Dan di sinilah mereka sekarang. Rio dan gefe. a.k.a laura. Duduk berdua di taman rumah sakit yang sedikit sepi karna siang ini cuaca cukup panas. Gefe memilin-milin baju nya, ia bingung harus mengucapkan apa sekarang. Ia masih ragu untuk jujur kepada Rio. Ia tidak tahu apakah Rio benar-benar sudah menerima pemilik tubuh ini atau tidak. Ia hanya takut, takut di khianati.
"Lo nggak mau cerita?" ucap Rio memecah keheningan yang sempat terjadi
Gefe terdiam mendengar ucapan Rio, ia memang ingin berkata jujur, tapi hatinya berulang kali mengatakan tidak. Ia ragu, bingung, dan takut.
"Ra, lo beneran nggak mau cerita?" tanya Rio lagi untuk yang kedua kalinya
Kali ini gefe memalingkan wajahnya menghadap keatah Rio, matanya menelisik menyelidiki dua bola mata itu, berusaha untuk mencari kesalahan di sana. Tapi ia tidak menemukan apa-apa, matanya melihat bahwa Rio benar-benar hanya ingin tahu, dan sepertinya ada ketulusan di dalam sana.
"Lo....." gefe menjeda ucapannya, membuat Rio menahan nafas sebentar
"Lo....lo benar-benar udah nerima gue?"
Pertanyaan dari gefe membuat Rio menghela nafas pelan
"Gue tau nggak mudah buat lo percaya sama gue, setelah apa yang udah terjadi di masa lalu. Tapi terlepas dari lo percaya atau nggak, gue benar-benar udah tulus sayang sama lo. Rasa sayang seorang abang yang seharusnya gue kasi ke-lo dari dulu" ucap Rio yakin penuh ketulusan.
"Lo yakin?"
"Kasi tau gue hal yang bisa gue lakuin supaya lo percaya kalo gue udah berubah!" sahut Rio sambil menatap lekat manik mata milik laura
"Gue berusaha untuk percaya sama lo, jadi gue harap lo nggak ngecewain gue. Gue akan cerita soal yang semalem" final gefe dengan mantap. Ia akan memberi Rio kesempatan. Tapi jika ia berani berkhianat, maka tangan gefe sendiri yang akan memberinya pelajaran.
"Thanks" ucap Rio dengan senyuman nya
"Gue akan cerita. Lo diem dengerin gue, jangan dipotong karna gue nggak suka pembicaraan gue di potong. Dan habis gue cerita, pliss jangan maksa untuk tau lebih dalam lagi, apa yang gue kasi tau ke-lo sekarang, maka itulah batasan yang gue izinin untuk lo tau"
Rio hanya mengangguk-angguk kan kepalanya tanda mengerti dengan ucapan yang gefe lontar kan . Setelah melihat reaksi Rio, gefe membuka mulutnya untuk memulai cerita.
"Jadi sebenarnya apa yang terjadi semalam gue juga nggak tau jelasnya kenapa. Tapi gue akan cerita ke-lo alasan kenapa gue ngilang semaleman. Semalam gue pergi kerumah sakit buat jengukin kely, tapi waktu udah mau sampe di Rungan nya, kepala gue tiba-tiba pusing dan gue tau nya gue pingsan waktu itu. Setelah semuanya gelap, gue udah nggak ingat apa-apa lagi. Tapi waktu gue udah bangun, gue tiba-tiba aja ada di sebuah rumah yang gue nggak tau itu dimana. Karna masih lemes banget, jadinya gue ketiduran di situ sampe pagi. Dan waktu udah bangun gue langsung pulang kerumah, eh tau-tau nya ada kejadian itu, untung ada bapak-bapak polisi yang ngasi tau gue kalo kalian semua ada di rumah yang satu nya lagi. Jadi gue bisa langsung pergi kesana. Udah itu aja..." jelas gefe panjang lebar dengan memberi tahu Rio sebuah fakta yang sedikit di modifikasi. Ingat. Ia masih belum sepenuh nya percaya kepada Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Transmigrasi [TAMAT]
Roman pour AdolescentsGeferia Kesha Salavoka, gadis cantik berusia 25 tahun yang berhasil meraih kesuksesannya meski terbilang masih muda. Memiliki keluarga dan pasangan yang sangat menyayanginya membuat hidup Gefe terasa sempurna. Hidupnya tak pernah kekurangan sedikit...