Papa

11.3K 868 35
                                    

Happy Reading ✨




Happy Reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukh!

"Awh Mama apaan sih" protesku saat sebuah bantal mendarat tepat di kepalaku.

"Kamu tuh Mama panggil panggil buat minta remot malah liatin Hp terus" ucap Mama dengan wajah masamnya.

"Ish,  nih" aku menyodorkan remot di sampingku dengan tidak ikhlas. Aku masih sangat kesal pada kedua orang tua ku.

Ya sesuai dugaanku, mereka tidak akan mengizinkan aku belajar bersama Grayyan pulang sekolah tadi. Aku benar benar kesal, aku jadi tidak bisa berduaan dengan Grayyan! Tanpa memperdulikan kedua orang tua ku,  aku kembali memainkan ponselku dan saling menukar pesan dengan Grayyan di sebrang sana. Aku beberapa kali tersenyum manis seperti khalayaknya ABG yang sedang kasmaran.

"Kamu chatingan sama siapa sih dek? Dari tadi senyum senyum sendiri terus" tanya Mama ku dengan curiga.

"Grayyan" jawabku cuek. Ingat aku masih kesal! Ya ya aku tau jika aku seperti ini aku akan di cap sebagai anak durhaka, tapi ugh aku juga tidak suka di perlakukan seperti itu oleh orang tuaku.

"Kamu tuh sekarang Grayyan mulu,  apa apa Grayyan apa apa Grayyan. Inget loh kamu itu udah punya tunangan,  seharusnya kamu tuh pikirin Ardio yang lagi sakit bukannya sibuk main sama Grayyan" omel Mama panjang lebar.

Seketika aku menjadi emosi,  kenapa sih mereka selalu memperhatikan Ardio tapi tidak memperhatikan anak mereka sendiri. "Mah. Mama kok perduli ke Ardio terus sih? Di mata Mama Ardio tuh hebat yah? Keren yah? Mama gak tau aja Ardio itu-"

"Dek kamu kok bukannya belajar malah main Hp terus? " potong Papa.

"Adek udah belajar di sekolah Pa. Adek capek" jawabku kesal karena di potong.

Huh sumpah awalnya aku ingin menghormati peraturan keluarga ini namun sepertinya aku sudah tidak tahan. Aku akan mengatakannya sekarang bahwa aku ingin membatalkan pertunangan ini!  Titik.

"Mah Pah. Adek pengen ngomongin sesuatu" ucapku menatap serius kedua orang tuaku yang masih asik menonton.

"Adek serius. Tolong perhatiin Ell dong"

"Iya kamu tinggal ngomong aja" jawab Mamaku.

Argh bodo amat lah. "Ini tentang pertunangan Ell. Sebenernya Ardio itu-"

"Dek ini udah malem,  tidur gih besok sekolah" titah Papa yang kembali memotong kalimatku.

"Ck Pah, nanti lagi lah plis Ellia mau ngomong" pintaku sedikit putus asa.

"Ellia mau bilang kalau sebenernya Ardio sama Ell-"

"Besok telat loh kalau gak tidur sekarang" potong Papa Lagi. Lagi!

Can You Let Me Go?  END [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang