Rio membawa gefe kesebuah cafe setelah terlebih dahulu singgah ke apotek membeli obat untuk luka di kening dan pelipis gefe.sekarang dengan cekatan tangan cowok itu mengobati setiap inci luka gefe yang syukurnya tidak terlalu besar.sesekali gefe meringis merasakan perih di area luka nya.dalam hati dan otaknya terus bersilueran pertanyaan-pertanyaan,contohnya kenapa abang laura yang satu ini menjadi perhatian dan baik kepadanya.padahal kan selama ini ia sama saja dengan keluarga laura yang lainnya.apa ia sudah sadar? Masa iya? Gefe pikir ia bahkan belum melakukan apapun untuk kelurga laura yang membuat seenggaknya salah satu dari mereka tersadar dari kebodohannya.sudahlah gefe tak ingin memikirkannya terlalu jauh.
Saat ia menatap kembali kearah rio,ia melihat abang laura itu sedang memandang nya dengan tatapan yang sulit di artikan,merasa penasaran akhirnya gefe mengeluarkan suara nya untuk bertanya
"Kenapa?"
"H-hah?" rio terlihat kelagapan seperti orang yang baru saja kepergok memandangi gebetan nya
Gefe menaikkan satu alisnya pertanda curiga dengan tingkah cowok ini
"Eh,nggak,nggak kenapa-kenapa.itu luka lo udah di obatin.sekarang mending lo makan makanan lo" rio terlihat kikuk mengucapkan kalimatnya terlebih melihat tatapan curiga dari gefe
Meski masih penasaran namun akhirnya gefe melaksanakan apa yang barusan rio katakan.yaitu makan
Dengan lahap ia menyantap makanan yang sekarang sudah tersuguh di depan meja mereka.gefe asik menikmati makanan nya tanpa memperdulikan rio yang sekarang menatap lekat kearahnya.sesekali gefe bersenandung karna merasa senang dengan rasa nikmat dari makanan itu.hingga tiba-tiba tangan nya berhenti bergerak,dan menjatuhkan sendok nya.gefe menepuk kening nya pelan dan ingin berdiri,namun tangan rio menghentikan pergerakannya
"Mau kemana?"
"Ke rumah sakit" jawab gefe singkat dan melepaskan tangan nya dari cekatan tangan rio
Dahi rio mengerut mendengar ucapan gefe.apa adik nya ini sakit?.adik? Yahh mungkin ia sudah mengaggap laura sebagai adik nya,bukan lagi anak sampah pembawa sial,yang selama ini ia sematkan kepada laura
Melihat gefe yang sudah beranjak dari duduknya, rio segera membayar makanan dan minuman mereka lalu segera menyusul gefe.saat ia keluar ia melihat gefe sedang berdiri di pinggir jalan sambil mengotak atik handphone nya
Dengan langkah lebar rio menghampiri gefe dan langsung menarik tangan gefe untuk mengikuti langkah nya
"Eh..eh..lepas!! Lo apa apaan sih!!" gefe berusaha melepaskan tangan nya namun sayang tenaga rio lebih besar dari tenaganya
Akhirnya dengan pasrah ia mengikuti rio yang sekarang berjalan menuju ke arah motornya
"Rumah sakit mana?" tanya rio kepada gefe saat mereka sudah sampai di tempat di mana motor rio terparkir
"Tangan kasih" jawab gefe singkat lalu menaiki motor sport rio setelah mengenakan helm nya
Rio tanpa berbicara lagi langsung melajukan motornya untuk menuju kerumah sakit yang di sebutkan oleh gefe
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Transmigrasi [TAMAT]
Teen FictionGeferia Kesha Salavoka, gadis cantik berusia 25 tahun yang berhasil meraih kesuksesannya meski terbilang masih muda. Memiliki keluarga dan pasangan yang sangat menyayanginya membuat hidup Gefe terasa sempurna. Hidupnya tak pernah kekurangan sedikit...