Novel

65.3K 2.5K 34
                                    

Happy Reading ✨

Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"lelahnya.." ucapku  sambil melakukan peregangan pada otot-otot tubuhku.

dengan lesu aku memperhatikan satu buku tanpa judul yang bersemayam rapih di atas nakas ranjangku. dengan malas aku mengambil buku tersebut lalu melemparkan diriku ke atas ranjangku yang empuk dan lembut. Aku membuka buku yang ada di genggamanku dan membacanya dengan seksama lalu tersenyum sinis.

membaca buku ini mengingatkanku akan sesuatu, hahah aku hanya bisa tertawa miris.  Dellia Asyantih, itu namaku dulu. aku adalah seorang mahasiswi tigkat akhir yang sedang menjalin hubungan dengan skripsiku, hubungan kami baik dan sangat baik sampai aku bisa menyelesaikannya lebih dulu dari orang lain.

suatu malam aku merasa cukup lelah dan kelaparan, namun sayang uangku sudah habis, dan aku hidup sebatangkara. uang ku habis karena semua sudah aku dedikasikan untuk keperluan kuliah dan skripsiku. singkatnya aku mati malam itu juga akibat kelaparan dan kelelahan. aku tersenyum datar mengingatnya. entahlah sangat miris sampai sampai aku selalu merutuki kebodohanku itu.

tak disangka-sangka tuhan membuat rencana lain dalam kehidupanku. kupikir aku akan mati namun ternyata aku terjebak di tubuh bocah ini, sial.

tidak sesial itu sih sebenarnya, karena kehidupan gadis ini cukup baik. ia memiliki orang tua yang menyayanginya, kakak yang menyayanginya, harta yang banyak, rumah yang besar hingga membuat aku tak yakin bahwa ini rumah, dan fasilitas yang lengkap.

yah sempurna sih, tapi hal yang menjadi sialnya adalah gadis ini memiliki takdir dan nasib yang buruk, atau mungkin sifat sikap dan prilakunya juga buruk. entahlah. yang pasti aku tau seburuk apa anak ini. anak yang manja dan ingin segala keinginannya terpenuhi, tak ingin diganggu, semaunya sendiri, dan lain sebagainya yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, ups! ini bukan skripsi, ayok fokus.

Ellia Georgia, inilah namaku sekarang, seorang antagonis dalam sebuah novel yang aku baca sebelum aku memulai skripsiku. yah ini sungguhan aku masuk ke dalam novel dan menjadi peran antagonis yang berakhir meningsoy a.k.a mati di pertengahan cerita. kenapa? jelas karena perannya yang antagonis.

baiklah baiklah sepertinya aku terlalu bertele-tele, biar ku ceritakan bagaimana novel itu berjalan. tenang, aku sangat mengingat alurnya karena aku membaca novel itu lebih dari dua kali saking menyukainya, tapi sekarang sepertinya enggak dulu.

cerita ini bermula dari sang male lead bernama Ardio Bintara yang pergi berlibur bersama keluarganya ke sebuah desa yang jauh dari perkotaan, ini semua dilakukan karena adik Ardio yaitu Ardina dengan mengidap penyakit Asma yang cukup berat sehingga mengharuskannya untuk mencari udara yang bersih, dan pastinya tempat itu buka di kota kan.

Ardio dengan keluarga memutuskan untuk berlibur dambil membantu pengobatan putri bungsu mereka di sebuah desa. tak disangka-sangka Ardio dan keluarga bertemu dengan seorang gadis yang ternyata sedang dianiaya oleh bibinya. gadis itu bernama Risa Anasya yang merupakan female lead di dalam novel ini. karena tak tega Ardio dan keluarga memutuskan untuk membawa Risa ke kota dan mereka akan membesarkan dan merawat Risa seperti kerabat mereka sendiri. 

waktu ke waktu hari ke hari, diantara Ardio dan Risa muncul lah bibit-bibit cinta. keduanya menyadari hal tersebut dan sepakat untuk menjadi sepasang kekasih tanpa di ketahui orang tua mereka. inilah gunanya kata kerabat, Ardio sengaja tidak menyarankan orang tuanya untuk mengangkat Risa sebagai anak angkat mereka melainkan menjadi kerabat karena Ardio sendiri menyadari perasaannya. 

singkat cerita Ardio beserta keluarga dan Risa kembali ke kota. dan mulailah sebuah konflik dimana tersnyata sebelum bertemu dengan Risa, jauh sebelum itu Ardio sudah bertunangan dengan sahabat masa kecilnya yaitu Ellia Georgia. namun karena Ardio tidak bisa menganggap Ellia lebih daripada sahabat akhirnya hubungan mereka juga sulit di jelaskan, sementara Ellia sendiri sudah sangan mencintai Ardio. 

tepat ketika Risa resmi bersekolah di sekolah yang sama dengan Ardio dan Ellia semua mulai terbongkar. Ellia yang tidak terima tunangannya mencintai gadis lainpun mulai berubah, yang awalnya Ellia yang baik hati bak malaikat malah berubah menjadi Iblis yang kejam. dan itupun tak luput dari pandangan Ardio yang semakin kemari malah semakin tidak menyukai sikap Ellia.

Segala cara Ellia lakukan agar bisa menjauhkan dan memisahkan Ardio dan Risa namun semua gagal berkat kekuatan cinta diantara dua insan itu, hehh menjijikan. hal ini membuat Ardio berniat untuk mengaggalkan pertunangan mereka. dengan rasa marah iri dengki pun akhirnya Ellia mengambil sebuah tindakan yang jelas sangat salah. Ellia menculik dan menjual Risa pada belasan pria untuk dinodai. mirisnya hal itu berhasil, namun beruntungnya Ardio dengan segera menyelamatkan sang kekasih tepat sebelum gadis itu benar-benar akan kehilngan mahkotanya.

karena kejadian tersebut Ardio terbakar api kemarahan hingga ia dengan cepat menangkap Ellia dan memberi pelajaran pada gadis tersebut hingga meregang nyawa. sungguh cerita yang kelam. orang tua Ellia? oh andai kalian tahu kalau Ardio itu psycho, tentu saja dengan rasa marahnya Ardian membantai keluarga itu satu persatu dan menyembunyikan aksi pembunuhannya. keren bukan? dulu aku bergetar kagum membacanya, namun sekarang..... aku masih tetap bergetar..... ketakutan.

yang selebihnya itu hanya kisah cinta mereka dengan beberapa antagonis lainnya yang tentu saja hanya dijadikan batu loncatan untuk kisah cinta mereka. akhir dari kisah itu yah mereka berdua menikah dan memiliki banyak anak, dan.. tamat!

'HAAAHHH" aku menghembuskan nafas beratku sambil sedikit berteriak.

entah kenapa aku harus terjebak di sini. takdir dengan mati mengenaskan di tangan tunanganku sendiri, yah jika ia tidak ingin mengakuinya at least anggap lah ia sebagai sahabat masa kecilnya. namun apa gunanya berdiskusi dengan psikopat sepertinya, ini sama seperti mengajarkan monyet cara membuka kelapa. huft.

by the way, sudah seminggu sejak aku memasuki dunia novel ini, itu berarti alur cerita ini sudah di mulai. karena Ardio dan keluarga hanya berlibur selama seminggu, dan harusnya besok mereka sudah pulang. mengingatnya membuatku jadi malas menjalani hidup. bisakah waktu di hentikan? aku ingin menikmati ketenangan ini.

oh iya jika kalian menanyakan rencanaku apa ke depannya, apa aku akan mengikuti alur menjadi seorang antagonis atau aku akan mengejar Ardio dengan cara yang lain atau sebagainya? awabannya adalah tidak melakukan apa-apa. aku sudah membaca banyak sekali novel transmigrasi dan aku simpulkan bukankah hidup dengan damai itu lebih menyenangkan, kita hanya harus bersikap tenang dan damai sampai waktu yang telah di tentukan tiba. yah.. intinya akan akan bersikap biasa saja selagi itu tidak menganggu kedamaianku.

memikirkan banyak hal membuatku sangat lelah, seprtinya sudah saatnya tidur. dengan mata yang semakin berat aku pun ternggelam ke dalam bantal hangatku dan.... good nigth.

Can You Let Me Go?  END [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang