Dengan alasan ingin fokus pada ujian kenaikan kelas, Alan menolak halus permintaan Shania. Gadis itu terlihat kecewa, namun ia-pun tak ingin terkesan memaksa, yang jelas ia sudah mendengar sendiri kalau Alan menyukainya. Malam itu berakhir dengan kesan yang berbeda bagi keduanya. Shania yang semakin yakin dan Alan yang mulai ragu.
Sementara itu di tampat lain, di ruang kerja Ibu Ria, Luna sedang menghadap karena ada yang ingin disampaikan padanya.
"Ibu Sarah tadi berkunjung sekadar melihat-lihat Panti dan ingin menemuimu, tapi sayang kamu sedang Sekolah, beliau orang sibuk dan baru bisa menyempatkan waktu. Putrinya Amelia, yang pernah kamu tolong butuh pengasuh, setelah tahu kamu telaten mengusus adik-adikmu, dia tertarik menawarkan pekerjaan itu untukmu. Ibu hanya bantu menyampaikan, dan kamu bebas memutuskan mau menerima atau tidak. Kata Bu Sarah jangan merasa terbebani"
Setelah mengetahui apa yang ingin disampaikan kan Ibu Ria, Luna berjanji akan memikirkannya terlebih dahulu. Begitu sampai di kamar ia menghubungi Bu Sarah karena Ibu Ria yang memintanya untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Dari pembicaraan mereka berdua, Bu Sarah mengungkapkan bahwa pengasuh Amelia sebelumnya sudah berhenti karena ingin kembali ke kampung. Jika Luna bersedia, dia hanya akan bekerja setelah pulang sekolah sampai Sarah pulang bekerja. Ia cukup menemani Amelia bermain dan makan.
"Pagi sampai siang Amelia Sekolah PAUD, nanti saya akan kirim mobil untuk menjemputmu di Sekolah lalu kau jemput Amelia, saya akan membayar 100 rbu perjam, bagaimana?"
"Wah itu kebayakan Bu, kerjaan saya kan ringan, saya jadi nggak enak karena Bu Sarah juga sudah begitu baik pada kami" ujar Luna sungkan.
"Yang saya lakukan untuk Panti adalah tabungan akhirat saya, jadi jangan dikaitkan dengan pekerjaanmu, lagipula angka itu bisa dibilang adalah biaya Asuransi keselamatan Anak saya. Saya hanya percaya padamu Luna, kamu paham kan?"
Tentu saja Luna paham maksud Sarah, artinya selama bekerja, dia juga bertanggung jawab terhadap kesehatan dan nyawa Amelia. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk menerima tawaran Sarah, selain karena wanita itu sudah telalu baik pada mereka, gaijnya juga lebih dari lumayan.
Luna senang, kebutuhan Panti terjamin, isi rekeningnya-pun makin gemuk.
🍈
"Kenapa bawa dua kotak bekal?" Tanya Rina pada Luna yang baru datang dan meletakkan kantong bekal dan tasnya di meja.
"Astaga, aku kebiasaan, ya sudah buat kamu saja nanti" Luna duduk dan memasukkan bekal dan tasnya di laci meja. "Aku masak enak loh hari ini, nasi santan dan ayam kremes" ujarnya menggoda membuat Rina menelan ludah.
"Alhamdulillah, terima kasih. Aku juga bawa cemilan roti dan susu nih!" Rina memberingkan sebungkus roti coklat yang masih hangat dan satu kotak susu. Keduanya makan sambil berbincang.
Alan menyaksikan semua itu saat mengantar Shania ke kelas. Kegiatan barunya adalah mengantar jemput gadis itu setiap hari. Dia sendiri yang menawarkan di hari pertama kepindahan hadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Lime (End)
RomanceSetelah bangkit dari kematian, Luna tak lagi seperti sebelumnya. Tujuan hidupnya-pun berubah. Ia yang awalnya seperti bayangan kini muncul di permukaan. Kedua tangannya jauh lebih berguna dari sebelumnya, tergantung bagaimana suasana hati dan cara i...