Drama

26.6K 2K 99
                                    

Happy Reading ✨


Sudah 10 menit yang lalu aku menunggu di teras depan rumah, anehnya orang yang aku tunggu masih belum juga kelihatan batang hidungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 10 menit yang lalu aku menunggu di teras depan rumah, anehnya orang yang aku tunggu masih belum juga kelihatan batang hidungnya.

"Ck, mana sih lama banget" gumamku kesal.

Ardio, dia memaksa ingin menjemputku pergi sekolah tadi malam, aku hanya bisa pasrah dan mengiyakan permintaannya, di tolakpun tak ada alasan. Tapi lihat sekarang, apa dia berencana membuat kami kesiangan?

Ardio

Lia
Sory, keknya gue gabisa jemput.
Gue bareng Risa.

🙂🙂 √√

Ck, si kampret, tau gitu gak usah sok-sok an mau jemput. Mana Kak Leo udah pergi lagi. Hm..  Grayyan udah pergi belum ya?  Udah lah telepon dulu aja, moga aja bisa.

Aku mulai memainkan benda pipih di tanganku, mencoba menghubungi Grayyan

"Halo Ell,  kenapa? " tanya Grayyan dari sebrang sana.

"Grayy, lo udah berangkat? "

"Belum nih, kenapa? "

"Heheh,  maaf kalo ngerepotin tapi lo mau gak jemput gue? Si Dio gak jadi jemput katanya"

"Oh santai itu mah,  tunggu ya"

"Oke,  makasih Grayy"

Tut tut

Aku tersenyum tersipu malu dengan kesediaan Grayyan untuk menjemputku. Memang, Grayyan lebih baik kemana-mana dari pada Dio.

Aku harusnya tidak kesal dengan masalah Ardio yang lebih memilih pergi sekolah bersama Risa, tapi rasanya seperti sedang dibodohi di depan mata. Yah dimana-mana di selingkuhi itu memang tidak enak,  jadi yah dari pada galau lebih baik kita selingkuh juga kan wkwkwk.

Tak butuh waktu lama motor Grayyan sudah berhenti di depan rumahku. Dengan riang aku berlari kecil menghampiri pria manis itu.

"Pagi Grayyan,  makasih udah mau jemput"

"Sama-sama princess" manisnya sambil memakaikan helm ke kepalaku. "Yuk naik, ntar telat loh"

Aku pun menurut, dan dengan segera menaiki motor sport itu. Aku sadar bahwa pipiku sudah memerah sejak mendengar ucapan manis Grayyan, rasanya sungguh menggelitik di perutku. Sepanjang jalan kami cukup berbincang-bincang tentang hal-hal random, rasanya sangat menyenangkan.

Can You Let Me Go?  END [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang