Matahari sudah menyingsing menampakkan sinar nya yang terasa menyengat di permukaan kulit.gefe duduk di balkon kamarnya dengan minuman hangat dan cemilan di depannya.seharusnya ia sekolah hari ini,tapi ntah kenapa gefe sangat malas sehingga ia memutuskan untuk izin saja dengan alasan sakit.tangan gefe mengambil gitar yang ia letakkan di sebelahnya,dengan gerakan pelan ia mulai memetik setiap senar dari gitar itu,menyanyikan lagu lovely dari Billie Eilish
Thought I found a way
Thought I found a way out (found)
But you never go away (never go away)
So I guess I gotta stay now
Gefe memejamkan matanya menikmati suasana pagi dan lagu yang ia nyanyikan
Oh, I hope some day I'll make it out of here
Even if it takes all night or a hundred years
Need a place to hide, but I can't find one near
Wanna feel alive, outside I can't fight my fear
Isn't it lovely, all alone
Heart made of glass, my mind of stone
Tear me to pieces, skin to bone
Hello, welcome home
Walkin' out of town
Lookin' for a better place (lookin' for a better place)
Something's on my mind (mind)
Always in my head space
But I know some day I'll make it out of here
Even if it takes all night or a hundred years
Need a place to hide, but I can't find one near
Wanna feel alive, outside I can't fight my fear
Isn't it lovely, all alone
Heart made of glass, my mind of stone
Tear me to pieces, skin to bone
Hello, welcome home
Whoa, yeah
Yeah, ah
Whoa, whoa
Hello, welcome home
Mata gefe terbuka bersamaan dengan habis nya lirik lagu itu.tak terasa air matanya jatuh,lagi dan lagi ini bukan keinginan nya.biarpun laura sudah menyerahkan sepenuhnya tubuh ini kepadanya tapi entah kenapa terkadang ia bisa merasakan perasaan lain dalam dirinya yang bukan milik nya.atau dengan kata lain itu milik laura
Mata gefe memandang pemandangan perumahan penduduk di depannya,dengan backsound nyanyian burung yang menambah kesan tenang di pagi ini
Gefe menghirup dalam-dalam udara pagi yang terasa sangat segar,udara yang mampu membuat pikiran kusut nya menjadi sedikit rileks
"Hahh...seger banget!!" gefe mengambil sepotong kukis lalu memakannya dengan nikmat.
Sesekali ia bergumam pelan menepis kesendirian nya di tempat ini.saat asik memakan cemilan dan kukis nya gefe baru teringat jika ia dari semalam tidak menjenguk kely di rumah sakit.gefe menepuk pelan kening nya dan bergegas membereskan cemilan,gitar dan minumannya dan langsung masuk kedalam kamar mandi
"Pelupa banget sih lo fe!!" runtuk nya di sela-sela kegiatan nya
.......
Hampir 15 menit gefe menghabiskan waktu untuk ritual mandinya,setelah selesai memoles asal muka nya dan bersiap dengan rapi,gefe membuka knop pintu dan segera menuruni tangga
Saking terburu-buru nya ia sampai menabrak tubuh defan yang sedang membawa semangkok sereal dan segelas susu coklat,yang otomatis habis tertumpah di atas tubuh defan.mata defan memerah dan rahang nya mengeras,dengan tidak berperasaan nya ia langsung melempar mangkok dan gelas itu yang tepat mengenai pelipis dan kening gefe
"Sialan lo sampah!!! Selain goblok lo juga nggak punya mata hah!!!?"
Tak memedulikan omongan defan,perhatian gefe lebih berpusat pada kening nya yang sekarang sedikit berdarah terkena pinggiran gelas kaca yang defan lemparkan.ia sangat yakin jika sekarang pelipis dan kening nya benjol.
Gefe memandang defan dengan datar,ia tak habis pikir dengan isi kepala laki-laki di depannya ini
"Ada apa ini!?" Edric tiba-tiba saja sudah ada di antara mereka.dan oh bukan hanya dia saja tapi andre,rio dan mira juga ada sekarang
"Liat pa!! Baju aku habis basah karna ulah anak sialan itu!!" tunjuk defan kepada gefe yang sekarang berusaha meredakan pendarahan di kening nya
Seakan buta dengan kondisi gefe saat ini Edrick maju dan menampar keras pipi kiri gefe.gefe sedikit terhuyung kesamping karna tidak siap dengan gerakan tiba-tiba itu
"Sialan" ucap gefe pelan namun masih bisa di dengar oleh Edrick
"Kamu mengatai saya!!!???" tanyanya murka,tangannya sudah terangkat lagi hendak menampar kembali pipi gefe,namun sebuah tangan menghentikan gerakannya.dan tak di sangka-sangka orang yang menahan tanyanya adalah rio
"Pa..papa nggak liat kening sama pelipis laura juga luka" ucap rio setenang mungkin
Edrick melepaskan tangan nya kasar dari cekatan rio
"Apa peduli mu rio? Sejak kapan kamu berpihak kepada nya?"
Rio menoleh singkat kepada gefe yang sekarang sedang memandang nya datar,lalu menoleh lagi kepada Edrick
"Papa sebenar nya siapa nya laura?.ayah? Orang tua? Atau siapa?" tanya rio menatap mata Edrick lekat
Edrick terdiam mendengar kalimat rio,namun tak menutup kemungkinan juga ia bingung dengan ucapan rio
"Papa nggak bisa jawab? Lalu apa papa punya hak atas hidup laura? Paa lihat dia,dia tumbuh sendiri selama ini tanpa siapapun di samping nya.tanpa satu orang pun yang menerimanya.apa papa berhak menyakitinya? Dia sendiri!! Dan papa nggak berhak untuk menyakiti dia" entah keinginan dari mana rio berucap seperti itu,tapi setelah percakapannya dengan defan waktu itu,rio mulai membuka pikiran dan matanya,dan ia sadar bahwa selama ini ia sudah salah,mereka semua sudah salah dalam menilai gefe a.k.a. laura
Edrick semakin terdiam mendengar ucapan rio ia tidak paham dengan isi hati nya di satu sisi ia memang membenci laura namun di sisi lain ada Bagain dari hati nya yang merasa sakit ketika ia menyakiti laura
Rio yang melihat ke terdiaman ayahnya langsung memegang tangan gefe dan menariknya keluar dari sana,gefe yang memang sudah muak dengan para keluarganya hanya pasrah saja mengikuti kemana rio membawanya
Muka mira terlihat pias,jelas di dalam hatinya ia mnyumpah serapahi gefe yang sekarang sudah memiliki satu pendukung di rumah ini
'Ini nggak bisa di biarin,aku harus segera bertindak'
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Transmigrasi [TAMAT]
Roman pour AdolescentsGeferia Kesha Salavoka, gadis cantik berusia 25 tahun yang berhasil meraih kesuksesannya meski terbilang masih muda. Memiliki keluarga dan pasangan yang sangat menyayanginya membuat hidup Gefe terasa sempurna. Hidupnya tak pernah kekurangan sedikit...