Elzra, itu nama gadis yang di temui oleh Rio tadi. Ia merupakan gadis blesteran indo-australia, yang sekarang sedang berada di indo karna kedua orang tuanya yang sudah bercerai,jadi ia ikut ayah nya ke indonesia. Elzra dan Rio pernah berteman dulunya, saat keluarga Elzra sedang tinggal di indonesia. Sangat dulu, bahkan sebelum keluarga laura menjadi seperti yang sekarang ini. Mereka berdua lumayan dekat, begitu juga dengan Laura. Namun berbeda dengan kedua saudaranya, Defan malah membenci Elzra, itu di karenakan Laura dan Rio lebih memilih bermain dengan Elzra dari pada dengan Defan. Itupun di karenakan kesalahan defan sendiri, ia sering membuat Laura menangis sehingga Rio yang sebenarnya memang dari dulu sangat menyayangi laura memilih mengabaikan Defan untuk sementara waktu,agar ia setidaknya sedikit merasa bersalah. Namun ekspektasi Rio tidak seindah realita. Bukan nya merasa bersalah, Defan malah semakin menjadi. Hingga akhirnya kejadian waktu itupun terjadi, kejadian yang membuat Laura dan Rio harus berpisah dengan Elzra untuk waktu yang sangat lama. Pada hari itu, dengan segala amarahnya, Defan yang masih berumur sekitar 8 tahun menusuk Elzra dengan pisau dapur. Luka nya sangat parah hingga hampir merenggut nyawa Elzra. Tapi syukurlah ia masih bisa di selamatkan. Tapi setelah kejadian saat itu, kedua orang tua Elzra melarang nya untuk bermain dengan Rio dan Laura, dan setelah keadaan Elzra memulih, keluarga Elzra meninggalkan Indonesia dan tinggal cukup lama di Australia.
Dan pada saat Elzra berumur 14 tahun, ia kembali lagi ke indonesia bersama ayahnya yang sudah bercerai dengan ibunya. Rio yang memang sudah lama mencari keberadaan Elzra akhirnya di beri kejutan dari informan nya yang mengatakan bahwa Elzra ada di indonesia. Dan pada saat itu akhirnya Rio di pertemukan lagi dengan Elzra. Namun 'pertemanan' mereka tidak bertahan lama setelah Elzra tahu seperti apa kondisi keluarga Laura sekarang, dan bagaimana keluarga nya memperlakukan Laura. Ia sangat kecewa kepada Rio dan akhirnya memutuskan hubungan pertemanan mereka.
Dan sebab itulah saat datang kerumah Elzra tadi Rio sedikit kaku. Jika bukan karna urusan yang sangat penting ini ia tidak akan berani menginjakkan kaki di rumah Elzra. Ia merasa malu dan juga bersalah. Meskipun sekarang ia sudah bisa membuka kedua matanya dari suatu yang salah.
Tepat saat Rio beranjak keluar dari rumahnya, Elzra langsung mengunci pintu dan menuju kearah sebuah pintu kecil di bawah tangga menuju lantai atas, keberadaan pintunya sedikit tersembunyi karna letaknya yang agak tertutup. Dengan perlahan Elzra memasukkan tubuh langsing nya di antara pintu kecil itu, sekitar 2 meter dari pintu itu, keadaan nya sudah berbeda. Dinding nya sudah sedikit melebar dan juga ukuran ya sudah sedikit besar sehingga Elzra tidak perlu lagi membungkuk kan badannya. Di sana juga terdapat tangga yang cukup panjang dengan cat dinding berwarna hitam dan lampu-lampu berwana biru neon yang menerangi nya. Tepat di ujung tangga, terlihatlah sebuah ruangan luas dengan nuansa berwarna biru neon, dari lampu cat dinding perabotan dan lain sebagainya. Lagi-dan lagi keadaan di dalam sini tidak seperti keadaan dekorasi yang menyeramkan di luar sana. Ia sangat mahir menipu orang hanya dengan nuansa rumah nya.
Elzra mendudukkan bokong nya di salah satu kursi yang langsung berhadapan dengan lima komputer yang berjejer di atas meja memanjang.
"Oke,kita liat. Kejutan apa yang di kasi Rio" ucapnya pelan dengan senyuman penuh enerjik
Tangan lentiknya membuka perlahan amplop yang tadi di berikan oleh Rio, dan saat sudah terbuka. Nampaklah sejumlah uang yang lumayan banyak dan sebuah flashdisk didalam nya. Elzra memerhatikan benda itu lalu kemudian mengecek isinya di laptop miliknya.
Seketika banyak foto-foto dan data-data yang tampak di pengelihatan Elzra. Matanya menyipit untuk melihat lebih detail setiap foto dan data itu
"Apaan nii?"
Elzra semakin bersemangat melihat foto-foto dan data-data itu, namun tak jarang juga terlihat kerutan halus di dahinya
"Ngapain Rio nyuruh gue nyelidikin kayak beginian. Dan kenapa harus gue coba, dia kan banyak uang buat nyewa orang. Memang alesan aja pengen ketemu gue" ucap Elzra lagi sambil terus men scrool foto-foto dan data-data tadi.
"Ballerick....." gumam Elzra berusaha mengingat-ingat sesuatu
"Kayaknya gue nggak asing sama nama nya. Pernah denger tapi kapan ya.." lanjutnya lagi sambil terus berfikir
"Aaaa ya,ya....gue ingat sekarang. Ini gangster yang dulu paling di takutin. Kalo nggak salah sekarang udah bubar karna udah banyak anggotanya yang di tangkap polisi dengan kasus-kasus yang nggak biasa. Ngapain Rio nyuruh gue buat nyelidikin ini" bingung Elzra
"Huffh.....nggak ada hal yang lain yang lebih berguna gitu? Harus banget nyari yang ini. Gangster ini juga udah lama bubar. Buat apa menggali sesuatu yang udah basi kayk gini" kesal Elzra tidak puas dengan tugas yang di berikan oleh Rio.
Jika kalian bertanya-tanya 'siapa' Elzra ini,sekedar info, ia adalah peretas handal nan cerdas. Kemampuan nya tidak bisa di remehkan, bahkan ia sudah masuk dalam sebuah organisasi yang bisa di katakan baik dan juga buruk. Ia termasuk dalam jejeran orang penting di dalam organisasi itu,makanya ia mengenal organisasi Ballerick yang tidak semua orang bisa tahu, walaupun nama Ballerick cukup terkenal. Karna hanya orang-orang yang memang masuk dalam organisasi-organisasi seperti dirinya lah yang tahu. Selain dirinya tidak ada yang tahu jika Elzra masuk dalam organisasi itu bahkan orang tuanya pu tidak tahu. Rio hanya tahu jika Elzra itu pandai meretas, hanya itu.
"Okey!! Karna ini tugas, dan uangnya juga udah di genggaman. Maka jalani saja......cuma nyari informasi aja kan. Heh...itumah kacang" ucap Elzra sambil mencentikkan jarinya seolah-olah menujukan tugas yang di berikan kepadanya hanya seujung kuku saja.
Elzra merenggangkan otot-otot nya kemudian setelah itu matanya kembali fokus kearah laptop dan komputernya dan dimulailah aksi nya yang selalu membuat bangga dirinya.
"Kita mulai..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Transmigrasi [TAMAT]
Teen FictionGeferia Kesha Salavoka, gadis cantik berusia 25 tahun yang berhasil meraih kesuksesannya meski terbilang masih muda. Memiliki keluarga dan pasangan yang sangat menyayanginya membuat hidup Gefe terasa sempurna. Hidupnya tak pernah kekurangan sedikit...