Menyerah

4.7K 216 12
                                    


3 Tahun kemudian.....

"GRAYYAN! "

"Ini semua gara gara lo! Kalo aja lo lakuin sesuatu hari itu. "

"Yo.... Gue minta maaf.... "

"KALO DULU LO GAK MEMPERLAKUKAN GUE KAYAK GITU"

"Semua ini salah lo"

"Grayy mati gara gara lo"

"GUE BENCI SAMA LO! "

Ardio bangkit dari tidurnya secara tiba tiba, nafasnya tersenggal senggal dan tubuhnya penuh dengan keringat. Mimpi itu datang lagi pikirnya. Ardio mengusap wajahnya frustasi, berusaha menenangkan pikirannya agar tidak terpengaruh oleh mimpi buruk itu. Sudah 3 tahun tapi penderitaan dan penyesalan yang ia dapat masih belum berhenti, hahh mungkin inilah yang disebut karma.

Tanpa Ardio sadari seseorang ikut mendudukan diri di samping Ardio. Ellia bangun dari tidurnya karena terkejut dengan gerakan tiba tiba di sampingnya.

"Kenapa? " tanya Ellia dingin.

Ardio terkejut, ia  benar benar tidak tau kalau Ellia terbangun. Dengan herap pria itu menatap Ellia lalu memeriksa jam, ternyata ini baru jam 2 pagi, Ardio seketika merasa bersalah karena telah membangunkan Ellia dijam seperti ini.

"Ell...  Kamu kebangun yah?" Ellia tak menjawab, matanya menatap sinis Ardio.

Ardio mengusap lembut rambut Ellia yang sedikit berantakan. Ia benar benar merasa bersalah. "Maaf yah. Kamu tidur lagi aja, ini masih jam 2"

Ellia tak mengatakan apa apa dan hanya menurut, membaringkan tubuhnya lalu menutup mata, sembari menikmati elusan hangat Ardio. Ardio yang melihat itu hanya bisa tersenyum. Sudah 3 tahun dan Ellia tetap sama, menjadi Ellia yang membenci dirinya. Namun sejauh ini, Ellia bersedia satu ranjang dengannya saja sudah menjadi kemajuan yang baik, Ellia sudah tidak terlalu banyak memberontak saja sudah membuat Ardio bisa bersujud syukur.

Bolehkah Ardio berharap ada kemajuan dalam hubungan mereka? Tapi jika tidak bisa tidak apa apa,  Ardio sudah cukup senang bisa terus berada di samping Ellia. Ardio akan selalu mementingkan kenyamanan Ellia, tidak ada yang lebih berarti dalam hidupnya selain Ellia saat ini. Selama Ardio yakin Ellia membutuhkannya maka selama itu Ardio tidak akan pergi kemana mana, Ellia adalah dunianya.

Melihat Ellia yang sudah kembali masuk ke alam mimpi membuat Ardio tersenyum manis. Katakanlah Ardio gila, bertahan dalam sakit demi cinta yang tak membalasnya. Namun sekali lagi Ardio akan melakukan apapun demi Ellia. Dengan pelan Ardio kembali merebahkan tubuhnya,  bersiap untuk kembali tidur bersama istrinya.

Pagi ini cuaca terlihat sangat bagus, sangat cocok untuk mengawali hari yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi ini cuaca terlihat sangat bagus, sangat cocok untuk mengawali hari yang baik. Ardio dengan setelan kantornya sudah siap untuk berangkat, namun sebelum itu ia harus berpamitan pada istri kecilnya. Perlahan Ardio mendudukan dirinya di samping ranjang lalu mengelus lembut pipi Ellia.

Can You Let Me Go?  END [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang