xxxiii

3.9K 168 25
                                    

Ke esok paginya freen masih terbaring di ranjangnya sedangkan becky sudah bangun terlebih dahulu, hari ini bukan hari libur tetapi becky meminta izin untuk tidak datang ke kampus karena dia harus merawat freen. Karena kejadian kemarin lengan freen tersayat pisau milik fian.

Flashback.

Freen dan becky sudah sampai di depan kantor setelah itu mereka turun dan segera menemui nam dan juga yang lain. Acara akan di mulai dalam tiga puluh menit selama sisa waktu ini freen menggunakannya untuk berganti pakaian yang sudah nam siapkan atas permintaannya begitupun dengan becky.

Mereka berdua memasuki ruangan yang akan menjadi ruang kerja milik freen, saat berada masuk ternyata sudah ada nam dan juga heng.

"Freen Becky, kalian gapapa kan"tanya nam panik.

"Aman. Gue sama becky gapapa dan si brengsek udah di bawa sama gozi"jawab freen.

"Syukurlah. Oh ya ini baju kalian sebaiknya kalian segera ganti dan bersiap"ucap nam sambil menyerahkan dua set pakaian.

"Bentar bentar freen"sahut heng

"Ada apa"tanya freen heran.

"Lo terluka"ujar heng sambil memerhatikan freen dan juga lantai di mana freen melangkah.

"Apaan sih heng orang gue gapapa"ucap freen yang belum sadar namun berbeda dengan becky dan juga nam yang mengikuti arah pandang heng.

"Be liat ada darah di lantai"ucap becky sontak membuat freen melihat ke arah di mana becky menunjuk detik kemudian dia melihat ke arah kedua tangannya.
Dan benar ada darah segar yang mengalir di telapak tangan kirinya.

"Freen benar kan. Coba lepas jas lo"pinta nam lalu freen membuka jasnya dan ya kemeja putihnya sudah berubah menjadi merah darah di bagian lengan. Sontak mereka terkejut yang lebih herannya bagaimana bisa freen tidak menyadari bahwa dirinya terluka.

"Waahh gila. Lo terluka dan lo ga nyadar, bodo banget jadi orang. Cepat buka kemeja lo biar gue bantu obatin luka lo itu"omel nam yang sudah mendekati freen dengan tangan yang siap membuka kemeja miliknya.

"Mau ngapain lo. Gak gak gak. Ya kali gue buka sekarang lo ga liat ada heng di sini"tolak freen.

"Gapapa kak nam biar aku aja yang mengobati. Kalian tunggu di luar dulu boleh"ucap becky

"Nih bec kotak p3k nya. Lagian lo nam orang freen ada bininya main nyosor aja"sahut heng sambil meletakkan kotak p3k di atas meja.

"Ya gimana orang gue panik. Lagian punya teman goblok bener tubuhnya luka malah ga nyadar"omelnya

"Udah udah sebaiknya kita keluar agar becky dan freen bisa bersiap segera"pungkas heng lalu membawa nam keluar dari ruangan.

Becky pun membantu freen membuka kemejanya dan dengan lembut dia mulai membersihkan lukanya.

Sssttts

"Sakit ya. Aku udah pelan-pelan lo ini"ucap becky sambil sesekali meniup pada luka itu.
"Apa sebaiknya kita rumah sakit biar mendapat perawatan dari dokter"lanjutnya dengan nada khawatir.

"Gapapa cuma perih dikit lagian obat yang lebih manjur itu kamu aku udah ga perlu dokter lagi"ujar freen yang memandangi wajah lembut Becky.

"Masih bisa ngegombal ya"ujar Becky yang sengaja menekan lukanya.

"Auuhh.. sayang sakit loh"rengek freen.

"Hehe ya maaf lagian kamu ada-ada aja. Nanti kalo lukanya infeksi gimana coba terus apa cukup cuma memandang wajahku lukanya bisa sembuh yang ada malah bisa di amputasi mau"jawab Becky yang selesai memasang perban.

Dia Milikku 'freenbecky'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang