Dan disinilah mereka sekarang,duduk berdua di sebuah restoran yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah sakit.kenapa nggak makan di warung biasa aja?.silahkan tanyakan kepada bara,dia Keukeh mengajak gefe untuk makan di restoran iniBara terus memperhatikan gefe yang sangat lahap menyantap makanan nya,dalam hati ia meringis memikirkan nasib uang nya.karna sebagian sudah ia siapkan untuk balapan
"Uhuk..uhuk." saking bersemangat nya gefe sampai tersedak oleh makannya.membuat bara teralihkan dari lamunannya
Dengan cekatan bara langsung menyodorkan minuman kearah gefe
"Makanya makan tu pelan-pelan.kayak orang mau balap makan aja.tenang nggak bakal ada yang ngambil makanan lo" ucap bara kepada gefe yang terdengar seperti nasehat di telinga gefe
"Gue kan lapar!!" jawab gefe dengan tidak santai
"Ya kan bisa pelan-pelan!!" sahut bara tak kalah ngegas sambil menjitak kepala gefe sedikit keras
"Awww....lo ya!!!-"Muka gefe memerah menahan marah nya,ia paling tidak suka jika kepalanya di pukul oleh orang lain.terlebih ini adalah seseorang yang lebih muda dari nya
"Mau gue patahin tangan lo hah!" lanjut nya lagi dengan suara yang naik dua oktaf.membuat para pelanggan lain serentak menatap kearah merekaBara mengeram tertahan atas ulah gefe,ia sungguh malu sekarang
"Malu-malu in tau nggak lo!!"
"YA KAN mphhh" sebelum gefe sempat mengeluarkan suara toa nya bara sudah lebih dulu menutup mulutnya
"Diam o'on.lo mau kita di usir dari sini?" ucap bara masih menutup mulut gefe dengan tangan nya yang errr di pakek buat makan
"Lepas tangan lo!!! Bau amis monyet!!! Bau amis tangan lo!!" gefe segera menyentak tangan bara dari mulutnya setelah mencium aroma tak sedap dari tangan bara
Bara yang sadar hanya cengengesan menampilkan deretan gigi nya yang rapi
"Hehe lupa,tadi di pakek buat makan" ucap nya enteng"Lupa-lupa.untung bukan buat lo cebok.ihhhh amit-amit" gefe merinding memikirkan nya.udahlah jangan di lanjutkan
"Ya nggak gitu juga,tadi kan gue lupa.itu juga gara-gara lo"
"Kok gara-gara gue?" tanya gefe menunjuk dirinya
"Ya emang gara-gara lo.bikin malu gue aja"
"Udah lah males gue ngomong sama lo.bikin enek aja,mending gue lanjut makan"
Bara hanya mendengus pelan menanggapi omongan gefe
Makanan mereka sudah hampir habis sih sebenarnya,itu pun yang kebanyakan makan si gefe.bara mah cuma bantuin aja.saat asik-asik menikmati makanannya,bara tersentak kaget saat tiba-tiba saja gefe beranjak dari duduk nya dengan tidak sabaran
"Mau kemana?"
Tanya bara kepada gefe yang sudah mengambil ancang-ancang untuk pergi.namun gefe seakan tuli,sehingga ia tak menjawab pertanyaan bara.dengan terburu-buru ia berlari menuju kearah luar restoranBara yang berasa di tinggal pun langsung membersihkan tangannya dan meninggalkan uang di meja mereka.dengan segera ia berlari mengejar gefe yang sudah lumayan jauh
"Woyyy!!!! Lo mau kemana??" teriak bara sambil terus berlari mengikuti kemana arah gefe pergi
Namun lagi dan lagi gefe tidak menjawab pertanyaannya membuat bara semakin kesal dan berusaha mengejar gefe
Saat jaraknya dengan gefe sudah tak jauh lagi,bara langsung menarik tangan gadis itu dan menahannya untuk berhenti
"Hah..hah...hah-"bara berusaha mengatur nafasnya "lo ngapain sih lari-lari?" tanya bara pada akhirnya
"Lo ngapain berhentiin gue sih,ada orang yang bakalan mati.mingir!!" setelah mengucapkan kalimatnya,gefe langsung menepis kasar tangan bara dari pergelangan tangannya
Bara yang mendengar kalimat gefe sedikit bingung,apakah orang yang di maksudnya adalah orang yang di lihatnya di rumah sakit tempo hari? Tapi jika iya,kenapa gefe pergi kearah yang berlawanan dengan arah rumah sakit?
Tak ingin memusingkan dirinya bara langsung berlari kembali mengejar gefe
Bara melihat gefe menuju kearah sebuah hotel bertingkat tinggi.lagi dan lagi ia dibuat bingung.sebenarnya apa tujuan gefe
"Tu cewe bikin orang penasaran aja,ngapain lagi dia pergi ke hotel" monolog bara sambil memperhatikan bangunan yang menjulang tinggi di depannya
Tak perlu berlama-lama lagi,bara langsung melangkahkan kakinya memasuki bangunan megah itu.kepalanya celingak-celinguk mencari jejak gefe,dan syukurlah gefe belum jauh dari sini,ia terlihat menaiki salah satu lift hotel.dengan kecepatan penuh bara langsung menuju kesana dan masuk kedalam lift sebelum tertutup
Bara menoleh kearah gefe yang sekarang mukanya sudah pucat pasi,keringat nya sangat jelas menetes di pelipisnya
"Ra! Lo kenapa?" tanya bara,yang tanpa sadar menyebut nama gefe.eh laura.karna selama ini bara hanya memanggil gefe dengan sebutan 'cewe itu' cewe aneh' dan lain sebagainya
"A-hah?" gefe terlihat terkejut dan gugup menjawab pertanyaan bara
"Lo sakit? Kok muka lo pucat?" tanya bara lagi hendak memegang kening gefe.namun sebelum tangannya mendarat di sana,gefe sudah lebih dulu memundurkan badannya
"Bar....jangan salahin gue ya.gue mohon..." jawab gefe lirih dengan suara yang kecil,namun bara masih bisa mendengarnya.kening bara mengerut tipis tanda ia bingung dengan apa yang di maksud oleh gefe
"Lo ngomong apa sih ra?.lo kenapa?" ucap bara,sekarang terlihat jelas ia menghawatirkan keadaan gefe
"G-gue minta maaf kalo nggak bisa nyelamatin dia...hiks...hiks..." tangis gefe pecah membuat bara semakin bingung di buatnya
"Ra lo-" belum sempat bara melanjutkan kalimatnya,pintu lift sudah terlebih dahulu terbuka,dan gefe yang langsung berlari seperti orang kebakaran jenggot
Bara terpaksa ikut berlari mengikuti arah kemana gefe pergi,hingga sekarang mereka berdua sudah berada di rooftop hotel ini.bara terus memperhatikan gefe yang kebingungan seperti sedang mencari-cari seseorang
"Ra lo kenapa sih.bilang sama gue.jangan bikin bingung bisa nggak sih" kesal bara karna sudah kelewat bingung mau ngapain.kekesalannya semakin menjadi ketika tidak ada sahutan dari gefe
"Ra lo-"
Lagi dan lagi kalimat bara terpotong,kali ini suara gefe lah yang memotong kalimatnya
"BERENTI!!!"
mata bara menoleh kearah dimana telunjuk gefe menunjuk,dan ternyata disana ada seorang gadis yang sedang berdiri di pembatas rooftop,bara yakin sedikit saja ia bergerak maka orang itu akan jatuh kebawah
"Gue mohon lo turun!!" gefe terlihat membujuk gadis itu,namun tak ada respon yang berarti dari si gadis.bahkan ia tak yakin jika gadis itu sekarang sedang sadar atau tidak,karna pandangannya yang kosong
"Gue mohon lo turun,heyy lo turun oke!!" ucap gefe lagi dengan sedikit lembut.namun masih tidak ada sahutan dari gadis itu
Bara yang bingung akan situasi hanya bisa melihat interaksi keduanya.ia juga tidak yakin gadis itu akan mau turun jika di bujuk olehnya
Gefe terlihat hendak menggapai tangan gadis itu,namun belum sempat ia menyentuh kulit gadis itu.tubuh sang gadis sudah terlebih dahulu condong kebawah dan akhirnya terjatuh
"NGGAKKKKK!!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Transmigrasi [TAMAT]
Teen FictionGeferia Kesha Salavoka, gadis cantik berusia 25 tahun yang berhasil meraih kesuksesannya meski terbilang masih muda. Memiliki keluarga dan pasangan yang sangat menyayanginya membuat hidup Gefe terasa sempurna. Hidupnya tak pernah kekurangan sedikit...