12

44 1 0
                                    


Nathan,itu biasanya orang-orang memangil nya.seorang pengusaha muda yang meraih kesusksesan yang gemilang.karna usia nya yang terbilang masih muda,nathan sering di remehkan oleh orang lain

Mereka tidak tahu saja siapa nathan itu sebenarnya.sejak SMP nathan sudah menjadi ketua gengster,kakek nya adalah ketua mafia,dan ayahnya juga memiliki organisasi gelap di bawah naungan kakek nya.jadi tak heran jika sekarang nathan juga merupakan ketua mafia.orang-orang yang berani mengusik ketenangan nya sama saja menggali kuburan nya sendiri

Ia juga memiliki perusahaan besar yang di dirikan oleh dirinya sendiri,itu juga hanya sebagai pengalihan saja agar identitas aslinya tetap tersembunyi.karna orang-orang hanya akan mengenal nya sebagai Nathan si pengusaha muda yang sangat sukses.bukan si nathan sang ketua mafia.

Pertemuannya dengan gefe kemarin sore di cafe,dan perkataan gefe yang akhirnya sekarang memang terjadi kepada dirinya membuat nathan tertarik dengan gadis itu.kemarin ia menganggap omongan gefe hanyalah modus belaka,karna sebelum nya memang banyak wanita yang berusaha untuk mendekatinya,dan dia berfikir gefe juga begitu.namun sekarang ia sedikit menyesal karna luka di dada dan perutnya hampir membuatnya kehilangan nyawa

"Siapa dia?"

"Namanya Zoey Laura Putri,bersekolah di SMA XXX,di benci keluarga nya dan tidak di pedulikan sama sekali.pernah berkali-kali mencoba mengakhiri hidupnya namun selalu gagal.terakhir percobaan nya berhasil,dan menyebabkan ia kehilangan nyawanya.tapi ada hal yang aneh terjadi,ia hidup kembali namun dengan jiwa yang berbeda.ia biasa menyebut dirinya dengan panggilan gefe"

"Bunuh diri?"

"Hm...sebenarnya itu masih belum pasti,karna masih banyak kejanggalan dari peristiwa itu"

Nathan hanya mengangguk-angguk kan kepalanya mengerti

"Kalian tahu apa yang harus kalian lakukan?"
Nathan memandang anak buahnya satu-persatu dengan tatapan tajam

"Tau tuan!!" ucap mereka serempak

"Keluar!!"

"Baik tuan!!"

Zzzzzz

Gefe terbangun dari tidurnya karna perutnya yang sudah keroncongan minta di isi,sekarang ia masih berada di rumah sakit,tertidur tepat di samping tubuh kely yang terbaring lemah.jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 19:30 pantas saja ia merasa sangat lapar,siang tadi ia hanya memakan jajanan saja itu sebabnya sekarang lambung nya sedikit perih

"Kel gue keluar dulu ya.lapar!" ucap gefe pamit kepada kely.walaupun tetap sama saja,tidak ada sahutan dari kely

Dengan langkah perlahan gefe meninggalkan ruangan kely dan menuju kearah luar gedung rumah sakit

Saat sampai di luar,ia langsung menuju kearah parkiran dimana motor kesayangannya terparkir rapi.dengan cepat gefe menyambar helm fule face nya dan berniat melajukan motornya setelah mesin motor sudah hidup.namun ia merasa ada yang aneh dengan motornya,dengan perasaan bingung gefe turun dari motornya dan memperhatikan kedua ban motor miliknya

"Wahhh parah nih.motor gue di sabotase woyy.manusia mana sih yang kurang kerjaan banget pakek ngerjain motor gue.ck" dengan kesal gefe menendang ban motor depannya dengan keras

"Sekarang gue harus ngapain? Ngojek aja kali ya,huh...padahal kan enak malam-malam gini bawa motor sendiri" tangan gefe merongoh saku celananya dan mengambil handphone miliknya

Saat tepat dimana ia akan menghidupkan hp nya yang memang kebetulan ia matikan,sebuah tangan kekar mencekat tangan gefe secara tiba-tiba.karna kaget refleks gefe langsung membanting tubuh orang itu ketanah

"Nyaho!!! Mati lo!! Mau maling ya hah!!??"
Ucap gefe yang sudah memasang kuda-kudanya

"Sssttt....sakit bego.gue bara,mata lo nggak pernah bener ya.heran gue" dan ternyata orang yang di banting oleh gefe adalah bara,cowok yang bertemu dengan nya di pinggir jalan waktu itu.bara terlihat bersusah payah mengangkat badan ya yang sangat sakit di bagian pinggang

"Eh,lo kalo mau banting liat dulu siapa orang nya,jangan maen asal banting aja!!" kesal bara sambil mengibas-ngibas kan tangan nya yang penuh pasir

"Lagian lo tiba-tiba muncul,pakek pegang tangan gue lagi.ya gue kaget lah.gue banting.lagian juga nggak sengaja,itu refleks gue" jawab gefe membela dirinya

"Serah lo deh.lo ngapain sih di rumah sakit mulu?" tanya bara memandang gefe intens

Gefe menaikan alis nya,di dalam pikirannya ia bertanya-tanya apakah bara selalu melihatnya di RS atau bara sengaja mengikutinya?

Bara yang melihat tingkah gefe seakan sadar dengan pola pikir gadis itu

"Nggak usah kege'er an,temen gue langganan masuk rumah sakit,jadi gue sering kesini,dan gue juga sering liat lo mondar mandir di sini" jelas bara agar gefe tidak semakin kepedean

"Oooo.kirain" jawab gefe pelan

"Terus lo ngapain sekarang?" tanya bara bingung karna gefe masih berdiam diri di tempatnya

"O iya,sampe lupa-" gefe menepuk jidat nya pelan "gue mau pesan ojek,ban motor gue kempes" lanjutnya lagi sambil menghidupkan hp nya yang mati

"Bareng gue aja!!" ucap bara cepat.itu bukan sebuah pertanyaan tapi lebih ke sebuah perintah

"Nggak lah,kita baru kenal ya.siapa tau lo ada niat jahat sama gue.terus lo jual gue,atau lo bunuh gue.kan nggak lucu" sahut gefe masih mengotak atik hp nya

"Emang siapa yang mau sama lo kalo gue jual,lagian nggak ada untung nya juga"

Gefe mendelik tak suka dengan ucapan bara yang seakan-akan mengatainya jelek

"Nggak usah ngeles lo,modus lo sampah tau nggak.nggak bakalan mempan sama gue" ucap gefe sambil menjentikkan jarinya dengan muka mengejek kearah bara

"Ck.kepedean banget,yang mau modusin lo siapa?.yaudah kali kalo lo nggak mau,gue nggak maksa.bye!!!" kaki bara berlahan mulai menjauhi gefe namun baru beberapa langkah ia berjalan suara gefe menghentikan langkah nya

"Yaudah deh,kalo lo maksa,yok bareng,kita ke warung makan ya gue laper soalnya" ucap gefe melongos pergi mendahului bara yang terbengong dengan ucapan gefe

"Tu anak nggak waras"

Love Story Transmigrasi [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang