya makasih malah ngomel huh"sahutnya

Dia Milikku 'freenbecky'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang