Part masih lengkap!!
Dellia adalah seorang mahasiswi tingkat akhir yang baru saja menyelesaikan tugas skripsinya. Namun sayang nyawa gadis tersebut berakhir karena kehabisan uang dan kelaparan. Semua uangnya habis ia dedikasikan untuk panti asuhan...
!Sory banyak typo guel belum revisi soalnya rusuh alias buru buru!
Happy Reading ✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ardio, Ellia dimana kok Mama belum liat lagi Ell" ucap Rara yang tampak khawatir.
"Ell tadi izin ke toilet tapi masih belum balik. Dio kira Ell sama Mama atau Bunda" jawab Ardio.
Rara mengerutkan wajahnya, ekspresinya sangat menjelaskan kekhawatiran wanita itu. "Ellia daru tadi gak ada sama Mama ataupun Bunda kamu.... Duh Mama kok jafi khawatir ya, firasat Mama gak enak" ucap Rara yang terus melilitkan jari jarinya.
Ardio yang mendengar penuturan ibu mertuanya pun jadi ikutan khawatir, bagaimana jika Ellia kabur? Atau lebih parahnya kabur bersama Grayyan dan meninggalkan dirinya. Tanpa berpamitan Ardio meninggalkan Rara begitu saja dengan gelisah.
Brak! Ardio menggebrak pintu toilet wanita dan membuat beberapa orang di dalamnya teriak, namun pria itu tak perduli. Ardio masuk dan mengetuk setiap pintu bilik toilet.
Tok tok tok
"Ell?"
Tok tok tok
"Ellia? "
tok tok tok
"Ell! "
Semua bilik sudah ia ketuk namun tak ada jawaban. Ardio semakin panik.
"Ellia! Kalau kamu gak keluar sekarang aku gak jamin Grayyan baik baik aja udah ini" ucapnya tanpa pikir panjang.
Baiklah ini salah, harusnya Ardio tidak mengatakan hal itu namun Ardio lebih takut jika Ellia pergi dari hidupnya. Tidak Ardio tidak mau. Dengan frustasi pria itu menjabak rambutnya sendiri, sekuat tenaga ia mengatur pikiran dan emosinya agar tidak membangkitkan si iblis.
Dengan tergesa kembalu Ardio berlari meninggalkan toilet. Hanya ada satu kemungkinannyang terlintas di pikirannya. Grayyan!
Bugh!
Para tamu berteriak ketakutan melihat Ardio yang tiba tiba datang dan memukul Grayyan.
"Lo apa apaan Yo! "
"KEMANA ELLIA! LO BAWA KEMANA DIA?!" Ardio tidak bisa menahan emosinya. Devan dan Gilang yang menahan Ardio pun harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengimbangi kekuatan Ardio.
"Maksud lo apa? Gue dari tadi di sini! Gue gak ketemu Ellia sejak dia izin ke toilet" jelas Grayyan. Padahal lukanya akibat Ardio tempo lalu belum sembuh dan sekarang ia harus menerima bogeman itu lagi.
"GUE GAK PERCAYA SAMA LO! LO MAU ELLIA KAN? LO BAWA DIA KAN? ANJING! " Ardio kembali bersiap meninju Grayyan namun dengan segera ditahan oleh anak anak Raxions.
"Denger ya Yo! Gue emang brengsek tapi gue gak mungkin sejauh itu ngerebut istri lo di hari pernikahan lo sendiri! Gue emang pengen milikin Ellia tapi bukan gini caranya! " emosi Grayyan.