Suara gemuruh kilat terdengar memekakkan di antara derasnya hujan.angin kencang menerbangkan berbagai sampah yang berserakan di jalanan.di bawah derasnya hujan dengan naungan kilat yang terus bersahut-sahutan,dia berjalan dengan tenang tanpa rasa takut sedikit pun.tatapan nya tajam menghunus sebuah bangunan mewah di depannya.seseki ia tersenyum menampakkan deretan giginya yang sangat rapi.senyuman mematikan yang sarat akan kebencian,senyuman penuh arti yang tidak dapat di lihat oleh siapapun saat ini
Tangan kanan nya terangkat membuka tudung yang sejak tadi menaungi kepalanya dari air hujan,saat air menyentuh kepalanya,dengan tenang ia menengadah kan kepalanya ke atas.senyuman itu terukir kembali.seperti mencari duri di gelap nya malam,tidak ada satu orang pun yang mengerti apa maksud dari senyuman itu
"la fine di tutto è la morte"
—Dikediaman Keluarga Laura—
"AAAAKKKKHHHHH"
Brak......
"Ada apa?" edrick mendobrak pintu kamar dengan kencang setelah mendengar suara teriakan mira
Saat ia masuk,wajah ketakutan mira menjadi pemandangan pertamanya,wajah istri nya itu pucat pasi dengan pandangan mengarah ke atas ranjang mereka.karna ingin tahu apa yang di lihat oleh istrinya,edrick mengalihkan pandangan nya.dan saat matanya menangkap pemandangan itu,spontan saja kakinya mundur kebelakang.otot-otot kakinya seakan melemas melihat pemandangan itu
Disana—tertancap puluhan burung gagak yang sudah mati di atas ranjang dan di dinding.foto pernikahan mereka yang terpajang tepat di tengah-tengah dinding di coret membentuk huruf X dengan cairan berwarna merah—yang mereka tahu itu pasti darah
Tangan edrick memegang tembok di belakang nya,setelah sadar bahwa ada mira di samping nya,ia segera merangkul mira dan hendak membawanya keluar dari ruangan itu
Defan dan rio yang kebetulan juga mendengar teriakan mira sekarang menuju kearah kamar orang tua mereka.saat hendak masuk,gagang pintu sudah terlebih dahulu di buka oleh edrick
Rio yang menangkap raut ketakutan dari kedua orangtuanya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya
"Kalian kenapa?"
"Minggir!! kamu tidak melihat wajah ibu mu yang sudah pucat pasi?"
Mendengar nada bicara papanya yang terdengar serius,rio menyingkirkan diri kesamping mempersilahkan kedua orangtuanya menuju kearah ruang keluarga
Ia mengalihkan perhatian nya kearah defan yang sekarang sedang mematung di depan ranjang kedua orang tuanya.rio yang merasa penasaran pun,ikut masuk kedalam ingin melihat apa yang membuat saudaranya itu sampai terbengong sepertu itu
Saat ia sudah masuk,seketika ia langsung memekik tertahan,tangan nya spontan menutup kedua bola matanya
"Itu apaan?" ucapnya pelan nyaris tak terdengar karna saking takut nya.bahkan sekarang kakinya sudah sedikit bergetar
Defan yang sudah tersadar dari keterkejutannya langsung memilih untuk keluar
"Keluar....buruan!!!" defan mendorong pelan tubuh rio,menyuruhnya untuk segera meninggalkan ruangan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Transmigrasi [TAMAT]
Teen FictionGeferia Kesha Salavoka, gadis cantik berusia 25 tahun yang berhasil meraih kesuksesannya meski terbilang masih muda. Memiliki keluarga dan pasangan yang sangat menyayanginya membuat hidup Gefe terasa sempurna. Hidupnya tak pernah kekurangan sedikit...