38

7 1 0
                                    

Namjoon terus mondar mandir didepan ruangan rumah sakit itu . Pria itu khawatir, sangat khawatir.

Cekleg keluar lah seorang pria berjas putih dari ruangan itu.

"Bagaimana dok? Gaada yg parah kan" tanya namjoon cepat.

"Tidak ada cuma dapat beberapa jahitan saja. Pasien juga sudah sadar dan sudah boleh pulang tidak perlu menginap" jelasnya.

"Terima kasih dok". Sepeninggal dokter muda tersebut, namjoon segera memasuki ruangan serba putih itu. Terlihat lah Nuha yg sedang duduk di brankar rumah sakit tengah memainkan ponselnya. Namjoon datang dan segera memegang bahu gadis tersebut. Menggoyangkan badannya kekiri kekanan sambil dengan mimik khawatirnya itu.

"Kau tidak apa apa kan? Ada lagi yang sakit?" Tanya namjoon.

Nuha memutar bola mata malas. Lebay sekali sahabatnya ini. "Aku tak apa joon-ah. Cuma dijahit belum koma" jawabnya enteng yg sukses membuat cowo berdimple itu emosi.

Ptakk.. satu jitakan pelan mendarat didahi Nuha.

"Awwww sakit sekali. Dahi ku baru saja dijahit dan kau sudah memukulnya" ucapnya sedih.

"Biarin. Siapa suruh omongan mu seperti itu. Tak tau apa betapa khawatirnya aku hah?" Namjoon tak habis pikir.

Nuha terkekeh "habisnya kau sangat lebay. Ini tuh cuma luka sedikit. Emm namjoon-ah, siapa yg sudah menabrakku?" Tanya gadis itu.

Namjoon diam sebentar. Seperdetik kemudian dia membuang nafas kasar "huuuhhh.. seorang bapak tua yg sudah rabun"

"Hah? Bagaimana bisa?"

"Begini" namjoon tidak melanjutkan ucapannya. Dia ikut naik kebrankar rumah sakit itu dan mengambil posisi duduk ternyaman menghadap Nuha. "Bapak tua itu menyetir tidak menggunakan kaca mata. Katanya dia lupa memakainya. Dan sebabnya menabrakmu. Kau tau aku emosi sekaliii" lanjutnya berbohong. Namjoon tidak mengatakan yg sebenarnya. Karena dia takut gadis itu akan sangat membenci Hoseok jika dia tau orang yg menabraknya adalah pria itu.

"Kasihan sekali bapak itu sampai kena omel olehmu"

"Loh kenapa jadi kasihan. Dia salah"

"Tapi kan dia sudah tua. Lagian aku tak apaa..  kau seharusnya minta maaf padanya"

"Aku sudah minta maaf. Tadi aku panik melihat mu pingsan itu sebabnya aku mengomel."

"Bagus., Jadi sekarang dimana bapak tua itu?"

"Dia sudah pulang. Aku memberi pesan kepada teman ku untuk datang dan mengantarkannya pulang. Jika dia masih nekat menyetir sendiri itu sangat berbahaya."

"Waahhhh namjoonkuu sangat bijaksanaaaaaaa.. daebakk Daebak" Nuha memberikan dua jempolnya. Namjoon hanya tersenyum dan mengelus rambut gadis itu.

"Kita pulang ya jangan mengajar dulu"katanya demikian

"Oke baiklah, aku juga entah kenapa lemas sekali. Pengen rebahan dikasur. Ayo antar aku pulang". Mereka berdua pun pergi meninggalkan rumah sakit.

***

Disalah satu ruangan dance, Jimin sedang berlatih bersama beberapa temannya. Pria itu memang menyukai dance. Dulu dia pernah mendapat beasiswa diluar negri untuk memperdalam bakat dance nya. Tapi ditolak oleh pria itu. Ya alasannya anak kedua dari keluarga Kim itu. Kim Maya.

"Five six seven Eight. Tap tap tap... Yaaa bagus" ucap pria itu. Dia sedang diminta ikut challenge bersama teman temannya.

Drrrtttt drrttttttt.. ponselnya berbunyi. Jimin membuka benda persegi itu dan tersenyum kala melihat siapa yg menelfonnya.

A FUTURE WITHOUT A PLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang