19

15 1 0
                                    

Kau menjengkelkan tapi sialnya aku mencintaimu.

~Sri Wahyuni~





Ini adalah waktu libur tahun baru. Semua yg berada dimantion Kim meliburkan pekerjaan mereka selama 2 Minggu kedepan, kecuali Sri dan devika. Mereka harus tetap bekerja karena memang itu tugas mereka.

Tak terasa hubungan antara pembantu dan majikan muda ini semakin dekat saja. Dan itu tidak dipermasalahkan keluarga Kim karena kebahagiaan anak2 nya lah yg menjadi nomor satu.

Kooky menjadi betah dirumah dan mempunyai hobi baru yaitu mengekori Sri dimana pun gadis itu akan bekerja. Jika Sri memasak dia akan ikut memasak juga jika Sri membersihkan ruang tamu dia juga ikut membersihkan ruang tamu juga, pekerjaan gadis itu menjadi lebih ringan karena kooky. Dan itu juga dibawah pengawasan orang tua kooky. Mereka senang, pengaruh Sri terhadap kooky merubahnya menjadi lebih baik.

"Tuann stop membantu saya bekerja." Pinta Sri kepada kooky.

"Kenapa? Aku tidak mau! Seharusnya Kau berterima kasih jika aku bantu, pekerjaan mu jadi cepat selesai"

"Selesai dari mananya? Lihat kau bersihkan apa yg sudah aku bersihkan. Itu namanya kerja dua kali"

"Kenapa tidak memberi tahu ku kalau ini sudah dibersihkan?"

"Kau sendiri melihatku membersihkannya tadi. Ayolah fokuss.. apa perlu kusiram air biar otak mu berjalan?"

"Tidak boleh begitu sama calon suami"

"Uhuukm uhukk"

"Kau kenapa?" Panik kooky langsung mendekati Sri.

"A-aku tidak apa apa".

Pertengkaran mereka itu jadi tontonan nyonya Kim dengan Maya dari lantai dua.

"Lihat adikmu itu sekarang sudah banyak berubah ya" nyonya Kim tersenyum melihat putra bungsunya yg sekarang ikut membersihkan ruang keluarga. Sekarang dia membersihkan dengan benar karena tadi kenak semprot oleh Sri.

"Haha ia eomma, dulu jangan kan ikut membantu. Melihat saja dia tidak mau"

"Sri membawa aura positif sekali pada kooky. Jadi eomma tidak ada alasan untuk tidak merestui"

"Apapun untuk kebahagiaan kooky kita".

"Heemm Lalu nunanya ini bagaimana? Sudah bahagia kah dengan park jimin?"

"Eommmmaaaaaa" Maya sungguh malu saat ini.

****

Sepasang pemuda tengah asik menikmati wahana di pasar malam. Ya itu dia Nuha dan hoseoki.

"Habis ini kau mau naik apa lagi tuan putri?"

"Biang Lala sepertinya seru juga"

"Ayooooo". Mereka pergi beriringan menuju wahana biang Lala. Setelah membeli tiket mereka menaiki nya dan menikmatinya.

"Aku sedikit pusing" ucap Hoseok memegangi kening nya.

"Cemen. Baru 5 putaran saja kau sudah pusing"

"Kau tidak pusing?"

"Tidak, malah aku pengen lagi"

"Sudah hentikan. Jangan naik itu lagi aku tidak suka."

"Hahah iya iya. Eh itu ada bakso bakar kita beli yuk, dari aromanya sepertinya sedap" ajak Nuha yg menunjuk satu gerobak bakso bakar.

"Yasudah biar aku yg beli. Kau tunggu disini.. nah disini kau duduk manis saja tunggu aku" Hoseok menduduki Nuha disalah satu tempat duduk panjang yg ada disana. Setelah itu dia pergi untuk membeli bakso bakar pesanan gadisnya itu. Tak lama kemudian dia datang kembali.

"Cepat sekali"tanya Nuha pada Hoseok.

"Ia karena yg beli cuma aku" seperti biasa Hoseok tersenyum. Senyum yg membuat Nuha candu. Mereka menikmati bakso bakar yg telah dibeli tadi.

Drrrtttt drrttttttttttt

Handphone Hoseok berbunyi tapi dia menghiraukan.

Drrrtttt drttttttt

"Angkat saja. Mungkin penting"

"Tidak. Ini bukan orang penting, ayo lanjut makan habis itu kuantar pulang"

"Okedeh".

Drtttttt drtttttttttt

"Sudah ku katakan angkat saja. Handphone mu sungguh brisik".

"Baiklah kalau begitu aku angkat dulu ya." Hoseok menjauh dari Nuha dan menekan tombol hijau dilayar handphone nya.

"Ada apa?"tanya nya to the point.

"Hem sayang. Kau kemana saja. Aku mengirimmu banyak pesan dan kau tidak membalasnya, itu sebabnya aku menelpon mu" terdengar suara perempuan diseberang sana.

"Maafkan aku ya. Aku lagi sibuk sekali. Sehingga tidak melihat pesanmu. Kau tidak marah kan? Hem?" Suara Hoseok berubah jadi selembut mungkin.

"Dihari libur ini kau masih sibuk? Apakah kau tidak mengunjungi ku? Kau tidak rindu padaku?"

"Aku sangat merindukan mu bekt, tapi disini aku juga punya tanggung jawab sehingga libur pun aku harus mengajar tari. Kau sabar sedikit lagi ya. Aku juga rindu"

"Baiklah kalau begitu. Sepertinya kau masih diluar, nanti kalau sudah dirumah telfon aku lagi ya. Aku sangat sangat merindukanmu"

"Ia sayang. Yasudah aku tutup ya. Love you" Hoseok mematikan handphone nya.

"Mengganggu saja". Dia mengahmpiri Nuha lagi. Terlihat gadis itu sudah menguap beberapa kali.

"Sudah mengantuk Hem?" Tanya nya sambil mengelus pipi Nuha.

"Yah sudah.. lagian ini sudah larut ayo antar aku pulang. Eomma appa pasti sudah menunggu."

"Kajja pulang princess" Hoseok menggandeng tangan Nuha. Dan Nuha menerimanya.

"Hoseoki terima kasih untuk hari ini ya" ucap Nuha tersenyum.

"anything for you".

Mereka pun pulang sambil bergandengan tangan layaknya pasangan yang sedang berbahagia, tanpa Nuha tau jika laki laki yg sedang dicintainya ini sudah mempunyai kekasih lain.

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang